tag:blogger.com,1999:blog-82046874783519621802024-02-06T21:15:43.144-08:00TOREHAN HATIJAM'IYAH ASSA'IDIYYAH QUEEN COMUNITY (Q)EL_QITYhttp://www.blogger.com/profile/15268951839387191531noreply@blogger.comBlogger35125tag:blogger.com,1999:blog-8204687478351962180.post-64815131916726925332011-12-22T02:43:00.001-08:002011-12-22T02:43:07.377-08:00<div style="position: fixed; bottom: 0px; left: 10px;width:210px;height:120px;"><a href="http://www.sweetim.com/s.asp?im=gen&lpver=3&ref=10" target="_blank"><img border="0" src="http://content.sweetim.com/sim/cpie/emoticons/00020236.gif" title="Click to get more." /></a><small><center><a href="http://www.komputerseo.com" target="_blank">Widget Animasi</a></center></small></div>EL_QITYhttp://www.blogger.com/profile/15268951839387191531noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8204687478351962180.post-81761786053721069572011-12-22T02:42:00.001-08:002011-12-22T02:42:24.560-08:00<div style="position: fixed; bottom: 0px; left: 20px;width:120px;height:100px;"><a href="http://www.sweetim.com/s.asp?im=gen&lpver=3&ref=10" target="_blank"><img border="0" src="http://content.sweetim.com/sim/cpie/emoticons/0002031E.gif" title="Click to get more." /></a><small><center><a href="http://www.komputerseo.com" target="_blank">Free-Widget-Animasi</a></center></small></div>EL_QITYhttp://www.blogger.com/profile/15268951839387191531noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8204687478351962180.post-53785998375443102852011-12-22T02:41:00.001-08:002011-12-22T02:41:35.434-08:00<div style="position: fixed; bottom: 0px; left: 20px;width:120px;height:100px;"><a href="http://www.sweetim.com/s.asp?im=gen&lpver=3&ref=10" target="_blank"><img border="0" src="http://content.sweetim.com/sim/cpie/emoticons/0002031E.gif" title="Click to get more." /></a><small><center><a href="http://www.komputerseo.com" target="_blank">Free-Widget-Animasi</a></center></small></div>EL_QITYhttp://www.blogger.com/profile/15268951839387191531noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8204687478351962180.post-78287895918900598202011-12-18T19:50:00.001-08:002011-12-18T19:50:16.658-08:00kota terlarang beijing<img alt="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh06oz-9lSd93E1aRGKO_sWE6R_AaCoc4s3FFBtMDKoCwCvOXoQK2A5rpp2XLHhnDnH0nZg5Z3pmDyJ_hDsycbo-XN-A5IlP_yIzz5cbf9JcEXQYtmlPN3bjZtPorDsxuuhG60hodER1xjf/s1600/landmark_5.jpg" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh06oz-9lSd93E1aRGKO_sWE6R_AaCoc4s3FFBtMDKoCwCvOXoQK2A5rpp2XLHhnDnH0nZg5Z3pmDyJ_hDsycbo-XN-A5IlP_yIzz5cbf9JcEXQYtmlPN3bjZtPorDsxuuhG60hodER1xjf/s1600/landmark_5.jpg" />EL_QITYhttp://www.blogger.com/profile/15268951839387191531noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8204687478351962180.post-78654114867166826142011-12-18T19:45:00.001-08:002011-12-18T19:45:50.137-08:00tidur ahhhhhhhhhhhhh<div class="post-24018 post type-post status-publish format-standard hentry category-pengetahuan"> <h2 id="post-24018"><a href="http://wong168.wordpress.com/2011/04/06/mendengkur/" rel="bookmark" title="Permanent link to Mendengkur">Mendengkur</a></h2><small>Posted in <a href="http://wong168.wordpress.com/category/lain-lain/pengetahuan/" rel="category tag" title="Lihat seluruh tulisan dalam Pengetahuan">Pengetahuan</a> on April 6, 2011 by wong168</small> <div class="entry"> Mendengkur atau biasa disebut ‘mengorok’ dalam dunia kedokteran disebut sleep apnea terjadi karena adanya penyempitan saluran nafas. Saluran nafas yang menyempit tersebut apabila dilalui udara maka akan menimbulkan suara. Sehingga, terciptalah dengkuran saat kita sedang tidur.<br />
Penyebab menyempitnya saluran nafas antara lain sbb:<br />
1. karena sewaktu tidur otot-otot pernafasan mengendur;<br />
2. karena melemahnya otot tenggorokan dan otot lidah;<br />
3. karena adanya amandel yang terlalu besar;<br />
4. karena lidah jatuh ke belakang akibat posisi tidur yang terlentang, dan;<br />
5. karena adanya benjolan pada tenggorokan sebagai akibat kegemukan atau penyakit tertentu.<br />
Bahaya Mendengkur Mendengkur ternyata bisa cukup berbahaya. Karena, pada saat mendengkur suplai oksigen ke seluruh tubuh terganggu akibat menyempitnya saluran nafas. Sehingga, apabila gangguan suplai oksigen tersebut berlangsung lama, saat tidur tubuh kita akan kekurangan oksigen. Akibatnya, nyawa kita akan terancam. Hal ini biasanya terjadi pada OSA (obstructive sleep apnea) dimana mendengkur sudah mencapai tahap mampu menghentikan pernapasan untuk beberapa saat. Ciri dengkuran berbahaya tersebut adalah dengkuran terdengar keras lalu tiba-tiba terputus dan dilanjutkan kembali dengan hentakan nafas. Saat terjadi situasi seperti itu seluruh organ tubuh kita akan bekerja lebih keras, termasuk jantung dan otak. Jantung akan bekerja keras memompa darah lebih banyak lagi untuk memenuhi kebutuhan oksigen. Sementara itu, otak bekerja keras membuat kita tersadar dari tidur agar pernapasan yang terhenti dapat dilanjutkan kembali.<br />
Dalam jangka pendek seseorang yang mendengkur seperti itu akan merasa mengantuk secara berlebihan pada siang hari saat tidak melakukan kegiatan yang melibatkan fisik.Selain itu, orang tersebut juga akan menjadi mudah lupa dan sulit untuk berkonsentrasi dengan baik.<br />
Dalam jangka panjang orang tersebut akan mudah terserang penyakit berbahaya sepert hipertensi (tekanan darah tinggi), stroke, dan jantung. Hal ini disebabkan karena jantung dan otak mereka akan mengalami kelelahan dan mudah rusak akibat sering dipaksa bekerja keras. Selain dampak berbahaya tersebut, mendengkur juga dapat menyebabkan hal-hal berikut.<br />
1. Tidur menjadi tidak sempurna sehingga selalu muncul rasa kantuk dan rasa lelah yang berlebihan di siang hari.<br />
2. Muncul berbagai penyakit, seperti: mudah lupa, sakit kepala, darah tinggi, stroke, dan jantung.<br />
Bagaimana Mengatasi Mendengkur? Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari mendengkur sbb.<br />
1. Jika mendengkur dipicu oleh faktor berat badan yang berlebihan, maka berusahalah untuk mengurangi berat badan agar jalan napas menjadi lega.<br />
2. Bila mendengkur disebabkan karena adanya amandel, maka sebaiknya segera lakukan operasi amandel.<br />
3. Hindari minuman beralkohol karena alkohol menyebabkan penekanan pusat napas di otak.<br />
4. Berusahalah untuk berhenti merokok karena rokok juga dapat menyebabkan mendengkur.<br />
5. Hindari obat tidur, obat flu, obat penghilang rasa cemas, dan sejenisnya karena obat-obat tersebut juga dapat menimbulkan gangguan nafas saat tidur.<br />
6. Jika kita memiliki alergi terhadap sesuatu, maka hindarilah faktor pemicunya. Karena, ternyata alergi juga dapat memicu timbulnya dengkuran.<br />
7. Usahakan untuk tidak tidur terlentang. Karena, pada saat tidur terlentang jalur pernapasan terhalang oleh otot di sekitar lidah yang jatuh ke belakang.<br />
Sumber: <a href="http://haxims.blogspot.com/2010/01/tentang-tidur-ngorok.html">http://haxims.blogspot.com/2010/01/tentang-tidur-ngorok.html</a><br />
</div><div class="postmetadata"><a href="http://wong168.wordpress.com/2011/04/06/mendengkur/#respond" title="Komentar pada Mendengkur"> Tinggalkan komentar »</a></div></div><div class="post-24016 post type-post status-publish format-standard hentry category-lain-lain"> <h2 id="post-24016"><a href="http://wong168.wordpress.com/2011/04/06/makanan-yang-membantu-anda-tidur/" rel="bookmark" title="Permanent link to Makanan yang Membantu Anda Tidur">Makanan yang Membantu Anda Tidur</a></h2><small>Posted in <a href="http://wong168.wordpress.com/category/lain-lain/" rel="category tag" title="Lihat seluruh tulisan dalam Lain Lain">Lain Lain</a> on April 6, 2011 by wong168</small> <div class="entry"> Apa rahasia untuk mendapatkan tidur 7 – 8 jam yang nyenyak? Anda perlu pergi ke dapur dan menikmati satu atau dua dari 10 daftar makanan di bawah ini. Makanan ini merelaksasi otot yang tegang, menenangkan pikiran dan mengaktifkan hormon untuk membantu Anda tidur yaitu serotonin dan melatonin.<br />
Pisang<br />
<img alt="" border="0" src="http://omdimas.com/wp-content/uploads/2009/07/buah_pisang.jpg" /><br />
Pisang seperti obat tidur alami. Selain mengandung melatonin dan serotonin dalam jumlah kecil, pisang juga mengandung magnesium, bahan yang dapat merangsang relaksasi otot<br />
Teh Chamomile<br />
<img alt="" border="0" src="http://www.conectique.com/i/art/adved_1242963099.jpg" /><br />
Teh Chamomile mempunyai efek penenang yang dapat menurunkan stress fisik maupun mental, membuat teh ini minuman yang cocok untuk dikonsumsi sebelum tidur<br />
Susu hangat<br />
<img alt="" border="0" src="http://www.roguerunning.com/articles/chocolate-milk.jpg" /><br />
Bukan, ini bukan mitos, segelas susu hangat sebelum tidur dapat membantu tidur Anda. Susu mengandung tryptophan, yaitu asam amino yang mempunyai efek sedatif dan kalsium yang membantu otak untuk menggunakan tryptophan.<br />
Madu<br />
<img alt="" border="0" src="http://fadhlyoke.files.wordpress.com/2009/05/madu3.jpg?w=450" /><br />
Tambahkan madu sedikit di dalam susu atau teh Anda. Gula dapat meningkatkan energi, tetapi dalam jumlah yang sedikit, gula dapat memberitahu otak Anda untuk menurunkan kinerja orexin. Neurotransmiter yang berhubungan dengan kesadaran Anda.<br />
Kentang<br />
<img alt="" border="0" src="http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:xBrjLgr2MCcc5M:http://www.howbigismypotato.com/potato.jpg" /><br />
Sedikit kentang rebus atau kentang panggang di malam hari tidak akan menaikkan berat badan Anda. Kentang membersihkan asam yang dapat mengganggu kinerja tryptophan di dalam tubuh.<br />
Oatmeal<br />
<img alt="" border="0" height="273" src="http://www.cksinfo.com/clipart/food/meals/oatmeal.png" style="border: 0 initial initial;" width="410" /><br />
Oatmeal sebelum tidur adalah jalan tercepat menuju tidur, karena oatmeal merangsang produksi melatonin di dalam tubuh pada malam hari.<br />
Kacang Almond<br />
<img alt="" border="0" src="http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:CmnXFkrmmHAO6M:http://bragy.files.wordpress.com/2009/12/almond-1-goldenwoodsoap.jpg" /><br />
Almond adalah kacang yang baik bagi kesehatan jantung. Tetapi almond juga dapat membantu tidur Anda karena mengandung tryptophan dan magnesium.<br />
Flaxseed<br />
<img alt="" border="0" src="http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:zdYMqrOw23SouM:http://www.sciencedaily.com/images/2007/06/070603215443-large.jpg" /><br />
Flaxseed kaya akan asam omega-3 yang dapat membantu memperbaiki mood Anda. Konsumsi flaxseed ketika Anda sedang mengalami stress atau depresi berat. Tidur Anda akan lebih nyenyak.<br />
Roti Gandum<br />
<img alt="" border="0" src="http://cyberwoman.cbn.net.id/UserFiles/Image/cybermed/Healthy%20Food/Jun08/Roti%20gandum1.JPG" /><br />
Sepotong roti gandum dan teh akan merangsang insulin di dalam tubuh Anda, yang berguna untuk membantu kinerja tryptophan untuk bereaksi di otak. Dimana tryptophan akan diubah menjadi serotonin yang memberi tahu otak Anda untuk tidur.<br />
Daging Kalkun<br />
<img alt="" border="0" src="http://www.sendokgarpu.com/tips/images/DagingKalkun.jpg" /><br />
Daging kalkun adalah sumber yang sangat baik untuk tryptophan. Tryptophan bekerja ketika perut Anda kosong dan tidak ketika Anda sangat kenyang. Tetapi 1 sampai 2 potong dari daging kalkun bersama dengan roti gandum pada waktu sore hari akan dapat membantu membuat tidur Anda lebih nyenyak di malam hari.<br />
Sumber: <a href="http://haxims.blogspot.com/2010/01/10-makanan-yang-akan-membuat-anda-tidur.html">http://haxims.blogspot.com/2010/01/10-makanan-yang-akan-membuat-anda-tidur.html</a><br />
</div><div class="postmetadata"><a href="http://wong168.wordpress.com/2011/04/06/makanan-yang-membantu-anda-tidur/#respond" title="Komentar pada Makanan yang Membantu Anda Tidur"> Tinggalkan komentar »</a></div></div><div class="post-24012 post type-post status-publish format-standard hentry category-pengetahuan"> <h2 id="post-24012"><a href="http://wong168.wordpress.com/2011/04/06/alasan-suhu-tubuh-turun-naik/" rel="bookmark" title="Permanent link to Alasan Suhu Tubuh Turun Naik">Alasan Suhu Tubuh Turun Naik</a></h2><small>Posted in <a href="http://wong168.wordpress.com/category/lain-lain/pengetahuan/" rel="category tag" title="Lihat seluruh tulisan dalam Pengetahuan">Pengetahuan</a> on April 6, 2011 by wong168</small> <div class="entry"> <strong>Asal suhu tubuh itu dari mana sih?</strong><br />
Adapun suhu tubuh dihasilkan dari :<br />
<div> <table border="0" cellpadding="6" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td> 1. Laju metabolisme basal (basal metabolisme rate, BMR) di semua sel tubuh.</td> </tr>
</tbody> </table></div><div> <table border="0" cellpadding="6" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td>2. Laju cadangan metabolisme yang disebabkan aktivitas otot (termasuk kontraksi otot akibat menggigil).</td> </tr>
</tbody> </table></div><div> <table border="0" cellpadding="6" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td>3. Metabolisme tambahan akibat pengaruh hormon tiroksin dan sebagian kecil hormon lain, misalnya hormon pertumbuhan (growth hormone dan testosteron).</td> </tr>
</tbody> </table></div><div> <table border="0" cellpadding="6" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td>4. Metabolisme tambahan akibat pengaruh epineprine, norepineprine, dan rangsangan simpatis pada sel.</td> </tr>
</tbody> </table></div><div> <table border="0" cellpadding="6" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td>5. Metabolisme tambahan akibat peningkatan aktivitas kimiawi di dalam sel itu sendiri terutama bila temperatur menurun.</td> </tr>
</tbody> </table></div><div> <table border="0" cellpadding="6" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td><strong>Berapa sih suhu tubuh normal manusia?</strong><br />
Suhu tubuh manusia diatur oleh system thermostat di dalam otak yang membantu suhu tubuh yang konstan antara 36.5C dan 37.5C. Suhu tubuh normal manusia akan bervariasi dalam sehari. Seperti ketika tidur, maka suhu tubuh kita akan lebih rendah dibanding saat kita sedang bangun atau dalam aktivitas. Dan pengukuran yang diambil dengan berlainan posisi tubuh juga akan memberikan hasil yang berbeda. Pengambilan suhu di bawah lidah (dalam mulut) normal sekitar 37 C, sedang diantara lengan (ketiak) sekitar 36.5 C sedang di rectum (anus) sekitar 37.5 C. Untuk lebih jelasnya ane ada tabelnya neh gan!<br />
<img alt="" border="0" src="http://nursingbegin.com/wp-content/uploads/2009/04/suhu-terhadap-usia1.bmp" /></td> </tr>
</tbody> </table></div><div> <table border="0" cellpadding="6" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td><strong>Apa sih yang mempengaruhi suhu tubuh?</strong> <div> <table border="0" cellpadding="6" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td><strong>1. Kecepatan metabolisme basal</strong><br />
Kecepatan metabolisme basal tiap individu berbeda-beda. Hal ini memberi dampak jumlah panas yang diproduksi tubuh menjadi berbeda pula. Sebagaimana disebutkan pada uraian sebelumnya, sangat terkait dengan laju metabolisme.</td> </tr>
</tbody> </table></div><div> <table border="0" cellpadding="6" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td><strong>2. Rangsangan saraf simpatis</strong><br />
Rangsangan saraf simpatis dapat menyebabkan kecepatan metabolisme menjadi 100% lebih cepat. Disamping itu, rangsangan saraf simpatis dapat mencegah lemak coklat yang tertimbun dalam jaringan untuk dimetabolisme. Hamper seluruh metabolisme lemak coklat adalah produksi panas. Umumnya, rangsangan saraf simpatis ini dipengaruhi stress individu yang menyebabkan peningkatan produksi epineprin dan norepineprin yang meningkatkan metabolisme.</td> </tr>
</tbody> </table></div><div> <table border="0" cellpadding="6" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td><strong>3. Hormon pertumbuhan</strong><br />
Hormon pertumbuhan ( growth hormone ) dapat menyebabkan peningkatan kecepatan metabolisme sebesar 15-20%. Akibatnya, produksi panas tubuh juga meningkat.</td> </tr>
</tbody> </table></div><div> <table border="0" cellpadding="6" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td><strong>4. Hormone tiroid</strong><br />
Fungsi tiroksin adalah meningkatkan aktivitas hamper semua reaksi kimia dalam tubuh sehingga peningkatan kadar tiroksin dapat mempengaruhi laju metabolisme menjadi 50-100% diatas normal.</td> </tr>
</tbody> </table></div><div> <table border="0" cellpadding="6" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td><strong>5. Hormon kelamin</strong><br />
Hormon kelamin pria dapat meningkatkan kecepatan metabolisme basal kira-kira 10-15% kecepatan normal, menyebabkan peningkatan produksi panas. Pada perempuan, fluktuasi suhu lebih bervariasi dari pada laki-laki karena pengeluaran hormone progesterone pada masa ovulasi meningkatkan suhu tubuh sekitar 0,3 – 0,6°C di atas suhu basal.</td> </tr>
</tbody> </table></div><div> <table border="0" cellpadding="6" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td><strong>6. Demam ( peradangan )</strong><br />
Proses peradangan dan demam dapat menyebabkan peningkatan metabolisme sebesar 120% untuk tiap peningkatan suhu 10°C.</td> </tr>
</tbody> </table></div><div> <table border="0" cellpadding="6" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td><strong>7. Status gizi</strong><br />
Malnutrisi yang cukup lama dapat menurunkan kecepatan metabolisme 20 – 30%. Hal ini terjadi karena di dalam sel tidak ada zat makanan yang dibutuhkan untuk mengadakan metabolisme. Dengan demikian, orang yang mengalami mal nutrisi mudah mengalami penurunan suhu tubuh (hipotermia). Selain itu, individu dengan lapisan lemak tebal cenderung tidak mudah mengalami hipotermia karena lemak merupakan isolator yang cukup baik, dalam arti lemak menyalurkan panas dengan kecepatan sepertiga kecepatan jaringan yang lain.</td> </tr>
</tbody> </table></div><div> <table border="0" cellpadding="6" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td><strong>8. Aktivitas</strong><br />
Aktivitas selain merangsang peningkatan laju metabolisme, mengakibatkan gesekan antar komponen otot / organ yang menghasilkan energi termal. Latihan (aktivitas) dapat meningkatkan suhu tubuh hingga 38,3 – 40,0 °C.</td> </tr>
</tbody> </table></div><div> <table border="0" cellpadding="6" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td><strong>9. Gangguan organ</strong><br />
Kerusakan organ seperti trauma atau keganasan pada hipotalamus, dapat menyebabkan mekanisme regulasi suhu tubuh mengalami gangguan. Berbagai zat pirogen yang dikeluarkan pada saai terjadi infeksi dapat merangsang peningkatan suhu tubuh. Kelainan kulit berupa jumlah kelenjar keringat yang sedikit juga dapat menyebabkan mekanisme pengaturan suhu tubuh terganggu.</td> </tr>
</tbody> </table></div><div> <table border="0" cellpadding="6" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td><strong>10. Lingkungan</strong><br />
Suhu tubuh dapat mengalami pertukaran dengan lingkungan, artinya panas tubuh dapat hilang atau berkurang akibat lingkungan yang lebih dingin. Begitu juga sebaliknya, lingkungan dapat mempengaruhi suhu tubuh manusia. Perpindahan suhu antara manusia dan lingkungan terjadi sebagian besar melalui kulit.</td> </tr>
</tbody> </table></div></td> </tr>
</tbody> </table></div><div> <table border="0" cellpadding="6" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td><strong>Gimana sih cara ngukur suhu tubuh?</strong><br />
Secara kualitatif, kita dapat mengetahui bahwa suhu adalah sensasi dingin atau hangatnya sebuah benda yang dirasakan ketika menyentuhnya. Secara kuantitatif, kita dapat mengetahuinya dengan menggunakan termometer.<br />
<img alt="" border="0" src="http://wong168.files.wordpress.com/2011/04/thermometer1.jpg?w=300" /></td> </tr>
</tbody> </table></div><strong>Mengapa habis makan, suhu tubuh meningkat? (keringatan)</strong><br />
Makanan yang masuk ke dalam tubuh memengaruhi proses metabolisme sel tubuh. Proses tersebut bisa berlangsung cepat jika makanan yang masuk tergolong merangsang. Misalnya, makanan pedas atau makanan bersuhu tinggi. Jika proses metabolisme sel tubuh berlangsung cepat, suhu tubuh meningkat. Sitokin (salah satu protein) pun terpicu muncul. Salah satu bahan yang tergolong sitokin adalah kalikrein. Bahan itu berpengaruh terhadap pelebaran pembuluh darah yang menuju kelenjar keringat di kulit. Dampaknya, keringat pun mengucur keluar.<br />
Sumber: <a href="http://haxims.blogspot.com/2010/01/kenapa-suhu-tubuh-turun-naik.html">http://haxims.blogspot.com/2010/01/kenapa-suhu-tubuh-turun-naik.html</a><br />
<br />
</div><div class="postmetadata"><a href="http://wong168.wordpress.com/2011/04/06/alasan-suhu-tubuh-turun-naik/#respond" title="Komentar pada Alasan Suhu Tubuh Turun Naik"> Tinggalkan komentar »</a></div></div><div class="post-24009 post type-post status-publish format-standard hentry category-pengetahuan"> <h2 id="post-24009"><a href="http://wong168.wordpress.com/2011/04/06/alasan-air-dingin-lebih-efektif-menghilangkan-rasa-haus/" rel="bookmark" title="Permanent link to Alasan Air Dingin Lebih Efektif Menghilangkan Rasa Haus">Alasan Air Dingin Lebih Efektif Menghilangkan Rasa Haus</a></h2><small>Posted in <a href="http://wong168.wordpress.com/category/lain-lain/pengetahuan/" rel="category tag" title="Lihat seluruh tulisan dalam Pengetahuan">Pengetahuan</a> on April 6, 2011 by wong168</small> <div class="entry"> Untuk memastikan efektivitas air dingin dan panas dalam mengurangi rasa haus, telah dilakukan percobaan terhadap 10 orang subjek yang diminta berolahraga dalam ruangan dengan suhu udara sekitar 30oC selama 30 menit. Dalam keadaan haus, kepada mereka secara serentak diberikan minum air dingin kepada 5 orang subjek dan air panas kepada 5 orang yang lain.<br />
<div><img alt="http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQojY6IvLyvtcc3pVejGhiF8---r4nq-mqKCysP8faDOniNbR8QzA" src="http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQojY6IvLyvtcc3pVejGhiF8---r4nq-mqKCysP8faDOniNbR8QzA" /></div>Selang waktu 10 menit kemudian, 1 di antara 5 orang yang mendapatkan air dingin menyatakan masih haus. Sementara mereka yang mendapatkan air panas, semuanya menyatakan masih haus. Ini berarti, air dingin membantu menghilangkan rasa haus lebih cepat. Mengapa demikian?<br />
Kenyataan ini didasarkan oleh keadaan dimana air pada selang waktu dikonsumsi hingga diserap tubuh akan menyesuaikan suhunya terhadap suhu tubuh dengan menyerap atau memberi kalor bagi sekelilingnya. Air dingin akan menyerap kalor (panas) dari bagiantubuh yang dilewati, termasuk kerongkongan, sehingga terasa lebih menyejukkan. Satu lagi fenomena yang patut diketahui bahwa air dingin lebih cepat melewati lambung dan masuk ke usus. Sementara itu, air panas tertahan di lambung. Padahal, air akan diserap ke dalam tubuh melalui usus. Itu sebabnya, mungkin kebutuhan tubuh akan air lebih cepat tercukupi oleh air dingin.<br />
Akan tetapi, mengapa orang tua kita seringkali tidak menyarankan untuk meminum minuman dingin? Air dingin dengan penyerapan begitu cepat sering menimbulkan rangsangan yang sangat kuatdan mendadak bagi pencernaan. Pada orang-orang dengan pencernaan kurang sehat dapat menyebabkan sakit perut, bahkan diare.<br />
Oleh karena itu, bila ingin air dapat cepat diserap tubuh, minumlah minuman dingin. Namun, bila ingin menghangatkan perut dan menenangkan pencernaan, minumlah minuman hangat. Minuman hangat atau dingin, sebaiknya disesuaikan dengan kondisi tubuh.<br />
Sumber: <a href="http://haxims.blogspot.com/2011/04/mengapa-air-dingin-menghilangkan-rasa.html">http://haxims.blogspot.com/2011/04/mengapa-air-dingin-menghilangkan-rasa.html</a><br />
</div><div class="postmetadata"><a href="http://wong168.wordpress.com/2011/04/06/alasan-air-dingin-lebih-efektif-menghilangkan-rasa-haus/#comments" title="Komentar pada Alasan Air Dingin Lebih Efektif Menghilangkan Rasa Haus">1 Komentar »</a></div></div><div class="post-24007 post type-post status-publish format-standard hentry category-kesehatan"> <h2 id="post-24007"><a href="http://wong168.wordpress.com/2011/04/06/kesemutan/" rel="bookmark" title="Permanent link to Kesemutan">Kesemutan</a></h2><small>Posted in <a href="http://wong168.wordpress.com/category/lain-lain/kesehatan/" rel="category tag" title="Lihat seluruh tulisan dalam Kesehatan">Kesehatan</a> on April 6, 2011 by wong168</small> <div class="entry"> Siapa yang tidak pernah merasakan kesemutan? Hampir semua orang pernah merasakan yang namanya kesemutan, mulai dari anak-anak, dewasa, bahkan orang tua sekali pun. Namun, pada anak-anak, kesemutan jarang ditemukan karena mereka pada umumnya aktif bergerak.<br />
<img alt="http://www.tdwclub.com/wp-content/uploads/2011/03/Penyebab-Kesemutan.jpg" src="http://www.tdwclub.com/wp-content/uploads/2011/03/Penyebab-Kesemutan.jpg" /><br />
Kesemutan muncul pada waktu kita duduk bersila, duduk bersimpu, jongkok, mengetik, tidur miring sehingga menekan salah satu tangan atau kaki kita dalam waktu yang lama. Kemudian, kesemutan itu diikuti oleh rasa kebal, mati rasa, nyeri, dan terasa seperti ada yang merambat. Masyarakat awam pada umumnya menganggap kesemutan merupakan suatu hal yang sepele, karena sifatnya <em>easy come-easy go</em>, yang bisa dihilangkan dengan meluruskan, meregangkan, menggerak-gerakkan perlahan bagian tubuh yang kesemutan tadi beberapa saat, padahal kesemutan justru bisa menjadi pertanda adanya hal-hal yang tidak biasa dan serius dalam tubuh kita.<br />
Kesemutan oleh orang Jawa disebut <em>geringgingen</em> atau <em>singsireumen </em>dalam bahasa Sunda. Kesemutan dalam bahasa kedokteran adalah paresthesia (para- berarti sesisi; esthesia berarti rasa), yang artinya sensasi pada permukaan tubuh tertentu yang tidak dibangkitkan oleh perangsangan atau stimulus khusus dari dunia luar atau perangsangan atau stimulus yang tidak berarti.<br />
Kesemutan sebagai bagian dari gejala penyakit sebenarnya tahap paling awal dari suatu proses kehilangan rasa. Proses itu adalah :<br />
<ul><li>paraesthesia (kesemutan)</li>
<li>hypaesthesia (baal)</li>
<li>anaesthesia (hilang rasa sama sekali).</li>
</ul>Makna pareshtesa sendiri sebenarnya lebih luas dari kesemutan. Rasa dingin atau panas setempat, rasa dirambati sesuatu juga masuk dalam kategori paresthesia.<br />
<strong>Kesemutan merupakan sebuah gejala gangguan pada fungsi saraf atau aliran darah seseorang</strong>. Jika kesemutan itu dari paha sampai ke ujung kaki, maka yang paling sering adalah gangguan pada saraf, seperti neuropati atau juga <em>iscialgia</em> (nyeri pada saraf tungkai, yaitu saraf ischiadicum). Jika kesemutan itu terutama di betis, biasanya itu akibat gangguan pada pembuluh darah karena betis adalah daerah predileksi penyakit varises.<br />
Gangguan fungsi saraf bisa disebabkan banyak macam, misalnya kerusakan atau iritasi serabut saraf. Serabut-serabut saraf yang membawa sensasi kesemutan dikenal sebagai serabut saraf sensorik. Tidak hanya kesemutan, saraf sensorik juga menyampaikan sensasi lain seperti panas, dingin, raba, nyeri, tekan, getar dan rasa posisi.<br />
Mekanisme penerimaan rangsangan sampai terwujudnya apa yang kita rasakan :<br />
Rangsangan di kulit (misalnya, memegang air dingin, dicubit, disentuh) akan diterima oleh reseptor (penerima rangsangan) yang terletak di bawah permukaan kulit untuk kemudian diteruskan ke saraf tepi (saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang), lalu masuk ke dalam susunan saraf pusat di sumsum tulang belakang. Kemudian stimulus diteruskan ke atas sampai ke thalamus (pusat penyebaran utama impuls-impuls sensoris yang berperan penting dalam memproses/mengolah informasi sensorik ini). Dari sini, stimulus dikirimkan ke pusat sensorik di otak besar (cerebral cortex), yang disebut korteks sensorik. Pada saat inilah, apa yang dirasakan tersebut disadari oleh si individu.<br />
Kalau ada<strong> gangguan dalam jalur sensorik</strong> tersebut, misalnya akibat rangsang listrik di sistem itu tidak tersalur secara penuh, maka timbullah kesemutan. Bisa juga karena <strong>saraf terjepit </strong>(karena pengapuran pada tulang belakang) atau saraf robek/putus akibat kecelakaan.<br />
Kesemutan yang tidak disertai dengan gejala-gejala lain biasanya menandakan adanya gangguan pada reseptor di kulit atau pada cabang-cabang saraf tepi. Namun, kita mesti lebih waspada jika ada gejala lain di luar kesemutan.<br />
Ada pula karena gangguan aliran darah yang menimbulkan pemberian makanan di saraf terhambat dan menyebabkan sensasi kesemutan, misalnya karena tangan kita tertekuk lama atau tertindih sehingga menghambat aliran darah dan menjadi kesemutan.<br />
Meskipun tidak menyebabkan sesuatu yang fatal, biasanya kesemutan dapat menjadi sebuah pertanda adanya gangguan dalam fungsi saraf dan aliran darah. Jadi, gejala ini berfungsi sebagai semacam alarm deteksi awal.<br />
Beberapa gangguan kesehatan serius yang ditandai gejala kesemutan, antara lain:<br />
<ul><li> <em><strong>Radang sumsum tulang belakang (myelitis) </strong></em><br />
Terjadi pada orang dewasa. Kadang-kadang gejala kesemutan didahului oleh flu berat. Kesemutan yang dirasakan akan menghebat, naik dari ujung jari kaki sampai ke pusar (udel). Gejalanya berkembang menjadi rasa tebal di permukaan kulit. Setelah fase ini, penderita akan mengalami kesulitan berjalan. Ini adalah gejala radang sumsum tulang belakang, yang terjadi karena infeksi virus cytomegalovirus (CMV).<br />
Penderita menjadi tidak bisa mengontrol buang air kecil. Buang air besar pun sulit. Penyakit ini dapat disembuhkan total, dapat pula hanya sembuh sebagian, tetapi ada juga yang sampai lumpuh.</li>
</ul><ul><li> <em><strong>Diabetes melitus atau kencing manis </strong></em><br />
Pada penderita diabetes, keluhan kesemutan tidak berdiri sendiri, hanya merupakan keluhan minor dan bukan keluhan utama dari penyakit diabetes. Meski begitu, tidak tertutup kemungkinan keluhan ini menjadi semacam pertanda. Tidak sedikit kasus ditemukan pasien diabetes diketahui dari gejala kesemutan semacam ini. Kesemutan di sini adalah akibat dari kerusakan pembuluh-pembuluh darah dan saraf. Akibatnya, darah yang mengalir di ujung-ujung saraf berkurang. Gejala yang dirasakan biasanya telapak kaki terasa tebal, kadang-kadang panas, dan kesemutan di ujung jari terus-menerus. Kemudian disertai rasa nyeri yang menikam, seperti ditusuk-tusuk di ujung telapak kaki, terutama pada malam hari.<br />
Untuk membedakan kesemutan biasa dengan kesemutan penyakit diabetes dapat diketahui dari adanya keluhan lain. Keluhan lain itu seperti ingin kencing terus, sering merasa haus, berat badan turun, padahal banyak makan atau keluhan lain seperti gatal-gatal dan pandangan mata kabur. Terlebih, bila ada riwayat keluarga yang menderita diabetes, ada kemungkinan besar kesemutan itu dikarenakan penyakit diabetes.</li>
</ul><ul><li> <strong> <em>Carpal Tunnel Syndrome (CTS) </em></strong><br />
Kesemutan yang menyerang ujung jari, biasanya tangan kanan, kecuali orang kidal karena pada umumnya kita lebih banyak menggunakan tangan kanan untuk beraktivitas. Kesemutan ini berkembang menjadi rasa tebal, saat digunakan beraktivitas. Gejala kesemutan ini berkaitan dengan rongga di pergelangan tangan (karpal) yang mengalami pembesaran otot-otot sehingga menekan saraf yang melewati terowongan tersebut. CTS bisa menjadi gangguan lebih serius bila didiamkan cukup lama, misalnya 1 – 2 tahun. Pada tahap ini tekanan otot sudah mengganggu aliran darah ke tangan dengan akibat otot-otot yang mengalami kekurangan nutrisi akan mengecil, dan melemahkan otot.</li>
</ul><ul><li> <em><strong>Jantung </strong></em><br />
Pada penderita jantung, kesemutan dapat juga timbul karena komplikasi jantung dan sarafnya. Misalnya, pada operasi pemasangan klep jantung. Saat pemasangan, ada bekuan darah menempel, yang kemudian terbawa aliran darah ke atas, dan menyumbat salah satu pembuluh darah di otak, sehingga terjadi embolic cerebral. Bila sumbatan di otak itu kebetulan mengenai daerah yang mengatur sistem sensorik, si penderita akan merasakan kesemutan sebelah. Bila daerah yang mengatur sistem motorik juga terkena, kesemutan akan menjadi kelumpuhan.</li>
</ul><ul><li><em> <strong>Rematik </strong></em><br />
Rematik juga menimbulkan kesemutan atau rasa tebal. Hal ini disebabkan oleh sarafnya terjepit akibat sendi pada engsel, misalnya sendi pergelangan tangan berubah bentuk. Gejala kesemutan karena rematik akan hilang bila rematik sembuh.</li>
<li><em><strong>Guillain-Barre Syndrome </strong></em><br />
Biasanya ditandai dengan gejala demam yang tinggi, batuk, dan sesak napas. Jika tidak cepat ditangani, kondisi pasien dapat cepat memburuk hingga terjadi pneumonia<br />
Penyakit tersebut disebabkan oleh virus yang ditemukan oleh Guillain Barre. Kesemutan biasanya terasa di sekujur tubuh, khususnya pada ujung jari-jari kaki dan tangan karena virus menyerang sistem saraf tepi. Bila keadaan itu tidak segera diatasi, serangan akan berlanjut ke organ vital tubuh. Akibatnya, penderita merasa sesak napas dan lumpuh di seluruh tubuh.</li>
</ul>Jadi, kita harus berhati-hati apabila menemukan kesemutan yang makin lama intensitasnya makin kuat dan makin sering, apalagi jika ditemukan gejala-gejala lain sebagai penanda suatu penyakit. Jika terjadi hal seperti itu, segeralah konsultasikan ke dokter.<br />
<strong> Lalu apa yang dapat kita lakukan sebagai pencegahannya?</strong><br />
<ul><li>Memperbaiki aliran darah di bagian tubuh yang kesemutan, misalnya dengan memijat, secara perlahan menggerak-gerakkan bagian yang kesemutan tadi hingga hilang atau melepaskan bendungan yang menjadi penghambat aliran darah atau memberikan obat-obatan yang dapat memperlebar pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi lancar.</li>
<li>Memberikan obat-obatan untuk mengembalikan fungsi saraf sehingga kesemutan hilang, berupa vitamin B1, B6, dan B12 (vitamin neurotropik yang berfungsi menjaga kesehatan jaringan saraf). Vitamin B1 misalnya, penting untuk metabolisme karbohidrat, serta penyediaan energi untuk saraf. Sedangkan vitamin B6 untuk metabolisme protein dan memelihara fungsi normal saraf. Sementara B12 penting untuk sintesa asam nukleat dan menjaga integritas jaringan saraf. Untuk mengatasi nyeri, kombinasikan dengan analgesik yang berfungsi sebagai anti radang.</li>
<li>Teknik akupunktur pun dapat dilakukan untuk memperbaiki aliran darah dan memperbaiki fungsi saraf. Pada awalnya, mungkin agak sedikit sakit, tapi dengan menjalankan beberapa kali terapi, masalah kesemutan tadi dapat terobati secara bertahap.</li>
<li>Jika kesemutan terjadi pada penderita diabetes (Neuropati diabetik), pengobatan dilakukan dengan mengontrol gula darah, mengkonsumsi obat diabetes, dan pemberian obat-obatan yang bersifat neurotropik dan vitamin</li>
<li> Jika kesemutan terjadi karena stroke, pengobatan harus segera dilakukan. Contohnya saja pada stroke akibat sumbatan, penderita harus diberikan obat pengencer darah. Penderita juga harus diberitahukan bagaimana pengaturan risiko akibat stroke, seperti hipertensi dan kolesterol.</li>
<li>Hindari mengkonsumsi minuman beralkohol karena alkohol dapat mengakibatkab defisiensi vitamin B, terutama vitamin B1 yang sangat diperlukan dalam aktivitas saraf dan merokok</li>
<li>Memperbanyak mengkonsumsi buah pisang atau kelapa muda. Kedua buah ini sangat membantu menghilangkan rasa kesemutan. Murah meriah, bukan!</li>
</ul>Nah, cegahlah kesemutan sebelum menjadi penanda awal adanya hal yang serius dan tidak biasa dalam tubuh kita dengan mengurangi faktor pencetusnya, seperti tidak berdiam terlalu lama atau dengan sering bergerak.<br />
Sumber: <a href="http://haxims.blogspot.com/2011/04/kesemutan-bahaya-apa-nggak-sih.html">http://haxims.blogspot.com/2011/04/kesemutan-bahaya-apa-nggak-sih.html</a><br />
</div><div class="postmetadata"><a href="http://wong168.wordpress.com/2011/04/06/kesemutan/#comments" title="Komentar pada Kesemutan">1 Komentar »</a></div></div><div class="post-24002 post type-post status-publish format-standard hentry category-pengetahuan"> <h2 id="post-24002"><a href="http://wong168.wordpress.com/2011/04/06/atasi-terkilir-dengan-kompres-dingin-dan-panas/" rel="bookmark" title="Permanent link to Atasi Terkilir dengan Kompres Dingin dan Panas">Atasi Terkilir dengan Kompres Dingin dan Panas</a></h2><small>Posted in <a href="http://wong168.wordpress.com/category/lain-lain/pengetahuan/" rel="category tag" title="Lihat seluruh tulisan dalam Pengetahuan">Pengetahuan</a> on April 6, 2011 by wong168</small> <div class="entry"> Setiap persendian dapat terkilir, demikian juga dengan bagian otot yang teregang. Untuk mengurangi pembengkakan serta rasa nyeri di bagian yang cedera disarankan untuk mengompres bagian tersebut dengan perawatan dingin.<br />
<img alt="http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2010/12/17/1424085p.jpg" src="http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2010/12/17/1424085p.jpg" /><br />
Kompres es merupakan bagian dari standar penanganan cedera, terutama begitu terjadi cedera dan masa 2 x 24 jam sesudahnya. “Guna es ini adalah sebagai anti nyeri dan membekukan perdarahan agar tidak meluas. Bila diberi kompres panas, perdarahan akan semakin encer dan meluas,” kata dr.Michael Triangto, Sp.OK.<br />
Pembengkakan pada daerah yang cedera adalah tanda adanya pembuluh darah yang terbuka. “Tanda perdarahan lainnya adalah bengkak, rasa panas, sakit, ruam merah dan tidak bisa melakukan gerakan-gerakan yang seharusnya bisa dilakukan,” papar dokter dari RS.Mitra Kemayoran Jakarta ini.<br />
Pendinginan akan memperlambat metabolisme sel-sel pada area cedera sehingga memungkinan jaringan bertahan dengan pasokan oksigen terbatas. Dengan demikian, perbaikan sel menjadi lebih baik serta mempercepat penyembuhan.<br />
Setelah dua hari, bagian yang cedera baru boleh diberikan kompres panas. “Pada masa ini dianggap perdarahannya sudah berhenti. Dengan kompres panas, pembuluh darah akan dilancarkan lagi. Penghangatan di bagian ini juga akan mengurangi nyeri dan kaku,” katanya.<br />
Sumber: <a href="http://health.kompas.com/read/2010/12/17/14244527/Terkilir..Kompres.Dingin.atau.Panas.">http://health.kompas.com/read/2010/12/17/14244527/Terkilir..Kompres.Dingin.atau.Panas.</a><br />
</div><div class="postmetadata"><a href="http://wong168.wordpress.com/2011/04/06/atasi-terkilir-dengan-kompres-dingin-dan-panas/#respond" title="Komentar pada Atasi Terkilir dengan Kompres Dingin dan Panas"> Tinggalkan komentar »</a></div></div><div class="post-23993 post type-post status-publish format-standard hentry category-pengetahuan"> <h2 id="post-23993"><a href="http://wong168.wordpress.com/2011/04/06/sihir-kuno-di-dunia/" rel="bookmark" title="Permanent link to Sihir Kuno di Dunia">Sihir Kuno di Dunia</a></h2><small>Posted in <a href="http://wong168.wordpress.com/category/lain-lain/pengetahuan/" rel="category tag" title="Lihat seluruh tulisan dalam Pengetahuan">Pengetahuan</a> on April 6, 2011 by wong168</small> <div class="entry"> <div><strong>1. GYPSY</strong></div><div><img alt="" border="0" src="http://wong168.files.wordpress.com/2011/04/gypsy-fortune-teller.jpg?w=300" /></div><div>Kata Gypsy adalah berasal dari lepasan Mesir, tetapi paling baik diterapkan untuk dipahami adalah Gypsy sebagai pengembara, ras misterius, tersebar di seluruh Eropa dan bagian Asia, Afrika, dan Amerika. Sebenarnya suku Gypsy adalah orang yang tidak mempunyai rumah permanen, atau disebut nomaden. Tetapi jika saja kita mempermalukan mereka, maka mereka pun tidak segan-segan mengeluarkan kata-kata berbau kematian kepada kita.</div><div><em>Sihir:</em></div><div>Mungkin Lamia merupakan sihir paling buruk yang digunakan orang Gypsy. Biasanya sihir ini digunakan untuk hukuman. Cara kerjanya adalah dengan mengambil sesuatu milik kita, entah kancing, pena, dll, dan mengucapkan mantra kepada benda tersebut. <em>Lamia va lua sufletele lor, ?i le pun în locul s?u în cazul în care sufletele nu va fi din nou reîncarnare</em> (Lamia mengambil jiwanya setelah beberapa hari, dan membawanya ke siksaan tak berujung). Satu hal yang perlu diingat, jangan tertipu oleh dandanan mereka.</div><div><strong>2. INDIAN</strong></div><div><img alt="" border="0" src="http://wong168.files.wordpress.com/2011/04/shaman2bby2bk2bhenderson.jpg?w=252" /></div><div>Suku Indian adalah historis suku, bangsa, atau kelompok lain atau komunitas masyarakat adat di Amerika. Beberapa suku Indian diakui di tingkat negara bagian dengan menggunakan prosedur yang didefinisikan oleh berbagai negara, tanpa memperhatikan pengakuan federal. Suku-suku lain yang tidak dikenal karena mereka sudah tidak ada lagi sebagai suatu kelompok yang terorganisir atau karena mereka belum menyelesaikan proses sertifikasi yang didirikan oleh badan pemerintah yang bersangkutan.</div><div><em>Sihir:</em></div><div>Sihir terjahat masyarakat pedalaman Amerika ini adalah Na Munda. Ini berbeda dengan voodoo yang ada di Haiti. Biasanya suku Indian melakukan sihir ini dengan memanggil arwah dengan menggunakan badan mereka dengan nyanyian atau mantra dan tarian-tarian khusus. Sihir ini akan menyebabkan kematian tanpa bekas. Belakangan ini sihir ini juga digunakan untuk menyembuhkan dan peramalan.</div><div><strong>3. BULGARIAN MYSTERY</strong></div><div><img alt="" border="0" src="http://wong168.files.wordpress.com/2011/04/bulgarianrose_hifatlobrain_suripmawardi281229.jpg?w=300" /></div><div>Bulgarian Mystery merupakan kumpulan orang dari Bulgaria yang memiliki sihir tingkat tinggi jarak jauh. Sihir ini digunakan untuk perebutan wilayah pada zaman pembagian daerah di Eropa Timur.</div><div><em>Sihir:</em></div><div>Sihir paling mengerikan masyarakat Bulgaria adalah nyanyian. Malka Moma yang dinyanyikan dengan nada tinggi merupakan sihir yang unik dan berbeda dari suku lainnya. Tetapi, sekarang sihir ini sudah tidak ada lagi. Sekarang sudah dijadikan budaya masyarakat Bulgaria dalam menyanyi, karna sihir ini termaksud sihir nyanyian yang indah.</div><div><strong>4. KIYUKU</strong></div><div><img alt="" border="0" height="576" src="http://wong168.files.wordpress.com/2011/04/kiyuku.jpg?w=432&h=576" style="border: 0 initial initial;" width="432" /></div><div>Kiyuku adalah nama dari sebuah suku di Afrika, merupakan pecahan dari Murci dan Dassanech. Kiyuku mencari tempat dengan cara berpindah-pindah dari kawasan Africa sampai ke Ethiopia.</div><div><em>Sihir:</em></div><div>Sihir yang dimiliki adalah Kiyuku Dancer atau tarian Kiyuku. Masyarakat setempat sendiri belum mengetauhi dengan jelas apa yang dimaksud dengan tarian tersebut. Ada yang bilang menurunkan hujan, Santet, bahkan ada beberapa yang mengatakan orang-orang ini dapat mengubah gurun menjadi salju</div><div><strong>5. MAYAN</strong></div><div><img alt="" border="0" src="http://wong168.files.wordpress.com/2011/04/maya.jpg?w=300" /></div><div>Mayan merupakan kumpulan orang-orang luar biasa yang berada di pedalaman hutan Mexico dan Guatemala. Merupakan suku yang paling modern pada zaman tersebut karena sudah dapat menghitung kalender bintang, dan merupakan ahli matematika.</div><div><em>Sihir:</em></div><div>Jangan berpikir bahwa Maya hanya suku yang mempunyai kemampuan berhitung saja, Toltec adalah nama, atau julukan kepada tertua Maya, atau bisa disebut orang bijak. Mereka memiliki kemampuan dapat memanggil hujan, kekuatan dalam perang, dan memunculkan matahari dengan melakukan sesembahan berupa jantung manusia yang tidak lain berasal dari suku mereka atau musuh. Suku inilah yang memerangi bangsa Indian.</div><div><strong>6. MAASAI</strong></div><div><img alt="" border="0" src="http://wong168.files.wordpress.com/2011/04/masaii.jpg?w=300" /></div><div>Maasai merupakan suku yang berasal dari Kenya. Arrogant, Fearless, dan Free, merupakan julukan yang cocok bagi mereka. Selama 100 tahun, Maasai tidak mengambil atau terpaku kepada aturan, damai dalam berperang, Uang untuk hidup, dsb.</div><div><em>Sihir:</em></div><div>Maasai tidak berdasarkan kepada sihir dan guna-guna. Mereka cenderung berdoa dan memiliki dewa yang bernama Enkai. Tidak heran kenapa suku Maasai dinamakan “Warriors”. Konon dengan bantuan dari Enkai, mereka dapat berlari secepat singa dan juga menjadi kebal.</div><div>Sumber: <a href="http://wisbenbae.blogspot.com/2011/04/sihir-kuno-paling-kuat-di-dunia.html">http://wisbenbae.blogspot.com/2011/04/sihir-kuno-paling-kuat-di-dunia.html</a></div></div><div class="postmetadata"><a href="http://wong168.wordpress.com/2011/04/06/sihir-kuno-di-dunia/#comments" title="Komentar pada Sihir Kuno di Dunia">1 Komentar »</a></div></div><div class="post-23989 post type-post status-publish format-standard hentry category-lain-lain"> <h2 id="post-23989"><a href="http://wong168.wordpress.com/2011/04/06/chilko-salmon/" rel="bookmark" title="Permanent link to Chilko Salmon">Chilko Salmon</a></h2><small>Posted in <a href="http://wong168.wordpress.com/category/lain-lain/" rel="category tag" title="Lihat seluruh tulisan dalam Lain Lain">Lain Lain</a> on April 6, 2011 by wong168</small> <div class="entry"> <div>Sungai Fraser di British Columbia, Kanada, merupakan kawasan tempat berhuninya lebih dari 100 spesies ikan salmon. Banyak di antara spesies itu sudah sangat menyesuaikan diri dengan lingkungan.</div><div>Akibatnya, perubahan kecil sekalipun, misalnya pada temperatur air, aliran sungai, atau perubahan ketinggian menjadi malapetaka bagi mereka.</div><div><img alt="" border="0" height="300" src="http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/04/04/108218_chilko-salmon--spesies-ikan-yang-mampu-beradaptasi-dengan-kanaikan-suhu-air-_300_225.jpg" width="400" /></div><div>Tapi tidak demikian bagi Chilko salmon. Ia terbukti lebih tahan dibanding spesies salmon lainnya terhadap perubahan lingkungan dan perubahan iklim. Saat diamati, Chilko salmon, yang namanya diambil dari nama kawasan di mana mereka berkembang biak, mampu beradaptasi dengan perubahan tersebut.</div><div>Sebagai informasi, sungai Fraser, yang memiliki panjang sekitar 2 ribu kilometer saat ini suhunya sudah naik hingga 2 derajat dibandingkan dengan kondisi di tahun 1950-an dengan kondisi terburuk terjadi selama 20 tahun terakhir.</div><div>Menurut data University of British Columbia, jutaan ekor salmon bermigrasi ke hulu sungai untuk berkembang biak. Tetapi jumlahnya terus menurun sejak tahun 1990-an. Selain itu, siklus migrasi juga menjadi penyebab kematian alami di mana 40 sampai 95 persen ikan tewas.</div><div><img alt="" border="0" height="237" src="http://aselabar.files.wordpress.com/2011/01/ikan-salmon.gif?w=398&h=237" style="border: 0 initial initial;" width="398" /></div><div>“Perubahan iklim telah mengacaukan lingkungan sungai. Sejumlah populasi salmon tidak mampu segera beradaptasi sehingga mereka tidak dapat bertahan,” kata Erika Eliason, ketua tim peneliti dari University of British Columbia, seperti dikutip dari Cosmosmagazine.</div><div>Dari penelitian, saat temperatur air naik ke titik tertentu, kemampuan salmon untuk berenang menurun. Diperkirakan, kenaikan suhu air mengakibatkan menurunnya kemampuan sistem peredaran darah ikan. Lalu, apa yang menyebabkan Chilko salmon mampu bertahan?</div><div>“Kami yakin kemampuan Chilko salmon diakibatkan oleh kondisi migrasi mereka yang jauh lebih berat dibanding salmon lain,” kata Eliason.</div><div>Menurut peneliti, tiap spesies salmon mengikuti satu rute migrasi tetap dari sejumlah rute migrasi yang memiliki perbedaan jarak, temperatur, ketinggian, dan arus air. Sebagian spesies mengambil jalur mudah, namun jalur yang diambil Chilko salmon sangat sulit.</div><div><img alt="" border="0" height="274" src="http://wong168.files.wordpress.com/2011/04/ikan_salmon.jpg?w=400&h=274" style="border: 0 initial initial;" width="400" /></div><div>Chilko salmon harus berenang dengan jarak lebih dari 650 kilometer, naik dengan ketinggian 1 kilometer, dan melewati kawasan yang disebut sebgai Hell’s Gate di mana sungai mengalir deras melalui kawasan yang menyempit hingga hanya seleber 35 meter.</div><div>Selain terbiasa menempuh rute ekstrim, Chilko juga ternyata kurang terpengaruh terhadap perubahan temperatur dan perubahan lingkungan lain. Tidak seperti Weaver salmon yang sangat sensitif.</div><div>Dari penelitian lebih lanjut, diketahui bahwa Chilko memiliki jantung paling besar dan sistem cardio-respiratory yang jauh lebih kuat dibanding seluruh spesies ikan yang diamati peneliti.</div><div>“Chilko mampu berenang pada variasi temperatur yang lebih tinggi dibanding salmon lain di sungai tersebut,” kata Eliason.</div><div>“Kami berkesimpulan bahwa kemampuan ini disebabkan karena mereka mampu beradaptasi untuk mengatasi jalur migrasi mereka yang sulit. Untuk itu kami menyebutnya sebagai ikan super”, ucapnya.</div><div>Sumber: <a href="http://wisbenbae.blogspot.com/2011/04/chilko-salmon-paling-tahan-perubahan.html">http://wisbenbae.blogspot.com/2011/04/chilko-salmon-paling-tahan-perubahan.html</a></div></div><div class="postmetadata"><a href="http://wong168.wordpress.com/2011/04/06/chilko-salmon/#respond" title="Komentar pada Chilko Salmon"> Tinggalkan komentar »</a></div></div><div class="post-23987 post type-post status-publish format-standard hentry category-space-astronomi"> <h2 id="post-23987"><a href="http://wong168.wordpress.com/2011/04/06/estimasi-usia-bumi/" rel="bookmark" title="Permanent link to Estimasi Usia Bumi">Estimasi Usia Bumi</a></h2><small>Posted in <a href="http://wong168.wordpress.com/category/astronomi/space-astronomi/" rel="category tag" title="Lihat seluruh tulisan dalam Space">Space</a> on April 6, 2011 by wong168</small> <div class="entry"> <div id="post-373717218927723282"> <img alt="" height="300" src="http://www.abc.net.au/rn/rearvision/galleries/2007/1983780/full/earth_ride.jpg" width="400" /><br />
<div>Kamu pasti sering merayakan ulang tahun, entah ulang tahun saudara, teman, orang tua atau orang terkasih. Namun, tahukah Kamu usia Bumi tempat kita tinggal? Pengukuran dilakukan sejak abad ke-18 berdasarkan tingkat pendinginan Bumi. Usia Bumi sangat diremehkan, bahkan banyak yang beranggapan usia Bumi hanya berkisar ratusan ribu tahun saja.<br />
Kemudian, ilmuwan terkenal seperti Charles Darwin menebak usia Bumi. Ia menebak usia bumi adalah 306,7 juta tahun. Selain itu, Lord Kelvin pun membuat beberapa usulan mengenai usia Bumi dalam rentang ratusan juta tahun dan merupakan perbaikan moderat.<br />
Kemampuan secara akurat untuk mengetahui usia Bumi berkembang dengan pemahaman peluruhan radioaktif. Bumi terbentuk dari puing-puing sisa kelahiran matahari. Zat radioaktif melepaskan partikel subatomik pada tingkat yang sangat stabil.<br />
Terkadang usia suatu obyek dapat ditentukan dengan membandingkan tingkat zat radioaktif saat ini dengan jumlah awal yang seharusnya. Uranium merupakan elemen radioaktif alamiah yang sangat dipahami.<br />
</div><div><img alt="" height="400" src="http://neyagoodguy.files.wordpress.com/2010/04/earth_moon.jpg?w=398&h=500&h=400" width="398" /></div><div> Pada 1953 ilmuwan mengukur rasio uranium dalam sampel batuan kuno, dengannya ilmuwan dapat mengetahui usia Bumi yang telah mencapai usia 4,5-4,6 miliar tahun. Estimasi inilah yang hingga kini tetap bertahan.<br />
<em><br />
</em>Sumber: <a href="http://www.kaskus.us/showthread.php?s=1540f01898415646044dcc6c39a7f3f2&t=7625596">http://www.kaskus.us/showthread.php?s=1540f01898415646044dcc6c39a7f3f2&t=7625596</a></div></div></div><div class="postmetadata"><a href="http://wong168.wordpress.com/2011/04/06/estimasi-usia-bumi/#respond" title="Komentar pada Estimasi Usia Bumi"> Tinggalkan komentar »</a></div></div><h2 id="post-23971"><a href="http://wong168.wordpress.com/2011/04/06/pasukan-khusus-yang-dimiliki-indonesia/" rel="bookmark" title="Permanent link to Pasukan Khusus yang Dimiliki Indonesia">Pasukan Khusus yang Dimiliki Indonesia</a></h2><small>Posted in <a href="http://wong168.wordpress.com/category/lain-lain/pengetahuan/" rel="category tag" title="Lihat seluruh tulisan dalam Pengetahuan">Pengetahuan</a> on April 6, 2011 by wong168</small> <div class="entry"> <div><strong>1. Korps Brimob:</strong></div><div><img alt="" border="0" src="http://wong168.files.wordpress.com/2011/04/1enbyyrc.jpg?w=240" /><br />
Brimob termasuk satuan elit dalam jajaran kesatuan Polri, Brimob juga tergolong ke dalam sebuah unit paramiliter ditinjau dari tanggung jawab dan lingkup tugas kepolisian. <strong>2. Densus 88 antiteror:</strong></div><div><img alt="" border="0" src="http://wong168.files.wordpress.com/2011/04/1enbyyrc1.jpg?w=300" /></div><div>Detasemen Khusus 88 atau Densus 88 adalah satuan khusus Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk penanggulangan teroris di Indonesia. Detasemen 88 dirancang sebagai unit antiteroris yang memiliki kemampuan mengatasi gangguan teroris mulai dari ancaman bom hingga penyanderaan. <strong>3. Batalyon raider:</strong></div><div><img alt="" border="0" src="http://wong168.files.wordpress.com/2011/04/d8fvblsk.jpg?w=300" /></div><div>Batalyon Raider adalah satu batalyon pasukan elit infanteri Tentara Nasional Indonesia (TNI).<br />
Raider adalah kualifikasi prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dilatih untuk menguasai 3 kemampuan. Kemampuan tersebut adalah: 1. Kemampuan sebagai pasukan anti-teroris untuk pertempuran jarak dekat.<br />
2. Kemampuan sebagai pasukan lawan gerilya dengan mobilitas tinggi.<br />
3. Kemampuan untuk melakukan pertempuran-pertempuran berlanjut (panjang).<br />
<strong>4. Kostrad Tontaipur:</strong></div><div><img alt="" border="0" src="http://wong168.files.wordpress.com/2011/04/d8fvblsk1.jpg?w=300" /></div><div><img alt="" border="0" src="http://wong168.files.wordpress.com/2011/04/1enbyyrc2.jpg?w=300" /><br />
Peleton Intai Tempur (Tontaipur) merupakan satuan elite Kostrad terbaru, diresmikan pada tanggal 4 Agustus 2001. Setelah latihan secara intensif selama lima bulan, 97 pasukan yang diseleksi dari Brigade Infantri 9 dan Brigade Infantri 13 Kostrad menjadi prajurit-prajurit pertama satuan elite ini. Sesuai kualifikasinya, Tontaipur akan diterjunkan untuk misi pengintaian jarak jauh ke wilayah musuh dan melakukan penghancuran terhadap sasaran-sasaran penting. Diantara perlengkapan yang dibawa, mereka akan dibekali senapan serbu khusus berikut teropong bidik malam (NVG, night vision goggle). Tiap personel Tontaipur ini memiliki kemampuan operasi sekaligus di tiga matra, yakni di darat, laut, dan udara.<br />
Uji coba pertama bagi Tontaipur adalah operasi penumpasan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).<br />
<strong>5. Phaskhas TNI-AU:</strong></div><div><img alt="" border="0" src="http://wong168.files.wordpress.com/2011/04/1enbyyrc3.jpg?w=300" /></div><div><img alt="" border="0" src="http://wong168.files.wordpress.com/2011/04/d8fvblsk2.jpg?w=276" /><br />
Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara (disingkat Korpaskhasau, Paskhas atau sebutan lainnya Baret Jingga), merupakan pasukan (khusus) yang dimiliki TNI-AU. Paskhas merupakan satuan tempur darat berkemampuan tiga matra: laut, darat, udara. Dalam operasinya, tugas dan tanggungjawab Paskhas lebih ditujukan untuk merebut dan mempertahankan pangkalan udara dari serangan musuh, untuk selanjutnya menyiapkan bagi pendaratan pesawat kawan. Kemampuan ini disebut dengan Operasi Pembentukan dan Pengoperasian Pangkalan Udara Depan (OP3UD). <strong>6. Kopaska TNI-AL:</strong></div><div><img alt="" border="0" height="280" src="http://wong168.files.wordpress.com/2011/04/3v5zhf7s.jpg?w=420&h=280" style="border: 0 initial initial;" width="420" /><br />
Komando Pasukan Katak atau lebih dikenal dengan sebutan Kopaska didirikan 31 Maret 1962 oleh Presiden Sukarno untuk mendukung kampanye militer di Irian Jaya. Satu grup di Armada Barat di Jakarta, dan satu grup di Armada Timur di Surabaya. Tugas utama mereka adalah menyerbu kapal dan pangkalan musuh, menghancurkan instalasi bawah air, penyiapan perebutan pantai dan operasi pendaratan kekuatan amfibi.</div><div><img alt="" border="0" src="http://wong168.files.wordpress.com/2011/04/hqcib7c0.jpg?w=300" /><br />
Detasemen Jala Mangkara (disingkat Denjaka) adalah sebuah detasemen pasukan khusus TNI Angkatan Laut. Denjaka adalah satuan gabungan antara personel Kopaska dan Taifib Korps Marinir TNI-AL. <strong>7. Kopassus TNI-AD:</strong><br />
Komando Pasukan Khusus yang disingkat menjadi Kopassus adalah bagian dari Bala Pertahanan Pusat yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat yang memiliki kemampuan khusus seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan anti teror. Prajurit Kopassus dapat mudah dikenali dengan baret merah yang disandangnya, sehingga pasukan ini sering disebut sebagai pasukan baret merah. Kopassus memiliki moto Berani, Benar, Berhasil.<br />
<strong>8. Sat Gultor 81 Kopassus</strong></div><div><img alt="" border="0" height="348" src="http://wong168.files.wordpress.com/2011/04/45ugvuko.jpg?w=420&h=348" style="border: 0 initial initial;" width="420" /><br />
Satuan 81/Penanggulangan Teror atau disingkat Sat-81/Gultor adalah satuan di Kopassus yang setingkat dengan Grup, bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur. Kekuatan dari satuan ini tidak dipublikasikan secara umum mengenai jumlah personil maupun jenis persenjataannya yang dimilikinya, semua itu dirahasiakan.</div><div><img alt="" border="0" src="http://wong168.files.wordpress.com/2011/04/ytmgyizj.jpg?w=300" /></div><div>selalu hadir di setiap bencana alam <strong>9.Indonesian Customs:</strong></div><div><img alt="" border="0" height="319" src="http://wong168.files.wordpress.com/2011/04/ebamrszw.jpg?w=403&h=319" style="border: 0 initial initial;" width="403" /></div><div>Direktorat Jenderal Bea dan Cukai disingkat DJBC atau bea cukai adalah nama dari sebuah instansi pemerintah yang melayani masyarakat di bidang kepabeanan dan cukai. Seiring dengan globalisasi bea dan cukai mengenakan istilah CUSTOMS, dipersenjatai untuk menangkal masuk nya barang-barang larangan ke Indonesia!</div>Sumber: <a href="http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7357450">http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7357450</a><br />
</div>EL_QITYhttp://www.blogger.com/profile/15268951839387191531noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8204687478351962180.post-67356206003070343712011-12-18T19:39:00.000-08:002011-12-18T19:39:21.060-08:00masjidil haram pada masa khalifah umar<img alt="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRszQXHAuohZ23dmEJGXchzFYZMt8zU2ggDo3qje1_pQzA6uotA3ygpgrP_SwaPEdVcGU-G5suKc8ZOK3h7izDa2hxMwfVuHGaEdUHRyzQIYQcPBjyNiNxCNIi0U3HylOvXtMwdl5KxIPT/s1600/kabah3.jpg" height="613" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRszQXHAuohZ23dmEJGXchzFYZMt8zU2ggDo3qje1_pQzA6uotA3ygpgrP_SwaPEdVcGU-G5suKc8ZOK3h7izDa2hxMwfVuHGaEdUHRyzQIYQcPBjyNiNxCNIi0U3HylOvXtMwdl5KxIPT/s1600/kabah3.jpg" style="cursor: -moz-zoom-in;" width="923" />EL_QITYhttp://www.blogger.com/profile/15268951839387191531noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8204687478351962180.post-59948202609773508902011-12-18T19:30:00.001-08:002011-12-18T19:30:35.952-08:00Tempat Bersejarah Di Mekah & Madinah<h2 class="date-header"><span>Senin, 04 April 2011</span></h2><a href="" name="2794250863710410421"></a> <div class="post-header"> </div><div class="separator" style="clear: both; color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRnWtvXpoez7LgKG1X8rP9UPGpuKaos-BG0nwiu01r32z-Zu4jbCuPMhj8l3NFJoE3v-yoFFwbWaALdZKcPNq-oTO2pSofHIPK1rzR_93GnMIfY__ORnyQhgx0UKCiS7D-lbyEmiirtg/s1600/mekkah3.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRnWtvXpoez7LgKG1X8rP9UPGpuKaos-BG0nwiu01r32z-Zu4jbCuPMhj8l3NFJoE3v-yoFFwbWaALdZKcPNq-oTO2pSofHIPK1rzR_93GnMIfY__ORnyQhgx0UKCiS7D-lbyEmiirtg/s320/mekkah3.jpg" width="320" /></a></span></div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #93c47d; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><strong> </strong>Assalamu'alaikum Sobat RCI!!</span></div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Pada artikel kali ini, RCI akan membahas beberapa tempat2 bersejarah di Mekkah dan Madinah. Pastinya bakal seru lho. So, bagi kamu yang nantinya punya kesempatan jalan2 ke Mekkah or Madinah, jadi tidak bingung mau kemana nantinya.</span></div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Mending kamu lihat aja deh, apa-apa tempat bersejarah itu!!!</span></div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Tafaddal!!! :)</span></div><a href="" name="more"></a><span style="font-size: x-small;"> </span><br />
<div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><strong>Ka’bah </strong></span></div><div> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Ka’bah merupakan kiblat shalat umat Islam. Ka’bah yang berbentuk kubus ini merupakan bangunan utama diatas bumi yang digunakan untuk menyembah Allah SWT.Sebagaimana Allah SWT. berfirman dalam Al Qur’an Surat Ali Imran ayat 90, yang artinya :</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">“Sesungguhnya permulaan rumah yang dibuat manusia untuk tempat beribadah adalah rumah yang di Bakkah (Makkah), yang dilimpahi berkah dan petunjuk bagi alam semesta”.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Ka’bah disebut juga Baitullah (Rumah Allah) atau Baitul ‘Atiq (Rumah Kemerdekaan). Dibangun berupa tembok segi empat yang terbuat dari batu-batu besar yang berasal dari gunung-gunung di sekitar Makkah. Baitullah ini dibangun diatas dasar fondasi yang kokoh.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Dinding-dinding sisi Ka’bah ini diberi nama khusus yang ditentukan berdasarkan nama negeri ke arah mana dinding itu menghadap. terkecuali satu dinding yang diberi nama “Rukun Hajar Aswad”.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Adapun keempat dinding atau sudut (rukun) tersebut adalah :</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><ul style="color: #93c47d; text-align: justify;"><li> <span style="font-size: x-small;">Sebelah Utara Rukun Iraqi (Irak)</span> </li>
<li> <span style="font-size: x-small;">Sebelah Barat Rukum Syam (Suriah)</span> </li>
<li> <span style="font-size: x-small;">Sebelah Selatan Rukun Yamani (Yaman)</span> </li>
<li> <span style="font-size: x-small;">Sebelah Timur Rukun Aswad (Hajar Aswad).</span> </li>
</ul><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Keempat sisi Ka’bah ditutup dengan selubung yang dinamakan Kiswah. Sejak zaman nabi Ismail, Ka’bah sudah diberi penutup berupa Kiswah ini. Saat ini Kiswah tersebut terbuat dari sutra asli dan dilengkapi dengan kaligrafi dari benang emas.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Dalam satu tahun Ka’bah ini dicuci dua kali, yaitu pada awal bulan Dzulhijah dan awal bulan Sya’ban. Kiswah diganti sekali dalam setahun.</span></div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><strong>Masjidil Haram </strong></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Sebagai pusat kota Makkah adalah Masjid Al-Haram, dimana didalamnya terdapat Ka’bah sebagai arah kiblat umat Islam pada waktu shalat. Masjid ini mula-mula dibangun secara permanen oleh Sayyidina Umar bin Al Khattab pada tahun 638 M.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Dari masa kemasa Masjidil Haram selalu mengalami pembaharuan dan perluasan, diprakarsai oleh raja-raja Islam yang memberi perhatian terhadap Masjidil Haram. Pembangunan besar-besaran dalam sejarah diprakarsai oleh Raja Fahd bin Abdul Aziz yang bergelar :”Pelayan Dua Tanah Haram Makkah dan Madinah”.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Dikatakan Tanah Haram karena Tanah ini diharamkan bagi umat lain, selain umat Muslim). Saat ini luas Masjid Al Haram 328.000 meter persegi dan dapat menampung 730.000 jama’ah dalam satu waktu shalat berjama’ah.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Masjid ini melingkari Ka’bah, maka pintunya banyak. Ada 4 pintu utama dan 45 pintu biasa yang biasanya buka 24 jam sehari.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Keistimewaan Masjidil Haram banyak sekali, antara lain : Shalat di masjid ini lebih utama daripada shalat seratus ribu kali di masjid lain. Begitupun berdzikir, berdoa, bersedekah dan beramal baik lainnya.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><strong>Hajar Aswad </strong></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Hajar Aswad adalah batu berwarna hitam yang berada di sudut Tenggara Ka’bah, yaitu sudut dimana tempat Tawaf dimulai. Hajar Aswad merupakan batu yang diturunkan Allah SWT. dari Surga melalui malaikat Jibril.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Hajar Aswad berupa kepingan batu yang terdiri dari delapan keping yang terkumpul dan direkat dengan lingkaran perak.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Dalam salah satu riwayat Bukhari-Muslim, diterangkan bahwa Sayyidina Umar, sebelum mencium Hajar Aswad mengatakan, “Demi Allah, aku tahu bahwa kau adalah sebuah batu yang tidak dapat berbuat apa-apa.Kalau aku tidak melihat Rasulullah SAW. mencium-mu, tidak akan aku menciummu”.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Jadi mencium Hajar Aswad bukanlah suatu kewajiban bagi umat Islam, tapi merupakan anjuran dan hukumnya sunnah. Maka kalau keadaan tidak memungkinkan karena penuhnya orang berdesakan, sebaiknya urungkan saja niat untuk mencium atau mengusap batu ini.</span></div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><strong>Hijr Ismail </strong></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Hijr Ismail, berdampingan dengan Ka’bah dan terletak di sebelah utara Ka’bah, yang dibatasi oleh tembok berbentuk setengah lingkaran setinggi 1,5 meter. Hijr Ismail itu pada mulanya hanya berupa pagar batu yang sederhana saja. Kemudian para Khalifah, Sultan dan Raja-raja yang berkuasa mengganti pagar batu itu dengan batu marmer.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Hijr Ismail ini dahulu merupakan tempat tinggal Nabi Ismail, disitulah Nabi Ismail tinggal semasa hidupnya dan kemudian menjadi kuburan beliau dan juga ibunya.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Berdasarkan kepada sabda Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam, sebagian dari Hijr Ismail itu adalah termasuk dalam Ka’bah. Ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dari ‘Aisyah r.a. yang berbunyi : ‘Dari ‘Aisyah r.a. katanya; “Aku sangat ingin memasuki Ka’bah untuk melakukan shalat didalamnya. Rasulullah S.A.W. membawa Siti ‘Aisyah ke dalam Hijir Ismail sambil berkata ” Shalatlah kamu disini jika kamu ingin shalat di dalam Ka’bah, karena ini termasuk sebagian dari Ka’bah.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Shalat di Hijr Ismail adalah sunnah, dalam arti tidak wajib dan tidak ada kaitan dengan rangkaian kegiatan ibadah Haji atau ibadah Umroh.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><strong>Maqam Ibrahim </strong></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Maqam Ibrahim bukanlah kuburan Nabi Ibrahim sebagaimana dugaan atau pendapat sebagian orang. Maqam Ibrahim adalah batu pijakan pada saat Nabi Ibrahim meninggikan pondasi Ka’bah. Letak Maqam Ibrahim ini tidak jauh, hanya sekitar 3 meter dari Ka’bah dan terletak di sebelah timur Ka’bah.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Saat ini Maqam Ibrahim seperti terlihat pada foto di atas. Di dalam bangunan kecil ini terdapat batu tempat pijakan Nabi Ibrahim seperti dijelaskan di atas. Pada saat pembangunan Ka’bah batu ini berfungsi sebagai pijakan yang dapat naik dan turun sesuai keperluan nabi Ibrahim saat membangun Ka’bah. Bekas kedua tapak kaki Nabi Ibrahim masih nampak dan jelas dilihat.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Atas perintah Khalifah Al Mahdi Al Abbasi, di sekeliling batu Maqam Ibrahim itu telah diikat dengan perak dan dibuat kandang besi berbentuk sangkar burung.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><strong>Multazam </strong></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Multazam merupakan dinding Ka’bah yang terletak di antara Hajar Aswad dengan pintu Ka’bah. Tempat ini merupakan tempat utama dalam berdoa, yang dipergunakan oleh jama’ah Haji dan Umroh untuk berdoa/bermunajat kepada Allah SWT. setelah selesai melakukan t<strong>awaf</strong><strong>.</strong></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Saat bermunajat di depan Multazam ini, Jarang orang tidak meneteskan air mata disini, terharu karena kebesaran Illahi. Multazam ini insya Allah merupakan tempat yang mustajab dalam berdoa, insya Allah doa dikabulkan oleh Allah SWT.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Rasulullah SAW bersabda, “Antara Rukun Hajar Aswad dan Pintu Ka’bah, yang disebut Multazam. Tidak seorangpun hamba Allah yang berdoa ditempat ini tanpa terkabul permintaannya.”</span></div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><strong>Mata Air Zam-Zam </strong></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Air Zamzam berasal dari mata air Zamzam yang terletak dibawah tanah, sekitar 20 meter disebelah Tenggara Ka’bah. Mata air atau Sumur ini mengeluarkan Air Zamzam tanpa henti. Diamanatkan agar sewaktu minum air Zamzam harus dengan tertib dan membaca niat. Saat minum air Zamzam kita menghadap Ka’bah.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Sumur Zamzam mempunyai riwayat yang tersendiri. Sejarahnya tidak dapat dipisahkan dengan isteri Nabi Ibrahim AS, yaitu Siti Hajar dan putranya Ismail AS. Sewaktu Ismail dan Ibunya hanya berdua dan kehabisan air untuk minum, maka Siti Hajar pergi ke Bukit Safa dan Bukit Marwah sebanyak 7 kali. Namun tidak berhasil menemukan air setetespun karena tempat ini hanya merupakan lembah pasir dan bukit-bukit yang tandus dan tidak ada air dan belum didiami manusia selain Siti Hajar dan Ismail.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><strong>Penjelasan tentang sejarah ini adalah sbb :</strong></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Saat Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar dan Ismail tiba di Makkah, mereka berhenti di bawah sebatang pohon yang kering. Tidak berapa lama kemudian Nabi Ibrahim AS. meninggalkan mereka.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Siti Hajar yang memperhatikan sikap suaminya yang mengherankan itu lalu bertanya ; “Hendak kemanakah engkau, Ibrahim? Sampai hatikah engkau meninggalkan kami berdua ditempat yang sunyi dan tandus ini?”.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Pertanyaan itu berulang kali, tetapi Nabi Ibrahim AS. tidak menjawab sepatah kata pun. Siti Hajar bertanya lagi ; “Apakah ini memang perintah dari Allah? “Barulah Nabi Ibrahim menjawab, “ya”. Mendengar jawaban suaminya yang singkat itu, Siti Hajar gembira dan hatinya tenteram. Ia percaya hidupnya tentu terjamin walaupun ditempat yang sunyi, tidak ada manusia dan tidak ada segala kemudahan. Sedangkan waktu itu, Nabi Ismail masih menyusu.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Selang beberapa hari, air yang dari Nabi Ibrahim As. habis. Siti Hajar berusaha mencari air di sekeliling sampai mendaki Bukit Safa dan Marwah berulang kali sehingga kali ketujuh (terakhir) ketika sampai di Marwah, tiba-tiba terdengar oleh Siti Hajar suara yang mengejutkan, lalu ia menuju kearah suara itu. Alangkah terkejutnya, bahwa suara itu ialah suara air yang memancar dari dalam tanah dengan derasnya. Air itu adalah air Zamzam.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Air Zamzam yang merupakan berkah dari Allah SWT, mempunyai keistimewaan dan keberkatan dengan izin Allah SWT., yang bisa menyembuhkan penyakit, menghilangkan dahaga serta mengenyangkan perut yang lapar. Keistimewaan dan keberkatan itu disebutkan pada hadits Nabi, dari Ibnu Abbas r.a., Rasulullah SAW. bersabda : “sebaik-baik air di muka bumi ialah air Zamzam. Air Zamzam merupakan makanan yang mengenyangkan dan penawar bagi penyakit”.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><strong>Safa dan Marwah </strong></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Safa dan Marwah merupakan dua bukit yang terletak dekat dengan Ka’bah. Sejarah Safa-Marwah tidak dapat dipisahkan dengan isteri Nabi Ibrahim As, yaitu Siti Hajar dan putranya Ismail As. Sewaktu Ismail dan Ibunya hanya berdua dan kehabisan air untuk minum di lembah pasir dan bukit yang tandus, Siti Hajar pergi mencari air pulang pergi dari Bukit Safa ke Bukit Marwah sebanyak 7 kali.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Saat kali ketujuh (terakhir). Ketika sampai di Marwah, tiba-tiba terdengar oleh Siti Hajar suara yang mengejutkan, lalu ia menuju kearah suara itu. Alangkah terkejutnya, bahwa suara itu ialah suara air memancar dari dalam tanah dengan derasnya. Air itu adalah air Zamzam.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><strong>Masjid Nabawi </strong></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Disebut Masjid Nabawi karena Nabi Muhammad SAW. selalu menyebutnya dengan kalimat, “Masjidku”, pada setiap kali beliau menerangkan tentang sebuah masjid yang sekarang berada di pusat kota Madinah. Rasulullah bersabda, “Shalat di masjidku ini lebih utama daripada shalat seribu kali di masjid lain, kecuali Masjidil Haram”.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Dalam satu riwayat lain, Rasulullah bersabda, “Barang siapa shalat di masjidku 40 waktu tanpa terputus, maka ia pasti selamat dari neraka dan segala siksa dan selamat dari sifat munafik”.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Masjid ini didirikan oleh Rasul SAW. dan sahabat-sahabat pada tahun pertama hijrah (622 M) seluas 1050 meter persegi, yaitu persis di sebelah barat rumah Rasul, yang sekarang rumah itu menjadi makam Rasul SAW dan termasuk dalam bangunan masjid.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Berziarah ke masjid Nabawi ini adalah masyru’ (diperintahkan) dan termasuk ibadah. Penyataan ini sesuai dengan sabda Rasulullah : “Janganlah kau mementingkan bepergian kecuali kepada tiga masjid, yaitu Masjidil Haram, Masjidku ini (Masjid Nabawi) dan Masjidil Aqsa”.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><strong>Makam Rasulullah SAW </strong></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Makam (pusara) Rasullullah SAW terletak di sebelah Timur Masjid Nabawi. Di tempat ini dahulu terdapat dua rumah, yaitu rumah Rasulullah SAW. bersama Aisyah dan rumah Ali dengan Fatimah.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Sejak Rasulullah SAW. wafat pada tahun 11 H (632 M), rumah Rasullullah SAW. terbagi dua. Bagian arah kiblat (Selatan) utk makam Rasulullah SAW. dan bagian Utara utk tempat tinggal Aisyah.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Sejak tahun 678 H. (1279 M) diatasnya dipasang Kubah Hijau (Green Dome). Dan sampai sekarang Kubah Hijau tersebut tetap ada. Jadi tepat di bawah Kubah Hijau itulah jasad Rasullullah SAW. yang mulia dimakamkan. Disitu juga dimakamkan kedua sahabatnya, yaitu Abu Bakar (Khalifah Pertama) dan Umar (Khalifah Kedua) yang dimakamkan di bawah kubah, berdampingan dengan makam Rasulullah SAW.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><strong>Arafah </strong></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Arafah merupakan tempat yang sangat penting pada ibadah Haji, dimana di Arafah ini jama’ah haji harus melakukan Wukuf. Wukuf merupakan rukun Haji dan tanpa melaksanakan Wukuf di Arafah maka hajinya tidak sah.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Keadaan di Arafah ini merupakan replika di Padang Mahsyar saat manusia dibangkitkan Allah SWT pada hari yang tak diragukan lagi. Saat itu semua manusia sama dihadapan Allah SWT., yang membedakan hanyalah kualitas imannya.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Wukuf secara harfiah berarti berdiam diri. Wukuf di Arafah adalah berada di Arafah pada waktu antara tergelincirnya matahari (tengah hari) tanggal 9 Dzulhijah sampai matahari terbenam dengan berpakaian ihram. Pada saat wukuf disarankan untuk memperbanyak doa sambil menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangan. Juga memperbanyak taubat memohon ampunan kepada Allah SWT., sebab saat wukuf adalah saat yang utama untuk berdoa, memohon ampun dan bertaubat.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Selain itu juga perbanyak ibadah lainnya seperti membaca Al Qur’an, takbir, tahmid, tahlil dan sebagainya. Selama wukuf jangan sampai melakukan sesuatu yang tidak pantas atau tidak sesuai dengan kesucian ibadah saat Wukuf.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Adapun keutamaan Arafah adalah sebagaimana sabda Rasulullah SAW., “Doa yang paling baik adalah doa di hari Arafah”.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Dalam riwayat lain Rasulullah SAW. juga bersabda, “Tidak ada hari paling banyak Allah menentukan pembebasan hamba-Nya dari neraka kecuali hari Arafah”.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Arafah berjarak sekitar 25 km disebelah Tenggara Makkah dan merupakan padang pasir yang amat luas dan di bagian belakang dikelilingi bukit-bukit batu yang membentuk setengah lingkaran, saat ini sudah ditanami dengan pohon-pohon.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Pada musim haji di bawah pohon-pohon inilah dipasang tenda. bagi yang tidak kebagian tenda cukup berteduh di bawah pohon. Untuk mengurangi panas di setiap sekitar 20 meter dipasang pipa setinggi 6 meter yang diatasnya memancar air halus yang mirip gerimis, dengan tujuan menurunkan suhu disekitarnya.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Pancaran air ini sangat bermanfaat dan dapat mengurangi banyaknya jama’ah yang terkena high stroke (tiba-tiba lemas karena matahari yang panas)</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><strong>Muzdalifah </strong></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Setelah matahari terbenam (mulai masuk tanggal 10 Dzulhijah), dari Arafah berangkat ke Muzdalifah. Shalat Maghrib dan Isya dikerjakan di Muzdalifah dengan cara jama’ takhir qashar.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Muzdalifah terletak antara Arafah dan Mina. Di Muzdalifah ini jama’ah haji bermalam (mabit) dan mengambil 70 atau 49 butir batu kecil untuk persiapan lempar jumroh di Mina. Shalat Subuh dilaksanakan berjama’ah di Muzdalifah.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Setelah shalat subuh, meninggalkan Muzdalifah menuju Mina untuk melempar jumroh. Bagi orang tua dan yang lemah/sakit boleh meninggalkan Muzdalifah pada malam hari setelah lewat tengah malam baru menuju Mina.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><strong>Mina </strong></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Mina merupakan lokasi di Tanah Haram Makkah (Tanah yang diharamkan bagi orang selain Muslim). Mina didatangi oleh jama’ah haji pada tanggal 8 Dzulhijah atau sehari sebelum wukuf di Arafah. Jama’ah haji tinggal disini sehari semalam sehingga dapat melakukan shalat Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh. Kemudian setelah shalat Subuh tanggal 9 Dzulhijah, jama’ah haji berangkat ke Arafah. Amalan seperti ini dilakukan Rasulullah SAW. saat berhaji dan hukumnya sunnah. Artinya tanggal 9 Dzulhijah sebelum ke Arafah, tidak wajib bermalam di Mina.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Jama’ah haji datang lagi ke Mina setelah selesai melaksanakan Wukuf di Arafah. Jama’ah haji ke Mina lagi karena akan melempar jumroh. Di Mina ini, pada malam hari tidur dan pada siang hari melempar jumroh. Yaitu tanggal 10, 11, 12 Dzulhijah bagi jama’ah haji yang melaksanakan Nafar Awal atau tanggal 10, 11, 12, 13 dzulhijah bagi jama’ah yang melaksanakan Nafar Tsani. Untuk tanggal di atas, amalan bermalam dan melempar jumroh merupakan amalan wajib haji (yang jika tidak dilakukan, harus membayar dam atau denda).</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Pada hari-hari biasa, Mina kosong tidak berpenduduk, walaupun terlihat bangunan permanen. Namun pada tanggal 10 Dzulhijah dan beberapa hari sebelumnya dipadati para jama’ah haji.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Tanah di Mina tidak boleh dimiliki oleh perorangan, yang boleh adalah menempati untuk keperluan ibadah saja. Sesuai dengan riwayat isteri nabi, Aisyah ra., “Ya Rasullullah SAW., perlukah kami buatkan di Mina untuk anda berteduh?”, Rasulullah SAW. menjawab, “Jangan, sesungguhnya Mina adalah tempat duduk orang yang lebih dahulu datang”.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Tempat atau lokasi melempar jumroh terdapat di Mina, yaitu Jumrah Aqabah, Jumrah Wusta dan Jumrah Ula.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: #93c47d; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Mina juga merupakan tempat atau lokasi penyembelihan binatang kurban. Di Mina ada mesjid Khaif, merupakan masjid dimana Rasulullah SAW. melakukan shalat dan khutbah ketika berada di Mina saat melaksanakan ibadah Haji.</span></div>EL_QITYhttp://www.blogger.com/profile/15268951839387191531noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8204687478351962180.post-2965979222069123132011-12-18T19:28:00.001-08:002011-12-18T19:28:22.659-08:00masjidil haram<img alt="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb7cE4Ces9BJudga3HxNNn9PW6g5bKwOx-TIA1aK8tOsTdMT3NMbYhFw1K6V7ng3JrtJ23m_4hHRtAkXVhwHEc9xgE_unJL6VKh3hwMEgDENkZPuMvTZlArdsXSIJE89La-NGh4nLCH-8/s1600/Makkah5.jpg" height="613" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb7cE4Ces9BJudga3HxNNn9PW6g5bKwOx-TIA1aK8tOsTdMT3NMbYhFw1K6V7ng3JrtJ23m_4hHRtAkXVhwHEc9xgE_unJL6VKh3hwMEgDENkZPuMvTZlArdsXSIJE89La-NGh4nLCH-8/s1600/Makkah5.jpg" style="cursor: -moz-zoom-in;" width="893" />EL_QITYhttp://www.blogger.com/profile/15268951839387191531noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8204687478351962180.post-11064181790235590882011-12-18T19:26:00.001-08:002011-12-18T19:26:29.998-08:00tsinghua university beijing<img alt="http://i.okezone.com/content/2011/05/30/373/462669/ImEwiTqMGm.jpg" src="http://i.okezone.com/content/2011/05/30/373/462669/ImEwiTqMGm.jpg" />EL_QITYhttp://www.blogger.com/profile/15268951839387191531noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8204687478351962180.post-73314236181779663932011-12-18T19:25:00.001-08:002011-12-18T19:25:29.943-08:00fudan university beijing<img alt="http://i.okezone.com/content/2011/03/18/373/436425/ULu2LCjOoo.jpg" src="http://i.okezone.com/content/2011/03/18/373/436425/ULu2LCjOoo.jpg" />EL_QITYhttp://www.blogger.com/profile/15268951839387191531noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8204687478351962180.post-80472912470149252142011-12-18T19:21:00.000-08:002011-12-18T19:21:13.568-08:0010 Bangunan Terluas di Dunia<span style="font-size: 14px; font-weight: bold;"><span style="font-family: arial;">10. Suvarnabhumi Airport, Thailand</span></span><br />
<span style="font-size: 14px;"><img src="http://2.bp.blogspot.com/_ecouiUdoRpk/S5tIIQBL8RI/AAAAAAAAAT8/zumXEzFby5Y/s530/800px-Suvarnabhumi_Airport.jpg" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0976563) 1px 1px 5px; background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: transparent; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: transparent; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: transparent; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: transparent; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; font-family: arial; height: 282px; padding-bottom: 1px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 1px; width: 374px;" /></span><br />
<span style="font-size: 14px;"><span style="font-family: arial;">Boleh dibilang bahwa bandara Suvarnabhumi Airport adalah salah satu bandara terbesar di Asia Tenggara, dengan ruang tunggu yang luas serta ruang kendali dan administrasi yang luas juga, total luas seluruh bangunan ini adalah sebesar 563,000 m (lapangan landasan pesawat tidak masuk hitungan).</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px; font-weight: bold;"><span style="font-family: arial;">9. Hong kong International Airport, China</span></span><br />
<span style="font-size: 14px;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggV0d9eaVofEcv3i9Ttnol9szF1aFP37yIMGajdUZjCKCCb7MLMCwBT_3gk8r6L1K6hlirQZmKgaZ_tpdOGrZIRGhS2tTZvMkMOYyxM3Ur0cpWITV7fi_AYNdjEXRUFvmtI5S6laAur1o/s530/Hong+Kong+Airport+4.jpg" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0976563) 1px 1px 5px; background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: transparent; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: transparent; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: transparent; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: transparent; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; font-family: arial; height: 300px; padding-bottom: 1px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 1px; width: 432px;" /></span><br />
<span style="font-size: 14px;"><span style="font-family: arial;">Peringkat sembilan masih tetap dikuasai oleh bandara, namun kali ini bukan dari Asia Tenggara, melainkan dari China, yaitu Hong kong International Airport, sebagai salah satu bendara tersibuk di dunia, bangunan bandara ini mempunyai luas sebesar 570,000 m.</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px; font-weight: bold;"><span style="font-family: arial;">8. K-25, USA</span></span><br />
<span style="font-size: 14px;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4Io38-3EBxhxhbM88HwCwK8iDZzf1LL9SwOIAzTtPP4-L4QPVJG3mLU1ayZOR_xXTk-aFc_vceG-pBMm_a9LfvC_z6vZYuYeTEQa69Kk3GlPzGH-IXtfDMbw3RkD-VWrF5B_19fzZD0I/s530/k25.jpg" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0976563) 1px 1px 5px; background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: transparent; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: transparent; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: transparent; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: transparent; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; font-family: arial; height: 305px; padding-bottom: 1px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 1px; width: 438px;" /></span><br />
<span style="font-size: 14px;"><span style="font-family: arial;">K-25, USA adalah sebuah pusat produksi dan penelitian uranium milik Amerika Serikat yang berada di daerah Tennesee. Bangunan ini dibangun pada tahun 1945 dan menghabisakn biaya sampai 512 juta dollar. Seluruh area bangunan ini adalah seluas 609,000 m.</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px; font-weight: bold;"><span style="font-family: arial;">7. Pentagon, USA</span></span><br />
<span style="font-size: 14px;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNXNvzw87hpdqo09gogBj4HPImuyk7Rnjt7UQBfHmVcre95u2q7166vzsAG3vuwwY7ECQyCiKulpmxXoIo7AUpvn4ZXGt_9y44gNOuWxBBz8ipDTdxBaA6FLXRetktQ26j0oEsGbnWW2P5/s530/pentagon.jpg" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0976563) 1px 1px 5px; background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: transparent; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: transparent; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: transparent; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: transparent; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; font-family: arial; height: 286px; padding-bottom: 1px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 1px; width: 438px;" /></span><br />
<span style="font-size: 14px;"><span style="font-family: arial;">Pentagon adalah markas pusat militer dan pertahanan Amerika Serikat, jadi tak heran jika Pentagon mempunyai luas yang sangat luar biasa, hal ini dikarenakan di Pentagon terdapat banyak senjata dan berbagai teknologi kemiliteran milik Amerika Serikat, luas seluruh bangunan ini mencapai 610,000 m.</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px; font-weight: bold;"><span style="font-family: arial;">6. The Palazzo, USA</span></span><br />
<span style="font-size: 14px;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDXQRw1Y73_r4M37YRpdkNpCHGkgSN-Hng5rRpq2f-UjS2lkL-w8B6ptJjxAVgu6NmMDTaUe2t9UGnRd5AJVpOI9mpdmj5WEXdN_sq2nNV_XLsfQe1b3uGkKJpg2CyOcRk0NVarfHaAeo/s530/palazzo-las-vegas.jpg" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0976563) 1px 1px 5px; background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: transparent; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: transparent; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: transparent; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: transparent; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; font-family: arial; height: 298px; padding-bottom: 1px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 1px; width: 438px;" /></span><br />
<span style="font-size: 14px;"><span style="font-family: arial;">Peringkat 6 masih tetap ditempati oleh Amerika Serikat, namun kali ini bukan bangunan kemiliteran, melainkan sebuah hotel dan kasino megah yang berada di Amerika Serikat. The palazo hotel and resort merupakan bangunan mewah dengan konstruksi kelas satu. Luas bangunan ini mencapai 645,581 m.</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px; font-weight: bold;"><span style="font-family: arial;">5. Berjaya Times Square, Malaysia</span></span><br />
<span style="font-size: 14px;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3ggP8sJbxXnzLkhIa5kdgJuCaN_2tWK_NaM4P5Jounm4n-RMKfuWrDeHOcUYslukJgL0CjOyQKtMm8zmz4k0rBZlOufwC13RqSCXpROCNSuwSMJnRur2-AvphuCHIm1WySKhxLULofJE/s530/1.1262018243.malaysia-kl---berjaya-times-square.jpg" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0976563) 1px 1px 5px; background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: transparent; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: transparent; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: transparent; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: transparent; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; font-family: arial; padding-bottom: 1px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 1px;" /></span><br />
<span style="font-size: 14px;"><span style="font-family: arial;">Berjaya Times Square adalah sebuah pusat shoping dan hiburan terbesar di Malaysia. Di dalam Berjaya Times Square terdapat dua hotel bintang lima, pusat perbelanjaan, kantor, taman indoor, dan fasilitas mewah lainnya, luas bangunan ini adalah 700,000 m.</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px; font-weight: bold;"><span style="font-family: arial;">4. The Venetian, Makau, China</span></span><br />
<span style="font-size: 14px;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAP0hlOJ2RLXjNjEeBDCjFCA_9psD2L24ASlFmMi7_2ebmcg-K_JoW7jxVxJxlJKpwHC3BBCvMBbBttAco0MC04uWilvTEG1n_eyL6LxMkDMiyjX1mfCIfH76w2jTO3VOIS_0wotbD8mhU/s530/venetian-macau.jpg" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0976563) 1px 1px 5px; background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: transparent; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: transparent; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: transparent; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: transparent; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; font-family: arial; height: 326px; padding-bottom: 1px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 1px; width: 433px;" /></span><br />
<span style="font-size: 14px;"><span style="font-family: arial;">Sebagai tujuan wisata utama sekaligus ajang judi dunia, Makau memerlukan sebuah tempat komplek yang di dalamnya ada kasino, hotel, mall dan sebaginya. Dan The Venetian lah jawabanya, tempat ini memenuhi semua syarat sebagai tempat rehat wisatawan Makau, luas The Venetian ini mencapai 980,000 m.</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px; font-weight: bold;"><span style="font-family: arial;">3. Beijing Capital International Airport, China</span></span><br />
<span style="font-size: 14px;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_sG0_lQI1zHRNrjhSqaArXDSXHnR6WNb-7u8jUHe5r-Ip6H21Ayu5I0S5YDMycCY6yIe4WMpxG2xsS-e9NN0p6FE0YKpU7YGFds99ZfNfnl1J7s85TDyMeJl969ISooe3ricnLMXE7S0/s530/Beijing+Capital+International+Airport.jpg" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0976563) 1px 1px 5px; background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: transparent; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: transparent; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: transparent; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: transparent; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; font-family: arial; height: 305px; padding-bottom: 1px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 1px; width: 437px;" /></span><br />
<span style="font-size: 14px;"><span style="font-family: arial;">Beijing capital international Airport adalah bandara penting di China, Beijing Capital International Airport tercatat sebagai bandara tersibuk ke-8 dunia serta bandara terluas ke-2 di dunia, luas bandara ini mencapai 986,000 m.</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px; font-weight: bold;"><span style="font-family: arial;">2. Aalsmeer Flower Auction, Belanda</span></span><br />
<span style="font-size: 14px;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmVeZOEu5ieSGig11YWGXCxRihJKch5nUI-m3VPvqr_lNby7PZJgkz8a3euOAw7elFhKiy1ZzaulTXaFwd0NP9nlHFlZBYu79ZlwMAVx0q8Uh__Xvaq2J6p3wlCb5Z5EeG3Iy5nNs4Bs2H/s530/60504_435695309538_279501074538_4958320_6727390_n.jpg" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0976563) 1px 1px 5px; background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: transparent; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: transparent; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: transparent; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: transparent; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; font-family: arial; height: 296px; padding-bottom: 1px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 1px; width: 438px;" /></span><br />
<span style="font-size: 14px;"><span style="font-family: arial;">Aalsmeer Flower Auction adalah sebuah pusat pasar bunga dunia, setiap harinya, ribuan dan jutaan bunga datang untuk dipasarkan ke Belanda dan seluruh Eropa, luas pasar bunga terbesar di dunia ini mencapai 990,000 m.</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px; font-weight: bold;"><span style="font-family: arial;">1. Dubai International Airport, Dubai</span></span><br />
<span style="font-size: 14px;"><img src="http://1.bp.blogspot.com/_OvAqHDpS-3w/Sx5z_28xfTI/AAAAAAAAEXw/erpO6ujTsOI/s530/52e8693.jpg" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0976563) 1px 1px 5px; background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: transparent; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: transparent; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: transparent; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: transparent; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; font-family: arial; height: 439px; padding-bottom: 1px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 1px; width: 439px;" /></span><br />
<span style="font-size: 14px;"><span style="font-family: arial;">Dubai International Airport adalah bandara terbesar di dunia, dengan 97 escalator, 157 lift, 180 check-in counters, dan ruang parkir yang sanggup menampung sampai 2600 mobil membuat bandara ini terpilih sebagai bangunan terluas di dunia dengan luas total bangunan mencapai 1,500,000 m.<br />
<span style="font-size: 11px;"><br />
</span></span></span>EL_QITYhttp://www.blogger.com/profile/15268951839387191531noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8204687478351962180.post-24183290600303764682011-12-18T19:15:00.000-08:002011-12-18T19:15:43.906-08:00Tempat-tempat Menarik di Beijingsungguh menarik dan unik perjalanan wisata ke Beijing. Saat itu April 2008 menjelang Olympiade 2008, saya dapat kesempatan dari perusahaan tempat saya bekerja untuk jalan-jalan ke Beijing selama 5 hari. Selain pengalaman pertama ke luar negeri, saya tidak pernah membayangkan apa yang akan saya lihat. Perjalanan panjang menempuh jarak 8 jam diluar transit yang lumayan lama di Hongkong. <br />
Begitu sampai di Bandar Udara Beijing sekitar jam 9 malam waktu setempat (yang menurut guide nya baru di renovasi untuk persiapan Olympiade 2008 dan sekaligus menjadi Bandara terbesar di dunia), hawa dingin demikian menusuk karena memang beberapa minggu sebelumnya badai salju melanda Beijing. Suhu udara saat itu 7 derajat celcius.<br />
Tempat Wisata yang Kami Kunjungi<br />
<span style="color: blue;"><strong>LOTUS</strong></span><br />
Lotus adalah tempat anak muda Beijing menghabiskan malam. Di Beijing jam 10 malam sudah sepi, semua tempat sudah tutup kecuali LOTUS. Disana seperti kafe-kafe di Jln Jaksa Jakarta tapi ada danaunya dan tempat duduk-duduk di pinggir danau, juga sepanjang jalan ada pedagang kakilima dan asongan yang berjualan dengan berbagai jenis dagangan.<br />
<strong><span style="color: blue;">PENGRAJIN GIOK</span></strong><br />
Giok dipercaya masyarakat Cina membawa keberuntungan. Giok yang berbentuk sawi putih bila diletakkan di rumah menghadap ke pintu depan, maka akan banyak rejeki. Disana pun di jual perhiasan dari giok, yang ternyata giok-giok itu ada kelasnya, sehingga harganya berbeda-beda. Ada pula giok jimat dengan berbagai khasiat. Tak ketinggalan giok yang dapat digunakan untuk pijat refleksi dan berbagai kegunaan untuk kesehatan.<br />
<span style="color: blue;"><strong>TEMBOK RAKSASA (GREAT WALL)</strong></span><br />
Tidak salah bila Tembok Raksasa ini dijadikan salah satu dari 7 Keajaiban Dunia, karena ini adalah tembok terpanjang dan terbesar yang pernah dibuat oleh manusia. Dengan panjang mencapai 6.400 km (dari kawasan Sanhai Pass di timur hingga Lop Nur di sebelah barat) dan tingginya 8 m, lebar bagian atasnya 5 m, sedangkan lebar bagian bawahnya 8 m. Di tambah setiap 180-270 m dibuat semacam menara pengintai yang tingginya 11-12 m.<br />
Ada rasa yang tak terlukiskan saat mengunjungi daerah ini. Belum lagi menurut guide nya, banyak korban saat pembangunan Tembok Raksasa, karena tidak diberi makan dan bila sakit tak diobati, kemudian banyak yang meninggal karena kelaparan dan sakit dan lebih menyedihkan lagi, mayatnya di lempar disana begitu saja. Sehingga kabarnya banyak hantunya, jadi pengunjung hanya boleh disana sebelum jam empat sore.<br />
<span style="color: blue;"><strong>13 MAKAM KAISAR DINASTI MING</strong></span><br />
Kawasan ini merupakan makam dari 13 kaisar Dinasti Ming terletak di kaki Gunung Yanshan, Distrik Changping, Kota Beijing, luasnya sekitar 120 km persegi. Menurut guide nya, makam kaisar biasanya dirahasiakan, karena di tempat itu dikubur juga benda-benda berharga yang disayangi oleh kaisar dan permaisuri. Bahkan pada mayat permaisuri ada yang diletakkan mutiara didalam mulutnya, ini bertujuan agar mayatnya awet dan kecantikannya tidak memudar. Untuk menjaga rahasia ini, biasanya kuburan tersebut digali dengan kedalaman yang luar biasa, dan didalamnya terdapat ruangan-ruangan yang besar untuk menyimpan mayat dan barang-barang berharga. Sedangkan penggali kuburnya, akan dikubur bersama dengan kaisar untuk menjaga kerahasiaan kuburan tersebut.<br />
Dengan tingkat kerahasiaan yang tinggi, tak heran makam-makam kaisar Cina banyak yang tidak ditemukan. Dan makam yang kami kunjungi adalah salah satu makam yang berhasil ditemukan, dan kami tidak boleh berfoto-foto disana karena katanya bisa kesurupan atau tiba-tiba pingsan. Makam tersebut jauh sekali kebawah tanah dan penuh dengan benda-benda berharga. Tak terbayang bagaimana dulu membuatnya.<br />
Beranjak dari makam kaisar, saat dibis guide mulai menerangkan perjalanan kami selanjutnya, tiba-tiba ada suara masuk seperti suara dari radio, entah bicara apa menggunakan bahasa Cina. Dan supir bis langsung ngebut, juga si guide terdiam. Kami tak mengerti apa yang terjadi. Antara percaya dan tidak, ternyata bis tersebut tak ada radionya dan suara yang tiba-tiba terdengar itu adalah suara hantu yang memang terkenal banyak disana.<br />
<span style="color: blue;"><strong>PABRIK JADE</strong></span><br />
Disini merupakan pabrik obat yang besar yang merupakan ramuan obat-obatan Cina. Dan ada seperti Rumah Sakit nya juga dan tentu ada Dokter-Dokter nya. Biasa saat kesini anda ditawarkan periksa gratis, dengan mengecek denyut nadi yang dilakukan oleh beberapa Dokter. Kemudian anda akan di beri tahu memiliki penyakit apa dan obat yang disarankan. Banyak orang-orang besar yang pernah berobat kesini termasuk Gus Dur juga istri Mantan Presiden Amerika George Bush.<br />
Yang mengagumkan adalah obat luka bakarnya yang bernama <span id="search">Bao Shu Tang, saat itu sang peraga memegang besi panas yang sudah penuh bara api, hingga tanggannya melepuh dan luka bakar yang parah, kemudian diolesi dengan obat te</span><span id="search">rsebut, tak sampai 15 menit tangannya sudah balik seperti semula, tak berbekas sama sekali.</span><br />
Ada juga obat stroke yang bernama Ankung, bila terjadi stroke minumkan obat tersebut pada penderita maka tak sampai satu jam akan pulih seperti sedia kala. Yang banyak di beli oleh kami yaitu koyo dan minyak pijatnya, yang memang enak, bahkan tanpa dipijat pun, badan sudah enak kembali, apalagi untuk yang masuk angin dan sakit maag, sungguh membantu.<br />
<span style="color: blue;"><strong>KOTA TERLARANG (FORBIDDEN CITY)</strong></span><br />
Kota ini sudah dijadikan museum Istana Kuno yang memiliki luas sekitar 720,000 m2, 800 bangunan dan lebih dari 8.000 ruangan. Memasuki tempat ini, selalu mengingatkan kita pada film-film kungfu klasik yang mengambil tempat disini. Istana ini betul-betul menakjubkan, walau ruang-ruang sudah tidak dibuka untuk umum, namun tempat ini begitu terawat. Setiap ruang disini diatur untuk mencapai keharmonisan atau keseimbangan sehingga akan menciptakan kemakmuran bagi istana dan rakyatnya.<br />
<span style="color: blue;"><strong>TIAN AN MEN</strong></span><br />
Gerbang Cheng Tian Men yang dibangun pada tahun 1417 merupakan pintu masuk kota kerajaan dinasti-dinasti Ming dan Qing yang sempat dua kali musnah terbakar. Kemudian dibangun kembali pada tahun 1651 dan diganti namanya menjadi Tian An Men. Tian An Men yang disebut sebagai “Pintu Negara” adalah tempat berlangsungnya upacara penting pada zaman itu. Tian An Men adalah intisari bangunan Tiongkok zaman kuno, dan karya seni bangunan sebagai manifestasi kecerdasan rakyat Tiongkok.<br />
Pada 4 Juni 1989 ada kisah kelam terjadi pula disini, sebuah tragedi kemanusiaan. Puluhan ribu mahasiswa yang menuntut demokratisasi di lapangan Tian An Men yang kemudian di halau sejumlah tank pasukan Tentara Merah dengan cara menggilas mereka, ribuan mahasiswa tewas berlumuran darah. Belum lagi ribuan mahasiswa ditangkap dijebloskan ke penjara dan ratusan lainnya hilang entah ke mana. Sampai sekarang para aktivis mahasiswa masih banyak yang berada di penjara. Peristiwa tersebut merupakan sejarah kelam pemerintahan komunis Cina setelah Revolusi Kebudayaan.<br />
<span style="color: blue;"><strong>KUIL LANGIT (TEM</strong></span><span style="color: blue;"><strong>PLE OF HEAVEN)</strong></span><br />
Kuil Langit kompleks bangunan Pendeta Tao yang didirikan tahun 1420 luasnya 4 kali lebih luas dari Kota Terlarang. Digunakan sebagai tempat pemujaan langit pada masa kaisar-kaisar Ming dan Qing. Kuil ini memiliki nilai arsitektur yang tinggi sebagai warisan Tiongkok kuno. Bangunan yang diperuntukan untuk upacara-upacara ritual dan sekala besar dan masih terawat dengan baik.<br />
Uniknya di tempat ini dijadikan tempat berkumpulnya orang-orang tua (kakek nenek) untuk bermain catur, ngobrol, menari dan berbagai kegiatan yang menjadi hiburan bagi kaum lansia.<br />
<span style="color: blue;"><strong>ISTANA MUSIM PANAS (SUMMER PALACE)</strong></span><br />
<span>Istana tempat kaisar berlibur ini terletak di tengah Danau Kunming dengan luas bentangan 2.9 km2, 3/4 nya adalah air.</span> <span>Danau seluas 2.2 km2 sepenuhnya buatan manusia dan tanah galian itu untuk membangun </span>Longevity Hill.<span> Sehingga istana tersebut sungguh indah dan romantis. Dan istana ini tak bisa dilepaskan dari kisah romansa para selir kaisar.</span><br />
<span style="color: blue;"><strong><span>YA SHOW</span></strong></span><br />
<span>Disini surga belanja oleh-oleh. Tapi harus pintar menawar dengan mengurangi harga secara dramatis. Kita cukup berkomunikasi dengan p</span><span>edagang menggunakan kalkulator, karena mereka banyak yang tidak bisa bahasa Inggris. Sering kali mereka mengira saya orang Thailand, ada sebuah tas pesta khas Cina, pedagang tersebut bilang harga 1 tas 100 yuan, saat dia tau saya dari Indonesia, dia bilang MURAH (kata tersebut yang mereka tau dari bahasa Indonesia), dan harga pun turun menjadi 50 yuan. Kemudian saya bilang 10 tas 100 yuan, pedagang tersebut tidak mau, tapi saat saya pergi, saya dipanggil dan mereka setuju. Bayangkan dari harga 1 tas 100 yuan menjadi 10 tas 100 yuan. Disin</span><span>i kalau menawar memang harus tak tau diri. Begitu juga saat saya beli barang-barang yang lain, dengan uang Rp. 1,000,000.- saja kita bisa bawa oleh-oleh satu koper besar.</span><br />
<span style="color: blue;"><strong><span>WANG FU JING</span></strong></span><br />
<span>Tempat belanja yang menyenangkan, di sepanjang jalan penuh dengan pertokoan dan juga banyak yang jual makanan. Bila belanja barang-barang bermerk, lengkap disini dan harganya pun bersaing. Tapi bila anda beli souvenir, pernak </span><span>pernik atau benda-benda untuk oleh-oleh sebaiknya jangan disini, karena tak bisa ditawar dan harganya jauh lebih mahal di banding di Ya Show.</span><br />
<span><span style="color: blue;"><strong>BEBEK PEKING</strong></span></span><br />
<span>Saat pertama melihat penampakannya, sungguh tak berselera, karena bebek utuh disajikan begitu saja. Ternyata sesudah itu dipot</span><span>ong kecil-kecil, seperti disuwir-suwir dan saus dan sambalnya yang membuat rasanya enak.</span><br />
<span style="color: blue;"><strong><span>AKROBAT BEIJING</span></strong></span><br />
<span>Sungguh seru nonton akrobatnya dan memang tidak salah kalau di cabang senam, Cina begitu merajai di Olympiade. Acar</span><span>a yang sangat atraktif.</span><br />
<span>Demikianlah s</span><img alt="13003508201272769794" class="alignleft size-full wp-image-96614" height="537" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2011/03/13003508201272769794.jpg" title="13003508201272769794" width="698" />EL_QITYhttp://www.blogger.com/profile/15268951839387191531noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8204687478351962180.post-76794015800111638102011-12-18T19:12:00.001-08:002011-12-18T19:12:32.780-08:00Arab Saudi, Tidak Hanya Makkah Dan Madinah<h2><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px; font-weight: normal;">Masih banyak tempat-tempat menarik lain di Arab Saudi yang dapat dikunjungi setelah menunaikan ibadah haji, atau kesempatan yang berikutnya.</span></h2><div> Perhatian dunia Islam sedang tertuju ke Arab Saudi, terutama ke Makkah dan Madinah, tempat diselenggarakannya ibadah haji. Namun sebetulnya Arab Saudi tidak hanya terdiri dari Makkah dan Madinah. Arab Saudi adalah sebuah Negara yang terdiri dari 13 propinsi dan berbatasan langsung dengan Yordania, Irak, Kuwait, Teluk Persia, Uni Emirat Arab, Oman, Yaman dan Laut Merah.<br />
Banyak tempat lain yang menarik untuk disinggahi di negara tempat kelahiran Nabi Muhammad ini. Tentu Anda dapat mengunjunginya setelah kewajiban berhaji ditunaikan, atau pada kedatangan Anda berikutnya. Tempat-tempat tersebut, antara lain:<br />
Jeddah<br />
Jeddah adalah kota pelabuhan utama di Arab Saudi. Pada musim haji bandara di kota ini, yaitu Bandara King Abdul Aziz memiliki tingkat kesibukan yang sangat tinggi karena digunakan untuk melayani para tamu Allah. Di kota ini ada beberapa tempat menarik, antara lain;<br />
Al Balad<br />
Balad dapat dikatakan sebagai jantung kota Jeddah, pusat lalu lintas bisnis dan perdagangan antara Yaman dan Eropa. Tempat ini juga kerap dijuluki sebagai Parisnya Arab, karena menjadi surge berbelanja masyarakat, termasuk para jamaah haji asal Indonesia. Kawasan Balad sebenarnya merupakan situs kota masa lampau berusia +2500 tahun yang kini sudah berbenah, sehingga kawasan ini dijadikan sebagai kawasan sejarah dan obyek wisata yang spesifik.<br />
Air Mancur King Fahd<br />
<img alt="" src="http://alifmagz.com/wp-content/uploads/2010/11/King_Fahd%27s_Fountainthumbna.jpg" /><br />
Air mancur ini juga dikenal sebagai air mancur Jeddah. Air mancur ini merupakan air mancur tertinggi di dunia, yaitu 312 m. Air mancur ini merupakan sumbangan dari raja Fahd untuk kota Jeddah, sehingga kerap juga dikenal sebagai air mancur Raja Fahd. Air mancur ini akan terlihat cantik pada malam hari, dimana lebih dari 500 lampu menyinari dengan warna-warna yang indah.<br />
Masjid Terapung<br />
<img alt="" src="http://alifmagz.com/wp-content/uploads/2010/11/floating-mosquethumbnail.jpg" /><br />
Masjid terapung atau floating mosque berada di kota ini, merupakan tempat dengan pemandangan yang sangat indah. Berada di pantai yang berbatasan dengan laut Merah. Keindahan tempat ini terlihat dari masjid yang terlihat mengapung di laut merah berwarna putih, dengan interior yang sangat indah, dilengkapi dengan fasilitas modern seperti sound system dan sebagainya. Pada musim dingin, masjid ini menyediakan fasilitas air panas.<br />
Souq Al Alawi dan Gabel Street<br />
Souq Al Alawi merupakan tempat untuk menemukan souvenir bagi teman dan keluarga ketika kita berkunjung ke kota ini. Barang-barang seperti madu, kurma, parfum Arab dengan mudah ditemui di tempat ini. Sedangkan Gabel Street yang terletak berdekatan dengan Souq Al Alawi, juga tempat souvenir yang lebih unik, seperti belati atau tempat kopi orang Bedouin dan sebagainya.<br />
Riyadh<br />
Riyadh adalah ibu kota Arab Saudi yang terletak di kawasan Nejd. Kota yang dihuni sekitar 4,5 juta jiwa ini merupakan pengembangan ‘koridor pusat’ Arab Saudi dan memiliki 17 kecamatan. Tempat ini seharusnya gersang, namun ada lima bendungan penampung air hujan, ditambah 96 sumur dan pipa sepanjang 467 km yang membawa air dari pusat desalinasi di Teluk Persia, sehingga menjadikan kawasan ini cukup memiliki persediaan air. Beberapa tempat menarik di Riyadh, antara lain:<br />
Kingdom Center<br />
<img alt="" src="http://alifmagz.com/wp-content/uploads/2010/11/kingdom-centert.jpg" /><br />
Disebut juga Burj Al Mamlaka, atau pencakar langit. Merupakan gedung tertinggi di kota Riyadh dan gedung ke 55 tertinggi di dunia dengan tinggi 3023 m. Tempat ini juga memiliki masjid tertinggi, setelah masjid di Burj Khalifa. Kingdom Center dimiliki oleh Pangeran Al Waleed bin Talal, pangeran dari keluarga kerajaan Saudi, juga merupakan pusat perusahaan yang dimilikinya.<br />
Museum Nasional<br />
<img alt="" src="http://alifmagz.com/wp-content/uploads/2010/11/national-museumt.jpg" /><br />
Merupakan museum kebanggaan Saudi Arabia dan tempat yang sangat sering dikunjungi turis mancanegara. Di dalam museum ini kita bisa menemukan berbagai benda yang menunjukkan budaya Saudi Arabia di masa lalu dan sekarang. Seperti benda-benda antik, manuskrip, berbagai dokumen dan sebagainya yang juga dapat menjadi sejarah dari perkembangan Islam.<br />
Masmak Citadel<br />
Merupakan benteng yang dibuat pada abad ke 19 oleh Muhammad bin Abdullah bin Rasheed. Benteng ini merupakan rumah bagi klan Al Saud yang memerintah tempat ini sebelum dikuasai oleh keluarga Al Rashid. Benteng ini dibuat dari bata yang bahannya diambil dari lumpur. Terdapat 4 menara intai yang digunakan para tentara untuk mengintai musuh. Tempat ini menjadi semacam museum yang menarik untuk dikunjungi para wisatawan.<br />
Al Diriyah<br />
Al Diriyah merupakan rumah bagi keluarga kerajaan Saudi dinasti pertama, yaitu pada sekitar tahun 1744 – 1818. Tempat yang bersejarah ini telah ditetapkan menjadi situs warisan dunia versi UNESCO tahun 2010.[esthi]<br />
</div><a href="http://www.discovertheforest.org/" target="_blank"><br />
</a>EL_QITYhttp://www.blogger.com/profile/15268951839387191531noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8204687478351962180.post-73279045292192598772011-12-18T19:09:00.001-08:002011-12-18T19:09:48.167-08:00kota makkah<div class="blog_content"> <h4><span>1. MASJIDIL HARAM </span></h4><div align="justify"><span><img align="right" alt="Masjidil Haram" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKCLrV7G5UZs3Hcj7aTHKNKe0dN36vgWwDvBLVrALgUlrp_VH20r0nvE2wSBw8ybraDcmp3rGia5eeT9UsmJZatjP4MYGazLNKU0eFf808TEY80eRWnm_6NLQiIodyCtE5cJVqpizWplc/s600/masjidil+haram.jpg" title="Masjidil Haram" width="165" />Masjid ini berbentuk empat persegi dan dibangun mengelilingi Ka’bah, berbeda dengan masjid manapun didunia, shaf di Masjidil Haram ini berbentuk lingkaran, semuanya menghadap ke Ka’bah yang berada di tengah-tengah. Ini merupakan keunikan yang tidak dimiliki masjid manapun di dunia. Adapun Spesifikasi Masjidil Haram :</span></div><ul><li><span>Luas Masjidil Haram ± 656.000 m², dapat menampung 730.000 jamaah dalam satu waktu sholat berjamaah pada hari biasa dan lebih dari 1juta jamaah pada musim Haji</span></li>
<li>Memiliki Tiga Lantai</li>
<li>Menara berjumlah tujuh buah<span></span></li>
<li><span>Keistimewaan masjid ini adalah : Sholat di masjid ini lebih utama dari sholat 100.000 kali di masjid lain.</span></li>
</ul><h5><span></span><span><img alt="alt" src="http://www.insanitravel.com/images/artikel/masjidilharam7.jpg" style="height: 131px; margin: 3px; width: 174px;" title="title" />PINTU MASJIDIL HARAM </span></h5><div align="justify"><span>Masjidil Haram adalah masjid Raksasa hingga memiliki sangat banyak pintu yaitu ada 4 pintu utama dan 45 pintu biasa, tiap pintu memiliki nama sendiri karena banyaknya jumlah pintu tersebut tak heran jika banyak jamaah yang tersesat ketika keluar dari Masjidil Haram. Inilah nama-nama Bab (pintu) Masjidil Haram : </span></div><table align="center" border="0" cellpadding="3" cellspacing="0" style="border-collapse: collapse; height: 355px; width: 406px;"><tbody>
<tr valign="middle"> <td width="50%"> <ol><li><span>Bab Shafa</span></li>
<li>Bab Darul Arqam</li>
<li>Bab Ali</li>
<li>Bab Abbas</li>
<li>Bab Nabi</li>
<li>Bab Babussalam</li>
<li>Bab Bani Syaibah</li>
<li>Bab Huju</li>
<li>Bab Mudda’a</li>
<li>Bab Ma’ala</li>
<li>Bab Marwat</li>
<li>Bab Quraisy</li>
<li>Bab Afqodisiyah</li>
<li>Bab Oziz Thuwa</li>
<li>Bab Umar Abdul Aziz</li>
<li>Bab Murod</li>
<li>Bab Hudaibiyah</li>
<li><span>Bab Babussalam Jahid</span></li>
<li><span></span>Bab Garoroh</li>
<li>Bab Alfatah</li>
</ol></td> <td valign="middle" width="50%"> <ol><li value="21">Bab Faruq Umar</li>
<li>Bab Nadwah</li>
<li>Bab Syamsiyah</li>
<li>Bab Al-Qudus</li>
<li>Bab Umrah</li>
<li>Bab Madinah Munawarah</li>
<li>Bab Abubakar Sidiq</li>
<li>Bab Hijrah</li>
<li>Bab Umi Hani</li>
<li>Bab Ibrahim</li>
<li>Bab Wada</li>
<li>Bab Malik Abdul Aziz</li>
<li>Bab Alyad</li>
<li>Bab Bilal</li>
<li>Bab Hunsisni</li>
<li><span>Bab Ismail</span></li>
</ol></td></tr>
</tbody></table><h4><span>KA’BAH </span></h4><div align="justify"><span>Adalah bangunan yang menyerupai bentuk kubus, tempat ini merupakan bangunan pertama yang ada diatas muka bumi yang digunakan sebagai kiblat dalam menjalankan ibadah Shalat oleh umat Islam, sebagai mana firman Allah SWT dalam (QS. Ali Imran : ayat 96) yang artinya; <br />
“Sesungguhnya permulaan rumah yang dibuat manusia untuk tempat beribadah itulah rumah yang di Bakkah (Mekkah), yang dilimpahi berkah dan petunjuk bagi alam semesta”. <br />
Ka’bah disebut pula Baitullah (Rumah Allah) atau Baitul Atiq (Rumah Kemerdekaan) dibangun berupa tembok persegi empat dari batu-batu besar berwarna kebiru-biruan yang berasal dari gunung-gunung sekitar Mekkah. Fondasinya dari batu marmer setebal ± 25 cm, pembangunan Ka’bah menurut sejarah berlangsung 10 generasi.</span></div><ol><li><span>Generasi I oleh Malaikat ± 2.000 tahun sebelum Nabi Adam diciptakan</span></li>
<li>Generasi II oleh Nabi Adam</li>
<li>Generasi III oleh Nabi Syits putra Nabi Adam</li>
<li>Generasi IV oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail</li>
<li>Generasi V oleh suku Amaliqah</li>
<li>Generasi VI oleh suku Jurhum</li>
<li>Generasi VII oleh Qushai bin Kilab</li>
<li>Generasi VIII oleh Abdul Muthalib</li>
<li>Generasi IX oleh suku Quraisy</li>
<li>Generasi X oleh Abdullah bin Zubair</li>
</ol><div align="justify">Setiap sudut dinding Ka’bah memiliki nama :<span></span></div><ul><li><span>Sebelah Utara Rukun Iraqi (Irak)</span></li>
<li>Sebelah Barat Rukun Syami (Suriah)</li>
<li>Sebelah Selatan Rukun Yamani (Yaman)</li>
<li>Sebelah Timur Rukun Aswad (Hajar Aswad)</li>
</ul><h4><span><img align="right" alt="title" height="164" src="http://kalipaksi.files.wordpress.com/2007/06/kiswah006.jpg" style="margin: 3px;" title="title" width="119" /></span><span>KISWAH </span></h4><div align="justify"><span>Adalah Penutup keempat dinding Ka’bah yang tergantung dari atap sampai kaki terbuat dari kelambu sutra hitam, lebar total 658 M² biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan kiswah in 17.000.000 riyal dengan tenaga kerja sebanyak 240 orang, hal ini telah dilakukan sejak zaman Nabi Ismail.</span></div><div align="justify"><span>Kiswah tiap tahun diganti, dilakukan pada tanggal 10 Djulhijjah ketika para jamaah sedang berada di Mina, Kiswah ini dihiasi dengan tulisan Al-Qur’an yang disulam secara khusus dengan benang emas.</span></div><h4><span><img alt="title" height="121" src="http://annimah.files.wordpress.com/2008/07/kiswah-and-kabah-door.jpg" style="margin: 3px;" title="title" width="92" /></span><span>PINTU KA’BAH </span></h4><div align="justify"><span>Disebut juga dengan nama Al-Burk, ini terbuat dari bahan emas murni 99 karat, dengan berat keseluruhan 280 kg. Letak pintu ini dari lantai thawaf adalah 2,25 meter sedangkan daun pintu itu sendiri panjangnya 3,06 meter dengan lebar 1,68 meter. Pintu yang sekarang ini adalah hadiah dari Raja Khalid bin Abdul Aziz, karena dalam sejarahnya pintu ini telah berubah-ubah baik dari bahan baku,</span><span></span><span>seni dan bentuknya. Hadits Nabi yang mengatakan ; “Siapa yang masuk ke Baitullah berarti dia masuk dalam kebaikan, keluar dari kejahatan dan dia mendapatkan ampunan” (HR. Ath –Thabrani dari Ibnu Abbaas).</span></div><h4><span><img alt="title" height="95" src="http://www.sunna.info/souwar/data/media/2/mecca-27.jpg" style="margin: 3px;" title="title" width="92" /></span><span>HAJAR ASWAD </span></h4><div align="justify"><span></span><span>Adalah batu hitam yang terletak disudut sebelah tenggara Ka’bah, yaitu sudut dimana Thawaf dimulai. Hajar Aswad berasal dari syurga yang dibawa oleh Malaikat Jibril atas perintah Allah SWT, </span><span></span><span>batu ini terdiri dari 8 keping yang terkumpul diikat dengan lingkaran perak.</span></div><h4><span><img alt="alt" height="101" src="http://www.insanitravel.com/images/artikel/pancuremas.jpg" style="margin: 3px;" title="title" width="136" />MIHZAB (Talang Emas)</span></h4><div align="justify"><span>Talang air ini dulunya tidak ada karena Ka’bah belum memiliki atap, namun pada saat renovasi Ka’bah yang dilakukan suku Quraisy, bangunan ini diberi atap, hingga memerlukan talang air. Talang air sering diganti dan yang ada sekarang adalah hadiah dari Sultan Abdul Majid Khan Bin Sultan Muhammad Khan dari Konstantinopel pada tahun 1276 H (1859 M) bahannya dilapisi emas seberat 40 kg. Pada tahun 317 H. Letak talang emas ini persis di depan Hijr Ismail, tempat dimana talang ini berada oleh Khalifah Utsman disebut pintu surga.</span></div><h4><span><img align="left" alt="Maqom Ibrahim" height="130" src="http://umroh.files.wordpress.com/2007/08/maqom-ibrahim-bekas-telapak-kami-ibrahim-as.jpg" style="margin: 3px;" title="Maqom Ibrahim" width="93" /></span></h4><h4><span>MAQAM IBRAHIM</span></h4><div align="justify"><span>Adalah tempat bekas berdirinya Nabi Ibrahim AS tatkala membangun Ka’bah dan terbuat dari batu dan salah satu Mu’jizat yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Ibrahim, batu tersebut dapat naik dan turun sesuai kehendak Nabi Ibrahim AS ketika membangun tembok Ka’bah. Letak maqam Ibrahim berhadapan dengan Pintu Ka’bah.</span></div><h4><span> </span></h4><h4><span><img alt="alt" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjO-GSvFBxggsPQKtqK1DrYXU_cCvhmKbU2QAS7IFaPagwh_RWS91JSlAo1cdH8CYjk8i8PlcZzRVj_zzFtGhNnVmyPAKtT1TdWOloS-b8ZvywFHiUTS-a78WcWglm8FC42cxwI_BKISnoA/s320/t-hijir%2520ismail.jpg" style="height: 102px; margin: 3px; width: 116px;" title="title" />HIJIR ISMAIL</span></h4><div align="justify"><span></span>Adalah sa<span></span>lah satu bagian dari Ka’bah, dipagari oleh tembok rendah (al-Hatim) berbentuk setengah lingkaran. Ditempat ini sering dipakai jamaah Haji maupun Umrah untuk melakukan sholat sunnah karena diyakini sebagai salah satu tempat yang mustajab untuk berdo’a, Hijir Ismail ini dahulu adalah pondasi rumah keluarga Ibrahim.</div><h4><span><img alt="alt" height="162" src="http://ibadahhaji.files.wordpress.com/2008/07/multazam.jpg" style="margin: 3px;" title="title" width="118" />MULTAZAM</span></h4><div align="justify"><span>Adalah dinding atau tembok antara Hajar Aswad dengan pintu Ka’bah. Tempat ini dipergunakan oleh jamaah Umrah maupun Haji untuk bermunajat kepada Allah SWT setelah selesai melakukan thawaf. Jarang orang tidak meneteskan air mata disini, disamping terharu akan kebesaran Allah SWT, Multazam juga salah satu tempat paling musatajab, sebagaimana yang dinyatakan Rasulullah dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi dari Ibnu Abbas yang artinya : <br />
“Antara Rukun Hajar Aswad dan pintu Ka’bah disebut Multazam. Tidak ada orang yang meminta di Multazam, melainkan Allah SWT Kabulkan permintaannya itu”. <br />
</span></div><h4><span><img alt="alt" height="97" src="http://themuslimvoice.files.wordpress.com/2009/03/image0031.jpg" style="margin: 3px;" title="title" width="141" />ZAM-ZAM </span></h4><div align="justify"><span>Dalam bahasa arab berarti air yang melimpah, sumur di bawah tanah yang terletak ± 20 meter sebelah Tenggara Ka’bah ini mengeluarkan air bersih dan jernih yang tiada henti, dan diamanatkan agar sewaktu meminum air Zam-zam harus niat. Sebelum minum air zam-zam kita menghadap ke Ka’bah bermunajat kepada Allah SWT sebagai berikut :</span></div><div align="justify"><span>Bismillahirrahmaanirrahiim <br />
“Ya Allah, aku mohon pada-Mu ilmu pengetahuan yang bermanfaat, rezeki yang luas dan disembuhkan dari segala macam penyakit”.</span></div><div align="justify"><span>Tentang air Zamzam ini sejarahnya tidak dapat dipisahkan dari isteri Nabi Ibrahim AS yaitu Siti Hajar dan putranya Ismail AS, waktu itu Ismail AS ibunya ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim AS di Mekkah, mereka kehabisan air minum, maka Siti Hajar berlari kecil dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah sebanyak 7 kali (sekarang dikenal dengan Sa’i) untuk mendapatkan air, namun tak menemukan setetes air pun. Hingga akhirnya Allah SWT mengkarunia Siti Hajar beserta Nabi Ismail AS mata air yang terus mengalir dan dapat dinikmati hingga kini oleh seluruh umat islam yang berhaji maupun umrah.</span></div><h4><span><img alt="alt" height="122" src="http://www.eramuslim.com/fckfiles/Image/sai.jpg" style="margin: 3px;" title="title" width="163" />MAS’A</span></h4><span></span>Adalah sebutan<span></span> untuk tempat para jamaah haji/umrah melakukan Sa’i, yang dibangun untuk menghubungkan antara Bukit Shafa dan Bukit Marwah. Terbuat dari lantai pualam sepanjang 405 m. Jamaah haji/umrah yang melakukan Sa’i harus melalui jalur tersebut sebanyak 7 kali pulang pergi, kini telah dibangun menjadi dua tingkat, jumlah jarak yang ditempuh antara Shafa dan Marwah adalah 7 x 405 m = 2.835 meter. <br />
</div> <span class="clearfix"><br />
</span>EL_QITYhttp://www.blogger.com/profile/15268951839387191531noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8204687478351962180.post-60724581393997354502011-12-18T19:07:00.000-08:002011-12-18T19:07:34.815-08:0015 Tempat Menarik di Cina Yang Bukan Tembok BesarOleh Mitch Moxley <br />
<em><br />
Danau gletser, hutan di pegunungan, pantai berpasir dan banyak lagi. Inilah daftar tujuan-tujuan dramatis yang mungkin belum pernah Anda pertimbangkan saat membayangkan Cina.<br />
</em>Ada lebih banyak tujuan di Cina dari sekadar Shanghai Expo, makanan murah, dan tembok besar. Pesan tiket kereta dan tiket pesawat, lalu lihatlah beberapa atraksi Cina ini.<br />
<br />
<img border="0" src="http://a323.yahoofs.com/ymg/inspirationsid__2/inspirationsid-194418625-1299066329.jpg?ymaH8oED5cD_WMqY" /><br />
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: arial, helvetica, clean, sans-serif; font-size: 13px; text-align: left;"></span></span><br />
<h2 style="font-family: georgia, times, serif; font-size: 21px; font-weight: normal; margin: 1em 0px 0.7em; padding: 0px;">1. Karakul Lake, Xinjiang</h2>Karakul adalah danau gletser dengan ketinggian 3600 mdpl, tersembunyi di antara Pegunungan Pamir, dan terlihat seperti berada di pinggir dunia. Terletak di sepanjang jalan tol Karakorum dan sepelemparan batu dari perbatasan Tajikistan, Karakul adalah tempat banyaknya unta, yak, penggembala Kyrgyz dan...hanya itu. Berjalan di sekitar danau (Karakul berarti danau hitam dalam bahasa Kyrgyz) membutuhkan waktu sekitar 3 jam dan menawarkan pemandangan spektakuler akan Gunung Muztagh Ata dengan ketinggian 7500 meter.<br />
<br />
Banyak pengunjung yang memilih menginap di yurt milik penduduk setempat. Dengan harga $10 per malam, Anda bisa makan nasi, sayur, daging yak dan tidur di ruang tidur yang hangat dari tungku api kecil. Berpakaianlah yang hangat.<br />
<br />
<img border="0" src="http://a323.yahoofs.com/ymg/inspirationsid__2/inspirationsid-603748482-1299066329.jpg?ymZH8oEDZhDGGSJU" /><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: arial, helvetica, clean, sans-serif; font-size: 13px; text-align: left;"></span></span><br />
<h2 style="font-family: georgia, times, serif; font-size: 21px; font-weight: normal; margin: 1em 0px 0.7em; padding: 0px;">2. Menara Tibet di Sichuan Barat</h2>Menara-menara misterius ini mewarnai Koridor Suku di Provinsi Sichuan Barat. Ratusan menara masih berdiri -- beberapa mencapai ketinggian 50 meter dan menunjuk ke 13 titik -- dan yang tertua diperkirakan berusia 1200 tahun.<br />
<br />
Tidak ada yang tahu kenapa menara-menara ini berdiri dan apa kegunaannya, tapi beberapa orang mengatakan bahwa menara ini adalah bagian dari struktur pertahanan untuk mengamati bukit-bukit di sekelilingnya. Yang lain memprediksi bahwa menara-menara ini adalah simbol status atau rumah penyimpanan, atau keduanya. Meski begitu, menara misterius Himalaya ini adalah salah satu rahasia Cina.<img border="0" src="http://a323.yahoofs.com/ymg/inspirationsid__2/inspirationsid-602111881-1299066329.jpg?ymZH8oEDNKVqo_0U" /> <br />
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: arial, helvetica, clean, sans-serif; font-size: 13px; text-align: left;"></span></span><br />
<h2 style="font-family: georgia, times, serif; font-size: 21px; font-weight: normal; margin: 1em 0px 0.7em; padding: 0px;">3. Sungai besar di Cina</h2>Cina memiliki beberapa sungai terbesar di Asia -- Sungai Kuning, Yangtze, dan Mekong -- dan bagi banyak penduduk, proyek dam raksasa negara ini adalah sebuah tragedi. Tapi Cina masih memiliki beberapa jalur sungai yang terpelihara dan bisa memperlihatkan sisi Cina yang jarang tampil ke permukaan. <br />
<br />
Ekspedisi Sungai Perjalanan Terakhir, dikelola oleh pemuda Amerika yang berusaha melestarikan warisan budaya sungai Cina, bisa menjadi titik awal. Perusahaan ini menawarkan tur-tur ke sungai-sungai di Barat Cina -- termasuk Tibet, Qinghai dan Yunnan -- yang mengombinasikan pariwisata dengan tujuan sosial dan lingkungan.<br />
<br />
<img border="0" src="http://a323.yahoofs.com/ymg/inspirationsid__2/inspirationsid-866005788-1299066329.jpg?ymZH8oEDWUSUMPbu" /><br />
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: arial, helvetica, clean, sans-serif; font-size: 13px; text-align: left;"><h2 style="font-family: georgia, times, serif; font-size: 21px; font-weight: normal; margin: 1em 0px 0.7em; padding: 0px;">4. Danau Surga, Tempat Loch Ness Cina</h2></span></span>Sejak awal abad lalu, Monster Danau Surga sudah beberapa kali 'muncul'. Pada 2003, sekelompok tentara mengaku melihat hewan berwarna hijau dan hitam dengan sisik di punggungnya dan tanduk di kepalanya. Pada 2007, seorang kamerawan TV mengambil gambar dan foto tiga pasang mahluk bersirip, berbentuk seperti anjing laut, dan berenang secepat kapal yacht.<br />
<br />
Ada atau tidak ada monster, Danau Surga adalah sebuah keajaiban. Danau vulkanik di Provinsi Jilin ini dianggap sebagai tanah suci pada Dinasti Qing. Dari puncaknya, Anda bisa melihat sekilas Korea Utara di seberang perbatasan. <br />
<br />
<img border="0" src="http://a323.yahoofs.com/ymg/inspirationsid__2/inspirationsid-359609081-1299066328.jpg?ymZH8oEDVc8HBjGh" /><br />
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: arial, helvetica, clean, sans-serif; font-size: 13px; text-align: left;"><h2 style="font-family: georgia, times, serif; font-size: 21px; font-weight: normal; margin: 1em 0px 0.7em; padding: 0px;">5. Jalan Burma, Yunnan</h2></span></span>Jalan Burma pernah menghubungkan Mandalay sampai Kunming dan menjadi lokasi pertempuran berdarah pada Perang Dunia 2. Pada teritori Cina, jalan ini berawal di Riuli dan dikenal sebagai titik penghubung Segitiga Emas, dan kini populer sebagai pasar giok. Anda akan melewati bukit berpemandangan indah dan sawah bertingkat dalam perjalanan menuju Tongsheng, tempat terdapatnya Museum Perang AntiJepang Yunnan-Burma.<br />
<br />
Sebelum menuju Dali, sisakan beberapa hari untuk berjalan melewati desa-desa tradisional di sepanjang bagian selatan Sungai Nu. Setibanya di Dali, bersantailah di salah satu kafe yang tersebar di Kota Tua sebelum sampai ke Kunming, Ibu Kota Yunnan dan salah satu kota paling keren di Cina.<br />
<br />
<img border="0" src="http://a323.yahoofs.com/ymg/inspirationsid__2/inspirationsid-211645399-1299066328.jpg?ymYH8oEDypymLy_M" /><br />
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: arial, helvetica, clean, sans-serif; font-size: 13px; text-align: left;"><h2 style="font-family: georgia, times, serif; font-size: 21px; font-weight: normal; margin: 1em 0px 0.7em; padding: 0px;">6. Afrika Kecil, Guangzhou</h2></span></span>Tersembunyi di salah satu pusat Kota Tua Guangzhou adalah sudut paling menarik di Cina yang tidak Anda ketahui: komunitas yang terdiri dari sekitar 20 ribu pedagang asal Nigeria, Senegal, Ghana, dan negara-negara lain di Afrika.<br />
<br />
Terletak dekat Pusat Jual Beli Grosir Ekspor Pakaian Kanaan, Afrika Kecil atau Kota Cokelat -- seperti yang sering disebut oleh penduduk lokal meski terdengar agak rasis -- muncul pada 1990an. Ini adalah masa ketika para pedagang berbondong-bondong datang ke Provinsi Cina selatan yang diberi julukan 'pabrik dunia'. Kelompok sosial dan komunitas keagamaan berkembang pesat dan banyak pedagang yang akan bersedia bercerita pada Anda tentang kisah hidup mereka -- yang baik dan buruk -- di Guangzhou.<br />
<br />
<img border="0" src="http://a323.yahoofs.com/ymg/inspirationsid__2/inspirationsid-535513529-1299066328.jpg?ymYH8oEDJx1ZtCZK" /><br />
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: arial, helvetica, clean, sans-serif; font-size: 13px; text-align: left;"><h2 style="font-family: georgia, times, serif; font-size: 21px; font-weight: normal; margin: 1em 0px 0.7em; padding: 0px;">7. Telanjang di Bukit Moganshan</h2></span></span>Pada awal abad lalu, orang-orang kaya asing yang tinggal di Shanghai datang ke Moganshan untuk bersantai saat musim panas di vila mereka, bermain tenis, dan berenang di kolam umum. Kini Moganshan kembali terkenal, sebagian karena Naked Retreats, sekumpulan rumah-rumah tradisional yang direnovasi. (Jangan tertipu dengan namanya -- jika Anda ingin telanjang, maka itu harus dilakukan di bungalow Anda saja)<br />
<br />
Setelah datang, para tamu dibawa melewati 'jalan santai' dan disarankan untuk menghabiskan beberapa menit mengagumi pemandangan. Aktivitas yang tersedia termasuk bersepeda, memancing, dan hiking. Pengunjung bisa berjalan melewati perkebunan teh dan hutan bambu, atau berenang di penampungan air sambil mendengar bunyi serangga. Akomodasi yang disediakan cukup sederhana -- lantai kayunya berderak dan tidak ada pendingin ruangan -- tapi bungalow dilengkapi dengan dapur, TV layar datar dan internet nirkabel.<br />
<br />
<img border="0" src="http://a323.yahoofs.com/ymg/inspirationsid__2/inspirationsid-879989350-1299066328.jpg?ymYH8oEDTZuVfp0N" /><br />
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: arial, helvetica, clean, sans-serif; font-size: 13px; text-align: left;"><h2 style="font-family: georgia, times, serif; font-size: 21px; font-weight: normal; margin: 1em 0px 0.7em; padding: 0px;">8. Pulau Gulangyu</h2></span></span>Setiap turis ke Cina selalu punya cerita soal mobil -- atau beberapa -- dan jarang yang positif. Gulangyu, sebuah pulau lepas pantai Xiamen, bisa jadi satu-satunya tempat tenang yang tersisa di Cina yang terobsesi dengan mobil. <br />
<br />
Gulangyu, tempat tinggal sekitar 16 ribu orang pada satu kilometer persegi tanah, terkenal karena tidak memiliki kendaraan bermotor (dengan beberapa perkecualian). Sepeda pun tidak ada. Tidak ada klakson, macet, pengalaman hampir kecelakaan. Bisakah tempat ini disebut Cina? Pulau berbukit ini seolah setengah Havana, setengah Hawaii -- mimpi indah pejalan kaki.EL_QITYhttp://www.blogger.com/profile/15268951839387191531noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8204687478351962180.post-5150977130166229232011-12-18T17:57:00.001-08:002011-12-18T17:57:36.874-08:00cerita penyejuk jiwajuga begitu. Aku terserang penyakit malas. Karena kesibukanku yang makin menggila. Aku rasa, aku butuh istirahat yang cukup. <br />
***<br />
Kriiingg… kring…! suara jam weaker mengejutkanku hingga aku terbangun dari tidur yang tak begitu nyaman. Pukul tujuh. Artinya, aku harus segera bersiap-siap pergi ke kantor. Aku harus lekas menemui relasi dan klien-klienku, tak boleh terlambat. Tak lama kemudian, hand phoneku berdering.<br />
“Hallo… dengan Rio, ada apa menghubungi saya pagi-pagi begini?”<br />
“…………”<br />
“ Baik saya segera ke kantor!”<br />
Dalam sekejap BMW-ku melaju melewati jalanan kota yang mulai dilanda macet dan berbaur dengan aroma CO2. Udara yang seharusnya masih segar dan sehat sepagi ini, telah dilalap kentalnya kadar karbondioksida yang membanjiri Surabaya. Namun aku sudah bersahabat dengan segala keadaan ini, karena mencari uang adalah hidupku. Kesibukan duniawi yang membawaku kepada kenyamanan lahir, telah membuatku puas.<br />
Dulu, waktu Ibu masih hidup, aku selalu dibanjiri oleh nasihatnya agar aku tak meninggalkan shalat. Tapi nikmatnya dunia kini membuatku berpikir, untuk apa aku shalat? Toh rezeki itu aku yang kejar sendiri. Ia tak akan datang ketika aku hanya berdiam diri dan shalat di rumah. Kalau aku begitu, jadilah aku orang yang miskin, yang hanya mengharap belas kasihan orang lain untuk dapat makan barang sehari. Tak mungkin uang akan turun dari langit seperti hujan. Mustahil. Dan jadi orang miskin itu hanya merusak martabat manusia. Membuat aib saja.<br />
“Assalamualaikum! Selamat pagi, Bos!” sapa seorang karyawan.<br />
“Pagi..” aku menjawab tanpa menoleh. Aku menerobos ruang dan waktu, berjalan angkuh layaknya seorang bos. Itulah hari-hariku. Ya, seperti yang aku ceritakan sebelumnya. Aku puas dengan semua kecukupan yang aku miliki sekarang. Limpahan harta. Kesenangan dunia membuatku perlahan melupakan bahkan tak merasa ada orang yang telah melahirkanku dulu. Bagiku, itu memang sudah takdir. Dan sekarang aku bisa mengubah takdir dengan tanganku. Haahh… aku senang dengan hidupku.<br />
***<br />
Ruang kantorku sengaja dirancang kedap suara, karena aku menginginkan kenyamanan ketika berada di dalamnya. Aku tak mau terganggu oleh deru mesin kendaraan yang berlalu hilir mudik di sekitar kantorku. Memang, letak kantorku sangat strategis. Dan aku tak sadar, bangunan seperti itu juga telah melalaikanku dari mendengarkan suara azan. Tiba-tiba ada perasaan tak nyaman hinggap di bagian tubuhku yang paling dalam. Menyeringai, menelusuk relung hatiku. Aku merasakan ketaknyamanan tak bertepi. “Jangan lupa sholat Nak!…” sekelebat bayangan wanita 50 tahun-an lewat di ruang otakku. Namun segera kuenyahkan perasaan dan bayangan itu.<br />
“Tok..tok..tok!”<br />
Partikel-partikel pada daun pintuku bergerak menghasilkan gelombang bunyi yang berfrekuensi tinggi dan mengejutkanku.<br />
“Masuk!” jawabku sekenanya.<br />
“Pak Rio, saya minta izin 15 menit keluar dulu…!”<br />
“Sari kemarin kok izan, izin… Bapak tidak lihat apa kantor kita sedang banyak orderan?! Baru setahun jadi karyawan di sini sudah berani sering-sering izin!”<br />
“Iya, saya tau, Pak… insya Allah nanti setelah saya kembali, saya selesaikan tugas saya.”<br />
“Baiklah! Sepuluh menit!” Aku marah.<br />
Entah apa yang membuatku marah. Mungkin rasa berkuasalah yang selama ini telah mengalahkanku. Selama ini memang aku selalu sensitif jika sedang berhadapan dengan karyawan-karyawanku. Aku selalu memposisikan diriku sebagai bos. Aku merasa bahwa aku berkuasa atas hidup mereka. Aku merasa hidup mereka ada di tanganku. Kapan pun aku bisa membuat mereka kehilangan pekerjaan. Dan selama ini, jika ada karyawan yang ku-PHK, banyak dari mereka yang memohon-mohon padaku untuk dikembalikan pekerjaannya.<br />
Tapi kurasakan keanehan kini, aku merasa tak enak hati setelah memarahi Pak Halim, seorang karyawan yang setiap pukul 12.00 dan 15.00 meminta izin untuk keluar sejenak. Yang mukanya selalu teduh menghadapi keegoisanku. Selalu sabar menghadapi luapan emosiku yang kerap meledak-ledak di hadapannya.<br />
Setahuku dia berasal dari keluarga yang kurang mampu. Tapi aku juga tahu dia mempunyai potensi yang besar untuk memajukan perusahaanku. Karena itulah, aku tetap mempertahankannya di perusahaanku. Pun ia tak pernah melalaikan tugasnya. Ia sangat bertanggung jawab. Lantas apa yang membuat aku marah-marah padanya hari ini dan tak jarang pada hari-hari lain?<br />
“Lama sekali orang ini!” Aku membatin sambil menunggu Pak Halim yang sudah hampir setengah jam tak muncul- muncul juga di hadapanku.<br />
Aku tahu, Pak Halim izin keluar hanya untuk menunaikan shalat; yang seharusnya aku pun melakukannya. Namun karena sering melalaikannya, aku jadi terbiasa tidak melaksanakan shalat. Aku tak merasa berdosa. Aku membiasakan diriku tuk tidak mendengarkan hatiku.<br />
“Maaf, Pak! Tadi saya harus…”<br />
“Ah… Alasan saja Anda ini! Mulai besok, Anda tidak boleh duduk di kursi itu lagi!”<br />
Pak Halim paham apa maksud ucapanku dan ia lalu berpamitan setelah mengucapkan terima kasih.<br />
***<br />
Sejak kejadian itu, aku kini sering merenung. Aku sendiri kini yang harus memikirkan nasib perusahaanku. Dalam kondisi diriku yang seperti ini, bayangan wanita tua yang selalu mengingatkanku akan shalat pun selalu muncul setiap kali aku membutuhkan konsentrasi untuk memikirkan nasib perusahaan. Keputusan yang kuambil tak pernah tepat kini. Alhasil, perusahaanku pun gulung tikar. Utang di mana-mana.<br />
“Aghhhhrrrhhh…!” Aku marah pada diriku sendiri. Aku terlalu egois. Kalau saja Pak Halim masih mendampingiku, aku tak akan sesusah ini. Ah… aku menyesal.<br />
Kustarter BMW-ku, mesin berbunyi halus. Tanpa konsentrasi yang penuh, aku melaju.. Kali ini tak tahu aku akan pergi ke mana. Aku tak tahu, ingin aku kembali ke kampung halaman, meminta maaf pada ibuku, menziarahi kuburnya, aku malu. Pun begitu juga kepada saudara-saudaraku. Pak Halim, yang terkadang menjadi tempat curhatku, kini tak ada lagi di sampingku.<br />
“Nak, bagaimanapun, jangan tinggalkan shalat! Itu adalah ibadah yang pertama kali dihisab.” Tiba-tiba bayangan Ibu muncul lagi di kaca depan mobilku. Menghalangi pandanganku ke depan.<br />
“Nak! Kembalilah kejalan Tuhan-Mu!” Kali ini keringat dingin membasahi sekujur tubuhku. Aku menggigil. Perasaanku tak karuan.<br />
“Nak! Ingatlah… semua harta benda hanya titipannya… kembalilah!”<br />
“Tidaakk…!” Klakson dari mobil belakangku membuat konsentrasiku makin membuyar. Sorotan cahaya lampu dari mobil yang berlawanan arah denganku menyilaukan pandangan ini, saat bayangan Ibu hilang, yang kulihat hanya cahaya terang. Terang sekali, hingga aku tak nyaris buta. Klakson dari belakang terus beriringan.<br />
“Ciiitttt! Brakkkk!!”<br />
“Aduhh…” kurasakan nyeri yang tak terperi di bagian kepalaku. Cairan hangat mengalir dari kedua telingaku. Aku tak dapat menahan rasa nyeri yang amat sangat ini. “Bu,… maafkan aku…!”<br />
“Ini peringatan buatmu, Nak! Kembalilah!” itu adalah kalimat terakhir ibu yang masih dapat kudengar dan kuingat. Ingatanku hilang seiring hilangnya bayangannya.<br />
***<br />
“Di mana aku? Mana Ibu ..?” Samar-samar kulihat wajah yang tak asing itu duduk di sampingku.<br />
“Pak Halim? Kau kah yang membawaku ke rumah sakit ini?!”sembari bertanya-tanya pada diriku sendiri, mulutku terus berkomat-kamit.<br />
Pak Halim hanya memandangiku haru. Air matanya mengalir. Sesekali ia seperti mengucapkan sesuatu kepadaku. Tapi aku tak mendengar apa-apa. “Astaghfirullohal’azhiim…!!!” ku berteriak mengharapkan ampunan dari Allah. Namun lagi-lagi, aku tak mendengar teriakanku sendiri. Tiba-tiba telingaku sakit. Dan aku baru sadar, kecelakaan malam itu membuatku tak dapat mendengar dan mungkin juga tak dapat berbicara. Aku tuli.<br />
Tak ada yang lain yang bisa kulakukan. Hanya jeritan dalam hati yang mampu aku teriakkan. Tubuhku menggigil, kurasakan ngilu di ulu hatiku, seperti ditusuk sembilu. Dalam dan semakin dalam. Aku ingin shalat. Jam di dinding kamar putih itu menunjukkan pukul dua belas siang, waktu yang aku gunakan untuk memarahi Pak Halim yang izin keluar untuk melaksanakan shalat. Waktu ketika aku sering mengunci rapat-rapat telingaku dari suara azan yang mengalun syahdu. Dan kini suara itu benar-benar tak dapat lagi kudengar. Selama-lamanya.<br />
sumber : majalah annida<br />
<div class="item_class_panel"> <div> <div class="links_left"> <span class="panel_comm"><a href="http://edahkaben.blogdetik.com/2010/07/29/hilangnya-akibat-khilafku/#respond">Post a Comment</a></span> </div><div class="links_right"> <a href="http://edahkaben.blogdetik.com/2010/07/29/hilangnya-akibat-khilafku/#comments" title="Komentar pada Hilangnya Akibat Khilafku">(7) Comments</a> <a class="panel_read" href="http://edahkaben.blogdetik.com/2010/07/29/hilangnya-akibat-khilafku/">Read More</a> </div></div></div><div class="item_class" id="post-452"> <div class="item_class_title"> <div class="item_class_title_text"> <div class="date"> <div class="date_month">Jul</div><div class="date_day">29</div></div><div class="titles"> <div class="top_title"><a href="http://edahkaben.blogdetik.com/2010/07/29/kupu-kupu-yang-hinggap-di-nisan-tanpa-nama/" rel="bookmark" title="Permanent Link to Kupu-kupu yang Hinggap di Nisan Tanpa Nama">Kupu-kupu yang Hinggap di Nisan Tanpa Nama</a></div><div class="end_title">Filed Under (<a href="http://edahkaben.blogdetik.com/category/cerpis-cerita-pendek-islami/" rel="category tag" title="Lihat seluruh tulisan dalam CERPIS (CERITA PENDEK ISLAMI)">CERPIS (CERITA PENDEK ISLAMI)</a>) by PenYejuk haTi UntukmU on 29-07-2010</div></div></div></div><div class="item_class_text"> <div style="text-align: justify;">Penulis: <strong>Wahyu Amir<br />
</strong><br />
Kupu-kupu itu selalu menghinggap di atas nisan tanpa nama itu. Nisan dari kayu lapuk yang tepat di bagian timur makam Bapak. Kupu-kupu yang pernah aku lihat dulu. Agaknya memang tiap aku ziarah ke makam Bapak ia sengaja muncul menemuiku. Mengisyaratkan agar aku mengingat masa lalu.</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Raut muka yang berseliweran di depan rumahku bukan tampak biasa. Tak wajar. Tegang. Sekitar delapan sampai lima belasan orang berjaga di jalan. Masing-masing memegang gagang kayu sebesar lengan orang dewasa. Mereka bersiap jika ada serangan tak terduga. Bapak ada disitu. Beberapa jam yang lalu, tetanggaku dilempar batu sebesar batok kelapa tepat di dadanya. Akibatnya ia dilarikan ke rumah sakit, entah bagaimana keadaannya. Waktu itu usiaku amat belia. Aku ingat betul aku masih duduk di tahun terakhir Madrasah Ibtidaiyah, atau kalau kamu tak paham istilah itu kamu bisa menyebutnya Sekolah Dasar.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Begini. Kumulai kisahku dengan sebuah Langgar Atau mungkin orang di tempatmu menyebutnya mushola, surau, atau pondok. Di seberang jalan. Sekitar lima menit berjalan kaki dari rumahku. Tempat itu yang kini tak kujumpai lagi jika kupulang kampung. Tempatku mengaji dulu. Pula tempat pertama kali Bapak mengantarku pada ustadz Zuhdi. Kuingat, Persis di depan rumah ustadz Zuhdi, guru ngaji pertamaku itu langgar yang paling awal berdiri sebelum bertengger langgar-langgar lainnya. Hanya dipisahkan jalan yang membentang panjang di antara langgar dan rumahnya. Tentu tak sesepi tempat-tempat ngaji yang ada sekarang. Anak-anak kampung sebelah banyak juga yang berduyun ngaji disitu.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Tapi sekarang tak mungkin bisa kau saksikan lagi langgar itu berdiri di kampungku. Berderet-deret bangunan baru begitu membuat pangling. Puing pondasinya pun telah berdiri di atasnya sebuah ruko milik turunan orang Cina. Tiap aku berdiri di depan toko milik orang Cina itu samar-samar ingatanku membayang ustadz Zuhdi. Ada dimana beliau sekarang? Jika masih hidup, mungkin kini ia telah bercucu pinak. Namun bila telah tiada dari dunia, maka dimana pusaranya kini?</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Rumahnya telah tak lagi terhuni. Sepi. Genting-gentingnya masih utuh di beberapa bagian. Jendelanya tersisa kaca-kaca tajam terkena lemparan batu. Di bagian yang lain retak membentuk alur yang tak beraturan. Di berbagai sudut hampa kamar rumah itu yang bisa ditemui hanya gelap pengap yang memenuhinya. Di bagian muka, dulu ada taman yang lumayan luas dengan bunga-bunga yang berwarna-warni, milik istri ustadz Zuhdi. Sekarang hanya rerumputan galak yang tampak tak asri. Bangunan itu terlihat menyeramkan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Di seberang jalan di depan rumah itu dulunya langgar itu berdiri. Jelang maghrib, kami akan sudah disitu. Berlomba meletakkan mushaf Qur’an di dampar agar mendapat giliran setoran ngaji paling awal. Menunggu maghrib tiba, halaman rumah ustadz Zuhdi akan terdengar reriangan. Kaki-kaki yang berlarian mengepulkan debu. Ada teriakan dan canda. Mengejari kupu-kupu di antara pohon jambu air dan pohon sawo kecik. Kupu-kupu yang cantik warnanya. Putih, bergurat biru, juga sedikit warna kuning. Jarang kumenemukan selain di halaman rumah itu.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Kupu-kupu itu menemani sore kami. Seperti pernik-pernik yang berwarna-warni. Kepakan sayap kecilnya bergerak dalam suara hampa. Sekejap ia akan terbang entah kemana. Kemudian kembali lagi. Membawa kupu-kupu yang lain, mungkin anak-anaknya atau keluarganya. Beberapa ada yang berdiam dalam kepompong, menggantung di dahan bunga kana.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Lalu ada yang berlarian menuju tepi jalan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Teriakan-teriakan konvoi pemuda itu seperti tak menghiraukan terik yang begitu membuat kulit kering keriput. Ribuan orang tumpah ruah di jalanan. Ada begitu banyak motor yang meraung sehingga suara bisingnya begitu lama singgah di gendang telinga. Juga ibu-ibu dan orang-orang yang telah sepuh memenuhi mobil bak terbuka. Berpuluh ribu peluh tak mengeluh kepanasan. Suara-suara gas knalpot diiiringi bunyi klakson. Nyanyian mereka khas sekali. Konvoi itu gaduh. Seperti suara panggilan yang membius warga berkumpul di sisi-sisi jalan. Membentuk pagar manusia.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Menyaksikan ribuan orang berlalu melewati jalan adalah pemandangan yang menarik buatku dan teman-temanku saat itu. Wajar. Sesusiaku menyukai hingar-bingar yang tak biasa kusaksikan tiap hari. Apalagi pakaian yang mereka kenakan di jalanan. Begitu menarik, ijo royo-royo. Muka-muka pemuda itu coreng-cemoreng hijau juga. Hijaunya hijau muda. Teman-temanku menyebut itu pawai Partai Ijo Muda. Bapak juga ikut partai itu. Kutahu sebab di muka halaman rumahku di sisi jalan tertancap tiang berlambang Partai Ijo Muda.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">“Itu partai bapakku!” tunjuk Sapto bangga.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">“Bapakku juga!” kubilang.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">“Aku juga!” lalu yang lain menyahut.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">“Sssst..nanti ustadz Zuhdi dengar,” bilang yang lainnya lagi.<br />
“Iya, Sssstt…” aku melirik Sapto.</span></div>Tetanggaku Partai Ijo Muda. Pamanku Partai Ijo Muda. Pak Lik, Bu Lik, Pak dhe Partai Ijo Muda. Hampir seluruh keluargaku pengikut partai ijo muda. Seluruh desa partai ijo muda. Di kampungku cuma Ustadz Zuhdi yang di depan halamannya berkibar bendera partai yang berbeda dari yang dianut orang-orang kampung. Partai Ijo tua, bukan ijo muda. Partai ijo muda bergambar seperti kotak kapur sedangkan partai ijo tua bergambar bulatan bumi.<br />
Tiap saat yang dibicarakan pasti bahasan yang sama. Tidak di pasar, di warung, di emper-emper rumah, bahkan di pengajian rutinan pun. Pasti pembicaraannya tentang pawai, kampanye, konvoi, partai, itu-itu saja. Pedagang berunding dengan pembeli, serius masalah partai. Bapak dan anak musyawarah keluarga, ngurusi partai. Kyai berdalil di depan khalayak juga singgung-menyinggung partai.<br />
Tidak habis pikirnya, partai dipuja bagai juru selamat. Kalau tidak masuk partai itu tidak masuk surga katanya. Entah dalil dari mana itu. Pernah, dulu, kuikut bapak berkonvoi di jalanan. Membawa bendera dan mengenakan kaos hijau muda bergambar lambang seperti kotak kapur.<br />
Bangga rasanya sebab tidak semua anak seusiaku mendapat izin orang tuanya mengikuti pawai sepertiku. Para orang tua mereka itu bukannya tak mau menuruti kehendak anaknya. Bukan pula menolak hingar-bingar dan sorak-sorai keramaian. Tetapi para orang tua khawatir keramaian itu kadang membawa petaka. Maksudku, kerusuhan sering terjadi jika antar partai berpapasan. Mungkin karena adu gengsi. Sok menunjukkan siapa yang terkuat. Sok saling tunjuk calon pemimpinnyalah yang paling kuat. Dan ujung-ujungnya tawuran. Masuk rumah sakit. Masuk penjara. Ironisnya lagi nyawa melayang demi membela seorang pemimpin yang mereka sendiri tak tahu jika terpilih kelak apa masih ingat pengorbanan mereka.<br />
<div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Saat itu aku tak ahu dari mana mulanya, jika Partai Ijo muda bertemu Partai Ijo tua maka dipastikan yang terjadi perseteruan. Aku sendiri tak mengerti, kedua partai itu basisnya islam, sama-sama berasal dari organisasi islam terbesar di Indonesia –seperti yang dulu pernah kudengar dari orang-orang-. Tapi mengapa begitu mudahnya mereka saling memusuhi. Saling memaki. Bahkan berusaha saling membunuh. Bukankah sesama muslim itu saudara? Bukankah pula sesama muslim itu mesti saling tolong-menolong?</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Agaknya itu tak berlaku di tempatku.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Fanatisme yang berlebihan telah meracuni pemikiran masyarakatku. Otak mereka telah dicuci. Jika tidak memilih yang mereka pilih maka jangan harap dianggap manusia di masyarakatku. Mereka saling cegat-mencegat. Jegal-menjegal adalah hal yang wajar. Kata-kata makian jadi umbaran yang halal bagi juru kampanye yang mengaku ulama itu. Waktu itu pernah kudengar dari kampanye -yang mereka sebut itu pengajian sebab yang berkampanye itu para kyai- , ulama-ulama juru kampanye itu memaki ulama lain yang tak sealiran dengannya, yang lebih ironis lagi yang diumpatnya waktu kampanye itu malah kelak jadi kepala Negara mereka.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Suatu pagi, seperti hari sebelumnya. Bola raksasa yang mengawang di angkasa mengawali putarannya. Tak pernah terpikirkan akan berapa lama lagi bola raksasa itu akan kehabisan energinya. Bahkan belum terpikirkan jika suatu pagi matahari akan lenyap dan berhenti bersinar sedangkan akal manusia belum mampu menjangkau untuk mencari energi yang bisa menggantikan matahari. Matahari yang sinarnya memancar ke banyak bagian yang berbeda. Matahari yang digunakan untuk patokan waktu di seluruh dunia. Mereka gunakan pula untuk menamai musim yang terjadi. Matahari yang dibutuhkan ibu jika akan menjemur pakaianku dan pakaian bapak. Matahari yang dicari para petani untuk mengeringkan gabah-gabahnya. Dan pula matahari yang digunakan nelayan untuk mengeringkan ikan asinnya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Jalanan di hari itu tak semeriah hari lalu. Kabarnya hari itu akan ada kampanye Partai Ijo Tua. Tratak telah berdiri. Kursi-kursi plastik di tata berjajar rapi. Podium telah berdiri gagah. Banser dan pasukan yang terdiri dari orang-orang tegap berjaga di situ. Suasana tampak akan ada yang hajatan di tempat itu.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">“Hancurkan kemusyrikan….Hancurkan syaiton..!” Teriakan itu memecah lengang. Disusul konvoi lelaki bercadar putih. Hanya mata yang saling memandang. Mata tanpa nama itu berkerumun membawa senjata yang siap untuk menyabet siapa saja yang akan menghalangi niatnya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">“Kalian terkutuk! Kalian bukan islam!” di bagian lain dari konvoi itu meneriaki orang-orang yang berada di pengajian itu.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">“Kalian lebih terkutuk lagi!” jawab seorang dari pengajian itu.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Seorang dari kelompok pengajian itu menunjukkan nyalinya. Sendirian ia melangkah maju. Setelah menengadahkan tangan, ia membuat pagar ghaib. Kekuatan yang tak terlihat itu mampu mementalkan tiap barisan konvoi yang mencoba mendekati laki-laki tersebut. Salah satu pemimpin konvoi bercadar itu pun seperti tersulut amarahnya. Ia turun, entah melakukan ritual seolah keduanya saling berperang ghaib. Sesekali salah satu dari keduanya ada yang terpental. Tak beberapa lama ia mengomandoi naka buahnya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">“Maju! Jangan takut, kita di jalan yang benar!”</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">“Allahu Akbar!”</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Dari belakang kerumunan terlempar bom molotof yang menjatuhi sebuah motor. Api pun langsung menyala-nyala memakan motor itu. Melahap bagian demi bagian yang terlapisi minyak tanah. Ratusan orang bergerak merangsek menenteng apa saja yang bisa digunakan untuk melukai. Bahkan bila perlu untuk membunuh.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Bagai drama perang kolosal masa lalu, tak ada mulut yang berbicara. Sabetan pedang dan celuritlah yang mewakili cakap mereka. Sahut-sahutan asma Allah seakan tak ada maknanya. Tak ada yang mampu berpikir jernih di situasi itu. Satu sama lain saling mengklaim yang benar. Saling mengaku merekalah sebenar-benarnya muslim. Partai telah membutakan mata mereka. Mereka pun tak peduli lagi jika yang mereka hadapi adalah saudara kandungnya. Mereka putus begitu saja ukhuwah yang terjalin ribuan tahun lalu.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Asap pekat membumbung ke angkasa. Belasan kendaraan menjadi korban keberingasan. Dibakar dan dimasukkan ke dalam sumur. Puluhan orang terluka. Langgar dan rumah pun tak luput dari amarah. Mereka lempari dengan batu. Mereka robohkan atap-atapnya. Mereka jarahi apa yang bisa mereka anggap sebagai barang berharga.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Malamnya, aku tak bisa lagi mengaji lagi ke Langgar. Langgar kami telah rata. Bapak melarangku pergi kemana- mana. Ibu-ibu dan anak-anak tak diperkenankan di luar rumah. Para pemuda dan orang tualah yang berjaga. Sayup-sayup dari dalam rumah kudengar mereka bercengkerama. Kudengar dengan jelas mereka menyebut nama Ustad Zuhdi. Guru ngajiku itu menghilang sejak peristiwa yang menghanguskan langgarnya. Sebagian yakin jika Ustad Zuhdi telah tewas terbantai. Lainnya berargumen, ustad Zuhdi menghilang bersama istrinya. Satu sama lain saling ngotot.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Setelah kejadian itu memang tak lagi ada yang tahu dimana Ustad Zuhdi. Banyak korban berjatuhan dari peristiwa itu. Dari yang terluka hingga hilang nyawanya. Kampung kami sedang berkabung. Berkabung karena matinya akal sehat, juga karena matinya ajaran ukhuwah yang selalu diajarkan Rasulullah. Kami menyesal pikiran-pikiran jahiliyyah kembali hadir di zaman se modern ini.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Sekitar lima jenazah menjadi korban peristiwa itu. Satu dari partai Ijo Muda, tiga dari partai Ijo Tua. Satu lagi korban tak dikenal identitasnya. Jenazah itu telah tak berupa manusia lagi. Sekujur tubuhnya hangus terbakar hingga tak terkenali. Jenazah itu lah yang mereka yakini jenazah Ustad Zuhdi. Guru ngajiku. Mayat-mayat itu dimakamkan dengan nisan tanpa nama. Tak ada yang tahu benar apakah itu Ustad Zuhdi. Sampai saat ini pun.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Tiap aku pulang kampung dan ziarah ke makam Bapak, kupu-kupu itu selalu hadir di penglihatanku. Ada ikatan batin yang sulit diungkap antara aku dan kupu-kupu itu. Kupu-kupu itu seperti merekam sebuah ingatan. Dalam senja yang ramah angin terkadang luruh seakan meniupkan kenangan. Sebuah andai yang ingin kembali terjadi. Tak ada hal lain yang kukenang jika tengah berdiri menatap kepakan lentik dari warna yang begitu membuat bayangan masa lalu muncul kembali. Tak tahu dari mana munculnya. Pernah kucoba menelusuri asalnya. Tapi niatanku begitu saja pupus saat bertemu kenyataan kesehariaanku.</span></div><div style="text-align: right;"><span style="font-size: x-small;"><em>Jepara, Juni 2010, untuk mengenang peristiwa 1999 di kotaku<br />
</em>sumber : majalah annida<br />
</span></div></div><div class="item_class_panel"> <div> <div class="links_left"> <span class="panel_comm"><a href="http://edahkaben.blogdetik.com/2010/07/29/kupu-kupu-yang-hinggap-di-nisan-tanpa-nama/#respond">Post a Comment</a></span> </div><div class="links_right"> <a href="http://edahkaben.blogdetik.com/2010/07/29/kupu-kupu-yang-hinggap-di-nisan-tanpa-nama/#comments" title="Komentar pada Kupu-kupu yang Hinggap di Nisan Tanpa Nama">(3) Comments</a> <a class="panel_read" href="http://edahkaben.blogdetik.com/2010/07/29/kupu-kupu-yang-hinggap-di-nisan-tanpa-nama/">Read More</a> </div></div></div></div><div class="item_class" id="post-450"> <div class="item_class_title"> <div class="item_class_title_text"> <div class="date"> <div class="date_month">Jul</div><div class="date_day">29</div></div><div class="titles"> <div class="top_title"><a href="http://edahkaben.blogdetik.com/2010/07/29/ketika-arjuna-jatuh-cinta/" rel="bookmark" title="Permanent Link to Ketika Arjuna Jatuh Cinta">Ketika Arjuna Jatuh Cinta</a></div><div class="end_title">Filed Under (<a href="http://edahkaben.blogdetik.com/category/cerpis-cerita-pendek-islami/" rel="category tag" title="Lihat seluruh tulisan dalam CERPIS (CERITA PENDEK ISLAMI)">CERPIS (CERITA PENDEK ISLAMI)</a>) by PenYejuk haTi UntukmU on 29-07-2010</div></div></div></div><div class="item_class_text"> Penulis: Ana Atari<br />
Degup jantung Arjuna mulai naik turun, keringat dingin pun mulai membasahi kulit putihnya. Mulutnya bagai terkunci, pikirannya tiba-tiba saja hilang. Sosok cinta yang ditatapnya dengan tidak sengaja itu, langsung menancap di dasar isi hatinya, padahal sudah sekuat tenaga dia menahan untuk tidak melihatnya. Tapi apalah daya, di saat dia mendongakkan kepalanya perlahan. Cinta menatapnya dengan pekat, dia memperhatikan dengan serius, tanpa bicara.<br />
“Arjuna…? Kamu sedang sakit?” Miss Stefinaky yang saat itu menjadi moderator tiba-tiba menepuk bahunya. Tak lama terdengar suara riuh mahasiswa Universitas Tokyog, yang saat itu sedang mengikuti lomba Ikebana—merangkai bunga yang diadakan setahun sekali untuk menyambut Hinami—perayaan musim semi di Jepang. Mereka tertawa dan geli melihat kecanggungan teman terpintar mereka. Arjuna makin gelagapan, cinta melihatnya, kini dia tertawa.<br />
Oh Tuhan…cantik sekali. Arjuna melupakan bunga yang sedang dirangkainya. Pagi itu tiba-tiba saja menjadi hal yang membosankan dan melelahkan bagi Arjuna Dwitama, cowok impian semua mahasiswi di Universitas Tokyo, darah Indonesia itu sering kali menjadi bahan obrolan mahasiswi-mahasiswi karena ketampanan dan keramahan dia. Apalagi Arjuna adalah salah satu nominasi terbaik yang karya Ikebananya sering mengilhami mahasiswa untuk mencintai alam dan bunga-bunga. Dan kini ia sedang dilanda virus merah jambu kepada Cinta yang saat itu sedang duduk tepat di depannya.<br />
“Maaf, Miss…anuu…saya….eeh…”<br />
”Kebelet nih, Jun!” Tawa riuh kembali menghiasi seisi ruangan, membuat Arjuna merah padam. Tapi, bukan itu.. sungguh bukan itu, dia malu.. bukan karena ditertawai oleh teman-temannya. Sekali lagi, bukan itu—Cinta sedang tersenyum padanya. Oh God! Biarkan waktu berhenti—benaknya memohon.<br />
“Aku bingung, Tamaki!” ucap Arjuna sedikit menerawang ke arah langit-langit kantin yang mulai terlihat bocor akan tetesan air hujan akhir-akhir ini.<br />
Tamaki Ikazura cuek sambil manggut-manggut, mulutnya penuh dengan oden hangat—masakan lobak, mie rebus, dengan campuran telur rebus, bekal makanannya siang ini, katanya sih—pacarnya khusus membuatkan untuknya untuk menghangatkan tenggorokannya—yang katanya sedang terlanda flu.<br />
“Apa ini yang namanya cinta?” lanjutnya lagi.<br />
Tamaki menyeruput kopi hangat tanpa aba-aba. Kembali dia menyantap oden-nya dengan buas. Sekarang tanpa manggut-manggut, kini dia geleng-geleng. Mengangkat tangannya serta pundaknya sedikit. Arjuna memperhatikan mie yang terurai dalam oden Tamaki yang sedang akan dimasukkan ke dalam mulut sobat satu asramanya ini. Mie panjang seperti rasa penasaranku pada cinta. Rasa inginku ingin memilikinya. Yah, seperti mie itu. Tapi, sepanjang itu pula rasa maluku untuk bilang padanya— oh.. Tamaki bagaimana ini?—benak Arjuna melompat-lompat, cemas.<br />
Tamaki bukannya menjawab, malah serius bercerita tentang bekal makan siangnya yang tak mengugah hati Arjuna untuk makan bersamanya. Arjuna menghela napas panjang.<br />
Dia baru tahu beginilah kalau sedang jatuh cinta. Padahal jujur saja, dia tidak percaya dengan cinta beserta embel-embelnya. Tapi gara-gara waktu itu, waktu dia mencoba menyendiri dengan mengikuti mata kuliah dari jurusan lain tanpa disibukkan dengan pekerjaan mata kuliah yang menumpuk, ataupun proposal yang harus naik “banding” dengan direktur tersayang, dia tak sengaja menangkap sosok alami Cinta yang menyadarkannya dari puluhan tahun, puasa naksir cewek. Padahal Cinta sudah lama di kampusnya. Hanya saja dia baru sadar kalau ternyata Cinta itu ada.<br />
“Maaf, ini bangku saya…” Sosok gempal itu menghampiri Arjuna yang sedang lesu duduk di bangku belakang. Arjuna memperhatikan sejenak. Suaranya lembut namun tegas—seorang gadis, dengan jilbab putih berbadan subur dihiasi dengan wajah oval mirip sekali dengan bola kesukaan Andi, adik kesayangan Arjuna yang kini berada di Kalimantan.<br />
”Maaf, memangnya di sini ada nama kamu, Dut?” ucap Arjuna cuek. Tak biasa memang ia bersikap angkuh. Hanya saja waktu itu dia sedang kehilangan sifat ramahnya karena tersandung dengan mood yang tumpang tindih akibat urusan proposal yang hampir di-drop out dengan bagian administrasi staf kampus. Langsung saja ia mengejek tanpa alasan.<br />
Seakan tersinggung, dadis yang ada didepannya itu mendelik, dengan marah.<br />
”Kalau tidak mau member ya jangan menghina!” Ia pun beranjak dari tempat duduk Arjuna, kemudian keluar dengan menenteng sebuah kursi. Suasana ruang kuliah Jurusan Lecture Art Japan itu tiba-tiba riuh dengan tawa seisi ruangan, ketika gadis berbadan subur tadi masuk dengan menenteng kursi.<br />
Arjuna ternganga.<br />
”Oh.. Ma…af…” suaranya lirih, tersedak di tenggorokan. Baru kali ini dia tidak sengaja menghina seorang wanita di depan mahasiswa-mahasiswa—gawatnya lagi, dia baru sadar dia tidak lagi sendirian di ruangan itu karena jurusannya sudah bubar hampir satu jam yang lalu.<br />
Dia tidak sadar kalau Cinta itu adalah gadis yang berbadan subur yang barusan ia hina. Peristiwa itu terjadi saat Arjuna mencoba meminta maaf dengan gadis itu yang ternyata namanya adalah Yumiko Shafa. Namun, Arjuna senang memanggilnya Cinta.<br />
”Saya memang sering dihina. Saya maklum,” ucap Yumi—gadis imut—berjilbab lebar dengan lesung pipit di pipinya yang oval apel itu.<br />
”Bukan itu maksud aku. Aku tuh…”<br />
”Anda tidak pantas berteman dengan saya!” kata-kata terakhir Yumi ini yang menepuk otaknya dengan keras. Hatinya pedih.<br />
Tamaki cekikikan mendengar cerita Arjuna dengan raut wajah yang sebentar-bentar berubah jadi galak, kaget, tersipu-sipu, dan sedih.<br />
”Kalau aku jadi kamu, Jun, cuekin ajalah, seperti nggak ada yang lain saja. Bukankah cewek-cewek di sini cakep semua, kenapa kamu malah kepincut sama cewek model seperti itu?”<br />
”Namanya Cinta, Tamaki!”<br />
”Ho-oh.. Terus apa istimewanya?”<br />
“Ya, dia istimewa. Dia itu beda, karena….”<br />
Ucapan Arjuna terhenti. Dia mulai mengerlingkan matanya, aneh. Oh, God! Dia baru sadar kalau selama ini dia menyukai Cinta—tanpa alasan.<br />
”Karena…?” Mata dan mulut Tamaki pun mengikuti gerakan mulut sahabatnya tersebut. Arjuna tak berbicara sepatah kata pun. Entahlah. Kata-kata itu hanya sampai di ujung tenggorokannya. Tamaki menyeruput kopi hangatnya lagi, sambil diaduk-aduknya. Kemudian cengegesan tiba-tiba, dijulurkan lidahnya dengan sok centil. ”Karena dia endut ya? Ha..ha..ha!” celetukan Tamaki langsung dibalas dengan jitakan maut Arjuna.<br />
”Sembarangan!”<br />
”Orang Indo memang unik!” cengir Tamaki menyindir Arjuna. Ia hanya mencibir dengan memburu jitakan ke arah kepala Tamaki.<br />
***<br />
Dari obrolan gila Tamaki, Arjuna mulai memikirkan alasan apa dia menyukai Cinta. Yumiko—aku sering lupa kalau itu namanya—aku lebih suka dengan panggilan Cinta untuknya. Seorang gadis berketurunan dua negara—dengan Ayah keturunan Arab dan ibunya keturunan Jepang— berwajah oval, berlesung pipit dua dengan mata birunya yang saat berbicara seperti memberi kilatan pada orang yang melihatnya. Cinta itu memiliki wajah yang indah, senyumnya jarang diumbarnya, tapi sekali tersenyum seperti bidadari. Dia unik. Belum lagi, kata-katanya yang singkat, tapi jelas sekali. Arjuna mulai ingat, pernah suatu hari dia berpapasan dengan Cinta saat di dalam lab komputer kampus.<br />
”Hai, lagi sibuk ya?” Arjuna menggaruk-garuk kepalanya—menyembunyikan raut wajahnya yang memerah.<br />
”Ya.” Cinta tak berkedip sedikit pun dari layar komputernya.<br />
”Oh, lagi ngapain?” Kini Arjuna mulai memberanikan diri menatap Cinta di sampingnya—walau sedikit-sedikt.<br />
”Ngetik!”<br />
”Buat apaan?”<br />
”Tugas.”<br />
”Oh…siapa pengajarnya?”<br />
“Prof. Tatsuro.”<br />
”Ohh…Kamu apa kabar nih?”<br />
”Baik.”<br />
”Masih marah ya, soal yang waktu itu?”<br />
”Enggak.”<br />
”Serius nih?, aku minta maaf deh.”<br />
”Iya.”<br />
Mati kutu deh! Pelit banget ngomongnya, Non…<br />
Mengingat itu Arjuna jadi sering tertawa sendiri. Tapi begitulah Cinta—dia memang beda. Dan Arjuna tidak usah repot-repot mencari alasan mengapa dia mencintai Cinta. Lagian, Arjuna sekarang mulai mencari-cari informasi mengenai cintanya. Bahasa yang terlantun dari mulut Cinta kadang-kadang beraksen Inggris yang mempunyai struktur bahasa halus dan mudah dimengerti, nada bicaranya yang tegas, membedakan ia dengan perempuan-perempuan Jepang yang sering mendekati Arjuna ataupun para perempuan Indonesia.<br />
Usut-usut punya usut. Si Cinta ini adalah perwakilan keputrian di remaja masjid di Universitas Tokyo. Arjuna mulai berpikir, jika dia ingin mendapatkan hati Cinta maka dia harus mengubah penampilannya menjadi seorang pemuda masjid; yang memakai celana gantung di atas mata kaki, dan bahasanya pun mulai diperbaikinya dan selalumemakai peci ke mana pun ia pergi. Dan akhirnya, ia pun merelakan celana kesayangannya dipotong sepuluh centi, serta rela-relain berburu peci yang biasa dipakai pemuda mansjid, kecil, bulat dan bahan dasarnya dari kain di pasar-pasar tradisional. Hal ini tentu saja berbeda dengan kebiasaan Arjuna yang sangat anti dengan pasar tradisional, apalagi jalanannya becek, penuh dengan orang yang berjualan dengan tidak rapi, dan tak jarang berdesak-desakkan hanya untuk mendapatkan barang-barang yang murah dan bagus. Namun, demi cinta dia lakukan semuanya.<br />
”Ya ampun, Jun.. kamu salah makan apa? Kamu kesurupan hantu ya, Jun?” Itulah ekspresi pertama Tamaki—yang tidak percaya, sahabat Indonesia kerennya itu berubah.<br />
Arjuna cuek saja, berapa orangpun menertawakan penampilannya yang baru. Dia tidak peduli. Yang pasti, dengan seperti ini, Cinta akan mulai menyukainya. Walaupun, berubah seperti ini—Arjuna banyak berkorban—banyak organisasi yang terbengkalai—karena dia terlalu aktif di masjid kampusnya.<br />
Tiga bulan sudah dia memasuki dunia “lain” dari kehidupannya. Dia mulai tahu, kalau Cinta tidak menyukai pacaran.<br />
”Wanita itu suka sama lelaki yang bertanggung jawab dengan amanahnya, serta taat beribadah…” ceramah Senior Abdul Damyoji—ketua pemuda masjid di kampusnya itu—mulai menyesakkan hati Arjuna saat mentoring pengurus berlangsung. Soal bertanggung jawab sih, dia selalu tepat waktu hadir di masjid, organisasi yang lain sudah banyak ditinggalkannya agar tidak mengganggu rutinitasnya di keorganisasian masjid. Namun, kalau taat beribadah—hanya di sini ini saja dia sering shalat, mengaji—tapi kalau di rumah jarang— itu juga kalau ada mood. Oke deh kalau cinta memang menginginkan calon suami yang shaleh dan rajin beribadah, aku lakukan, pikir Arjuna.<br />
”Apa? Menikah?” Mata Tamaki melotot, oden kesayangannya hanya menjadi pajangan setelah ia mendengar ucapan dari Arjuna.<br />
Arjuna mengangguk, senang.<br />
”Sama siapa…?”<br />
”Cinta.”<br />
”Ya ampun! Sama cinta yang ndut itu?”<br />
”Hei! Dia calon istriku, Tamaki!”<br />
”Baru juga calon! Kamu kok yakin banget. Memangnya kalian sudah jadian?”<br />
Arjuna menggeleng, tapi raut wajahnya belum berubah—masih tersenyum.<br />
”Gila!”<br />
”Emang!”<br />
Keputusan Arjuna sudah bulat, tidak bisa diganggu gugat. Walaupun dia jarang berbicara dengan cinta, dia yakin Cinta seringkali juga melirik-lirik pandang ke arahnya. Apalagi, saat ada mentoring semua pengurus. Pertemuan mata mereka seringkali terjadi. Layaknya seorang pejuang di dalam salah satu acara reality show di televisi, Arjuna berusaha mencari tahu kesukaan Cinta. Sampai ke akar-akarnya. Karena cinta bukan dijadikannya seorang pacar, namun istri. Cinta yang satu ini benar-benar berbeda dari perempuan-perempuan yang pernah ia kenal.<br />
Mulailah ia hunting-hunting foto Cinta di kesekretariatan masjid. Setelah dapat, Arjuna langsung menempel foto itu di gabus-gabus yang telah ditempel dengan hiasan-hiasan love, perjalanan cintanya, pengalaman unik saat ia memendam rindu kepada cintapun ikut nongkrong yang ditempel di gabus-gabus tersebut.<br />
Arjuna pun memberi tahu rencana ini kepada Tamaki. Awalnya, Tamaki sempat jantungan saat mendengar rencana yang akan dijalankan. Namun, karena sudah terbiasa dengan berita-berita “aneh” dari Arjuna, dia akhirnya menurut saja, tanpa komentar—pikir Tamaki—dari pada dia ikutan gila—menentang kemauan Arjuna.<br />
Setelah persiapan telah selesai, entah kenapa degup jantung Arjuna berdetak kencang, seperti ingin keluar saja dari lapisan kulit. Tangannya sedang memegang rangkaian kelopak mawar dengan sakura—karyanya sendiri, disaat ia memikirkan Cinta—mulutnya komat-kamit, seakan menghapal kata-kata yang sedari tadi telah dipersiapkannya. Belum lagi, keringat dingin yang merayapi seluruh badannya. Ini selalu menjadi kebiasaannya—jika akan berdekatan dengan Cinta. Kalau bukan, karena ia teramat ingin memiliki cinta. Mungkin semua ini tidak akan dilakukannya—pikirnya, pasrah. Dan kini tiba saatnya, saat ia berkata jujur pada cinta.<br />
”Kata temen-temen, Anda mencari saya?” suaranya lembut namun tegas kembali terucap. Bagai sebuah petir yang menyambar hati Arjuna— tak karuan.<br />
”Oo.. anu.. iya,” jawab Arjuna pelan.<br />
”Ada apa?”<br />
”Ini buat kamu…” Arjuna mengulurkan rangkaian mawar dan sakura yang tadi dipegangnya kepada Cinta.<br />
”Ini untuk apa?” Cinta menerima, segan.<br />
Arjuna menghela napas, dalam. Kemudian melihat sekeliling. Terlihat teman-temannya yang membawa gabus yang tadi telah mereka hias. Arjuna meniti satu per satu tulisan yang ada. Sampai pada gabus yang dipegang oleh Tamaki, sahabatnya itu memegang gabus yang ”spesial” bertuliskan ”May you married me?” Jantung Arjuna makin kencang berdetak, saat melihat wajah cengegesan Tamaki, berubah menjadi pucat. Apa karena dia gugup juga?<br />
”Tolong lihat yang dibawa oleh teman-temanku ini. Ini semua untuk kamu.”<br />
”Sudah, terus?” Cinta mengernyitkan dahinya.<br />
Arjuna yang tadi gugup, tiba-tiba merasa gemas. Masih saja ia keluarkan suara pelitnya dan kata-katanya yang super pendek, singkat dan padat itu—memangnya ngirim telegram—benak Arjuna berguman. Ingin ia cubit pipinya yang manis itu, melihat wajahnya ia berbenak mengoyangkan isi hatinya.<br />
”Aku suka kamu,” ucap Arjuna kemudian dengan lantang.<br />
Cinta heran, namun tak lama dia tersenyum tipis.<br />
”Jadi?”<br />
Arjuna tambah gemas.<br />
”Kamu mau jadi pacarku?”<br />
”Maaf…”<br />
Kini, jawaban Cinta—membuat Arjuna riang. Dia sudah tahu jawabannya—dia pasti menolak kalau dijadikan pacar, namun jika ia ulangi lagi pertanyaannya—ia yakin Cinta tak akan berkutik lagi.<br />
”Eeh.. maksudku, kamu mau jadi istriku?” Kata-kata Arjuna membuat Riuh teriakan mahasiswa-mahasiswa Universitas Tokyo yang sedari tadi sedang mengamati mereka. Ada rasa cemburu dari Mahasiswi-mahasiswi itu, ada siulan memberi semangat, ada yang berteriak histeris tidak percaya melihat apa yang diungkapkan pujaan mereka, orang Indo tampan terpencut hanya dengan seorang Yumiko Shafa, yang sama sekali tak ada sempurnanya—pikir mereka.<br />
Cinta terdiam, sepertinya dia kaget dengan ucapan dari Arjuna.<br />
”Sukron atas perhatiannya…” sahutnya lembut.<br />
Arjuna menunduk, menyiapkan hatinya. Saat Cinta mengiyakan permohonannya. Mungkin dia akan berteriak sekuat-kuatnya agar seluruh dunia tahu, dia diterima oleh cinta. Karena sudah rahasia umum—seorang wanita seperti cinta sering disebut dengan akhwat— jika dilamar—tidak akan berani menolak—apalagi calonnya rajin nongkrong di masjid, Nehi mohabaten deh buat ditolak. Dan itu akan menjadi suatu kenyataan pada saat ini. Akhirnya pengorbanan lahir dan bathin seorang Arjuna tidak akan sia-sia. Setelah ini dia akan ber-Hinami bersama gadis ini di bawah dedaunan sakura yang indah dan sejuk menatapnya. Bayangan Arjuna sedikit lagi akan berbunga-bunga.<br />
Yumiko mengernyit perlahan, melihat ekspresi Arjuna yang berbinar-binar.<br />
”Tapi saya tetap tidak bisa menerima lamaran Anda…”<br />
Arjuna keget bukan main, dia menonggak dengan cepat. Tamaki saja tidak percaya—gadis seperti Yuniko itu menolak Arjuna yang sering dijadikan rebutan cewek-cewek di kampus. Bukannya menikah adalah satu-satunya cara untuk mendekati Cinta.<br />
”Loh, kok bisa? Bukankah kamu memang gak suka pacaran? Dan kamu pengennya langsung menikah khan? Apa karena kamu masih kuliah, jadi kamu menolak menikah?”<br />
Cinta—Yumiko menggeleng pelan, dibarengi dengan senyuman manisnya. Ini senyuman kesukaan dari Arjuna—cantik sekali.<br />
”Bukan, saya menghargai semua usaha-usaha Anda. Selain saya belum begitu mengenal Anda…”<br />
”Oh.. kalau itu, tenang saja—aku bisa bikin kamu cepat kenal sama aku. Aku orang baik-baik kok, orang Indonesia yang ramah…penyuka bunga, lain kali aku pasti akan tiap hari merangkaikan bunga untukmu.” Arjuna mengedipkan matanya, centil. Cinta manyun, aneh.<br />
”Iya, tapi saya tidak berniat untuk menikah lagi, jadi maafkan saya…”<br />
”Hah? Maksudnya?” Mulut Arjuna tergangga. Tamaki dan mahasiswa yang lain pun tercekat tidak percaya. Menikah lagi?<br />
”Afwan, saya sudah ada yang punya, karena saya sudah menikah.”<br />
”Apaa??!!” Serentak semua mahasiswa berucap.<br />
”Sudah menikah? Sama si…apa?” tanya Arjuna, kelu—Ia pikir kenapa pertama kali Cinta berbicara dengan panjang dan tidak pelit kata-kata akan membahagiakan tapi nyatanya malah menyakitkan hati. Ingin rasanya ia menangis di situ. Tapi jelas saja ia tidak melakukannya karena seorang Arjuna tidak boleh menangis dan tidak boleh kalah. Duh, tapi tetap saja, aku terlihat bodoh sekali—pikir Arjuna, merana.<br />
Cinta mengangguk, ”Senior Abdul Damyoji adalah suami saya.”<br />
Apaaa!!!<br />
Wajah Arjuna merah padam. Senior Damyoji? Oh God! Aku benar-benar kalah total—pikirnya serentak. Kini pengorbanannya seakan sia-sia. Menjadi saleh, rajin beribadah, selalu memakai peci, berkorban waktu menyusuri pasar-pasar tradisional yang becek, bau, serta merelakan berdesak-desakkan hanya untuk mencari peci-peci yang biasa dipakai oleh pemuda-pemuda masjid. Belum lagi usaha Arjuna yang merelakan memotong celana kesayangannya di atas mata kaki— hanya karena ingin dekat dengan Yumiko.<br />
Mata Arjuna perih. Kepalanya mulai terasa berat—kali ini malunya menusuk hulu hatinya. Hinami—berjalan menyusuri taman sakura di musim semi ini kian memudar. Air bening mulai menggenangi kelopak matanya.<br />
11 April 2010<br />
<em>*Kadang sebuah pengakuan tak diperlukan for my rain dalam ”satu kata”</em><br />
sumber : majalah annida<br />
</div><div class="item_class_panel"> <div> <div class="links_left"> <span class="panel_comm"><a href="http://edahkaben.blogdetik.com/2010/07/29/ketika-arjuna-jatuh-cinta/#respond">Post a Comment</a></span> </div><div class="links_right"> <a href="http://edahkaben.blogdetik.com/2010/07/29/ketika-arjuna-jatuh-cinta/#comments" title="Komentar pada Ketika Arjuna Jatuh Cinta">(8) Comments</a> <a class="panel_read" href="http://edahkaben.blogdetik.com/2010/07/29/ketika-arjuna-jatuh-cinta/">Read More</a> </div></div></div></div><div class="item_class" id="post-417"> <div class="item_class_title"> <div class="item_class_title_text"> <div class="date"> <div class="date_month">Mei</div><div class="date_day">01</div></div><div class="titles"> <div class="top_title"><a href="http://edahkaben.blogdetik.com/2010/05/01/jenggot/" rel="bookmark" title="Permanent Link to Jenggot">Jenggot</a></div><div class="end_title">Filed Under (<a href="http://edahkaben.blogdetik.com/category/cerpis-cerita-pendek-islami/" rel="category tag" title="Lihat seluruh tulisan dalam CERPIS (CERITA PENDEK ISLAMI)">CERPIS (CERITA PENDEK ISLAMI)</a>) by PenYejuk haTi UntukmU on 01-05-2010</div></div></div></div><div class="item_class_text"> <div style="text-align: justify;"><img alt="cerpen-jenggot" class="alignleft size-full wp-image-418" height="250" src="http://edahkaben.blogdetik.com/files/2010/05/cerpen-jenggot.jpg" width="350" />Penulis: <strong>Deddy Sussantho</strong></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Lumpur di lorong-lorong Pasar Cempaka sudah mengering sejak beberapa jam lalu. Siang ini aktifitasnya sudah tidak seramai pagi tadi. Namun bau amis, busuk, kecut, harum, dan segala macam bau masih dapat dicium dengan jelas. Lalat-lalat pun masih mencari nafkahnya di antara sumber bau.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Beberapa meter dari situ, terdapat seorang pemuda yang tengah sibuk memperhatikan sekitarnya. Penampilannya persis mata-mata. Kaca mata hitam, topi hitam, dan jaket hitam. Hampir semuanya hitam, kecuali gigi, kulit, dan celana abu-abu yang belum sempat ia tanggalkan sepulang sekolah. Ia tidak ingin keberadaannya di pasar itu diketahui oleh orang lain, apalagi teman-teman sekolahnya. Langkahnya tampak terburu menuju kios bumbu-bumbu masak.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">“Bu, beli kemiri seperempat kilo!” ujar pemuda itu seraya memberi uang lima ribuan kepada si penjual. Proses transaksi tak berlangsung lama, langkahnya kembali terburu meninggalkan kios.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">***</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">“Assalamualaikum!” teriak Budi yang disusul dengan hentakan pintu yang dibanting.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">“Waalaikumussalam. Bud, makan dulu,” ujar ibunya. Namun tak dihiraukannya. Dengan cepat Budi sudah berada di lantai dua, menuju kamarnya berada.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">“Inilah saatnya melakukan ritual itu!” Budi tampak bersemangat. Segala atribut dan perlengkapan “ritual” pun telah siap.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">“Hm… tunggu dulu…” Budi ingat sesuatu.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Ckleck!</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Kamarnya ia kunci, khawatir kalau ibunya tiba-tiba masuk kamar sewaktu-waktu.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Kemiri dibakar. Tunggu sebentar. Diperes minyaknya. Terus minyaknya dioleskan di tempat yang diinginkan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Budi mengikuti semua catatan intruksi dari Ujang, teman baiknya yang telah berhasil menumbuhkan jenggot dengan eksperimen minyak kemiri.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Sebelum mengoleskan minyak ke janggutnya, terlebih dahulu otaknya berkhayal tentang wajahnya yang ditumbuhi jenggot. Otaknya memilih-milih model jenggot yang sekiranya pas dengan mukanya yang lonjong. Rhoma Irama, Onci Ungu, Surya Saputra, dan sejumlah artis berjenggot pun menjadi referensi.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Dengan tangan gemetar, entah karena tidak sabar atau grogi, perlahan ia mulai mengoleskan minyak kemiri ke janggutnya yang plontos polos. Tak lupa lafadz doa terucap khidmat dari mulutnya, berharap jenggot segera tumbuh.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">***</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Sudah lama sekali Budi ingin memiliki jenggot. Tapi sampai sekarang belum juga janggutnya yang mulus itu ditumbuhi jenggot.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Sebenarnya ia bukan orang yang kekurangan hormon penumbuh bulu. Terbukti dari lebatnya bulu kaki, kumis, dan segala tempat yang ada bulunya. Namun entah kenapa hanya jenggot yang belum ia punya. Terkadang ia sempat kesal ketika temannya ada yang mempertanyakan perihal jenggotnya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">“Bud, jenggot lu ke mana?”</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">“Hm…setiap hari gw cukur terus, habis gw gak suka jenggot sih,” jawab Budi seadanya. Meski berbohong, dalam hatinya ia ingiiin sekali punya jenggot. Ia kesal karena hanya dia yang belum punya jenggot di antara teman-temannya. Padahal kini ia sudah kelas 3 SMA!</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Banyak alasan kenapa Budi ingin sekali punya jenggot. Di antaranya adalah melengkapi kejantanannya yang kurang, menutupi bekas lukanya yang ada di dagu, dan buat jadi pelengkap kebiasaannya mengelus dagu saat berpikir. Gak keren rasanya kalau ngelus dagu tapi gak ada jenggotnya. Namun di balik itu semua, alasan yang paling kuat adalah karena ia sempat ditolak sama adik kelas yang sudah lama ia incar, Lola namanya. Ia ditolak dengan alasan si doi gak suka kumis. Katanya kumis sudah gak jaman. Si doi lebih suka cowok yang punya jenggot. Lebih keren katanya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">“Jangan pernah datangi aku jika kau tidak punya jenggot!” ujar Lola seperti dialog sinetron di akhir proses penolakan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Selama ini Budi percaya bahwa kumis adalah sumber kejantanan. Karena Bapaknya menaklukan Ibunya lewat model kumis yang sedang populer saat itu. Dengan kata lain, tanpa kumis mungkin Budi tidak akan pernah ada di dunia ini. Namun Budi segera sadar, kejayaan kumis telah hancur seiring hancur hatinya karena ditolak Lola. Lola suka jenggot. Titik. Gak pake kumis.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Satu minggu… dua minggu… dan akhirnya jadilah 3 bulan. Budi mengahampiri Ujang dengan geram. Ia protes. Pasalnya ia sudah mengoleskan minyak kemiri 3 kali sehari setiap sehabis makan, tapi jenggot belum juga hadir di jangutnya hingga sekarang.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">“Jang, lu bohong nih! Mana khasiyat kemiri yang lu janjikan? Buktinya sampe sekarang gw belum juga ada jenggot!” protes budi setengah berbisik kepada Ujang di kantin sekolah. Ia tak ingin teman-temannya yang lain tahu kalau ia sedang berusaha menumbuhkan jenggot.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">“Sabar donk Bud. Sruuup… Baru juga 3 bulan. Nyamm nyamm… Gw aja dulu ampe setahun! Glekh…” jawab Ujang sambil mengunyah mie goreng pesanannya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">“Gak bisa, Jang. Mana bisa gw nunggu setahun. Nanti keburu kita lulus. Kalau kita lulus kesempatan gw buat ketemu Lola kan jadi susah.”</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">“Ya kan belum tentu lu lulus, Bud.”</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Satu jitakan mendarat di kepala Ujang.<br />
“Serius donk Jang!”</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">“Hehe… iya iya. Duh, gitu aja marah,” kata Ujang sambil tangan kirinya ngusap-ngusap kepala yang habis dijitak Budi. Tangan kanannya tampak siap memasukkan mie goreng ke dalam mulutnya lagi.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">“Lu punya solusi lain gak?” tanya Budi.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Ujang hanya menggeleng. Mulutnya penuh dengan mie goreng. Tak lama kerongkongannya bergerak. Glegh!</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">“Emang kenapa sih lu demen amat sama Lola? Ampe lu bela-bela numbuhin jenggot gitu.”</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">“Wah, cinta gw buat Lola gak bisa diungkapkan dengan kata-kata, Jang! Itu cewek imut banget! Senyumnya bagai sabit bulan di tengah malam. Alisnya bak semut beriring. Rambutnya halus sehalus bulu domba…”</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">“Matanya kaya bola pingpong gak?”</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">“Hem, hampir.”</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">“Hidungnya?”</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">“Licin dan mancung kaya perosotan taman.”<br />
“Kupingnya?”</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">“Bodo ah!”</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Makin hari Budi jadi lebih rajin. Rajin ke warnet, ke perpus, dan berdoa. Tapi bukan rajin belajar biar pinter, melainkan rajin cari tahu bagimana menumbuhkan jenggot. Tak lupa, ritual minyak kemiri tak ia tinggalkan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Cintanya buat si Lola rupanya sudah sampai ke ubun-ubun. Setiap ada cewek yang dia lihat, selalu menjadi Lola. Guru yang mengajar di kelas adalah Lola. Penjual gado-gado di kantin adalah Lola. Sampai-sampai Kepala sekolahnya adalah Lola. Lola… oh Lola… tapi khayalannya selalu terputus saat ia melihat lelaki berjenggot.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Oh iya, jenggot!</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Ia kembali berfikir keras untuk menumbuhkan jenggot. Percuma dia mendekati si Lola kalau dia belum punya jenggot.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Berbagai cara ia lakukan. Mulai dari makan makanan yang dipercaya dapat menumbuhkan jenggot, sampai melaksanakan pantangan-pantangan yang menyebabkan jenggot rontok.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Alhasil, usaha kerasnya kini berbuah manis, jenggot Budi tumbuh! Namun baru sebatas bulu halus. Berselang 2 meter, bulu halus itu sudah tak jelas terlihat. Ah, Mana bisa dapetin cintanya Lola kalau begini?</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">“Jangan pernah datangi aku jika kau tidak punya jenggot!”</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Kata-kata Lola kembali terngiang.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">***</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Hari ini, seperti biasa, setiap seminggu sekali Budi pergi ke Pasar Cempaka untuk membeli kemiri. tapi kebiasaannya itu terpaksa tertunda beberapa jam karena ia ketiduran. Tapi tetap, pasar yang berjarak lebih dari 2 kilometer dari rumahnya itu ia datangi dengan berjalan kaki. Namun setelah dekat dengan lokasi, langkahnya terhenti. Matanya terkesiap dan meniti orang-orang yang panik dan berlari. Sementara beberapa meter, si jago merah tampak menari sendiri. Pujian angin buat api makin percaya diri. Tapi lain halnya dengan si Budi. Ia jadi panik. Jantungnya bertentum bagai bola basket yang terpantul. Sedang tubuhnya diam mematung. Sesekali matanya ia sapukan, seolah tak percaya dengan apa yang terjadi.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Entah bisikan dari mana, langkahnya mulai hidup kembali. Budi ikut berlari. Tapi tidak sembunyi. Ia ikut membantu mengambil air dengan mencontoh orang-orang yang dari tadi sudah mencari.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Setelah tiga jam, tarian api baru bisa berhenti. Meninggalkan gores luka yang kian meninggi. Tak ada yang tersisa. Termasuk kios kemiri.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Semua orang lelah. Termasuk Budi. Matanya masih menatap sisa-sisa bangunan yang habis dimakan api. Ada satu hal yang ia sadari, bahwa ia bisa saja mati jika saja ia tidak terlambat tadi. Ia kini paham, kematian bisa hadir kapan saja.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Jantungnya Budi masih berdegub kencang, air matanya mengalir. Hari itu, untuk pertama kalinya, ia melupakan Lola lebih dari tiga jam. Budi tak sadar itu.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">***</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Waktu bergulir dengan pasti. Tak ada yang tahu kemana arah skenario kehidupan yang ditulis Tuhan. Sepeninggal kejadian di pasar itu, Budi berubah. Ia tidak seperti biasanya. Ia sekarang rajin sholat, setidaknya untuk beberapa minggu ini. Namun itu semua memberikan dampak yang signifikan pada wajahnya. Selain mukanya lebih segar, kini ia punya jenggot! Jenggot dalam arti yang sesungguhnya. Tidak sekedar bulu halus, tapi jenggot tulen! Entah apa karena air wudhu yang sering mengalir di wajahnya atau memang karena minyak kemiri sudah memberikan efeknya. Yang pasti, meski hanya 3 helai, ia bangga telah memilikinya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Tapi bagai kacang lupa ingatan, memang dasar si Budi, sudah punya jenggot bukannya Tuhan yang diingat, tapi malah sosok Lola yang dilihat. Matanya kembali berapi-api. Jantungnya beradu ramai. Jenggotnya bergoyang-goyang, tanda tekadnya sudah bulat. Ia akan menembak Lola lagi! Kali ini dengan jenggot 3 helai sebagai saksinya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Lola, akan kupinang engkau dengan jenggotku!</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Limo, 20 April 2010</span></div><div style="text-align: right;"><span style="font-size: x-small;">sumber : annida<br />
</span></div></div><div class="item_class_panel"> <div> <div class="links_left"> <span class="panel_comm"><a href="http://edahkaben.blogdetik.com/2010/05/01/jenggot/#respond">Post a Comment</a></span> </div><div class="links_right"> <a href="http://edahkaben.blogdetik.com/2010/05/01/jenggot/#comments" title="Komentar pada Jenggot">(3) Comments</a> <a class="panel_read" href="http://edahkaben.blogdetik.com/2010/05/01/jenggot/">Read More</a> </div></div></div></div><div class="item_class" id="post-394"> <div class="item_class_title"> <div class="item_class_title_text"> <div class="date"> <div class="date_month">Apr</div><div class="date_day">14</div></div><div class="titles"> <div class="top_title"><a href="http://edahkaben.blogdetik.com/2010/04/14/dalam-hujan-aku-mencintaimu/" rel="bookmark" title="Permanent Link to Dalam Hujan Aku Mencintaimu">Dalam Hujan Aku Mencintaimu</a></div><div class="end_title">Filed Under (<a href="http://edahkaben.blogdetik.com/category/cerpis-cerita-pendek-islami/" rel="category tag" title="Lihat seluruh tulisan dalam CERPIS (CERITA PENDEK ISLAMI)">CERPIS (CERITA PENDEK ISLAMI)</a>) by PenYejuk haTi UntukmU on 14-04-2010</div></div></div></div><div class="item_class_text"> <img alt="hujan" class="alignleft size-full wp-image-395" height="250" src="http://edahkaben.blogdetik.com/files/2010/04/hujan.jpg" width="350" />Penulis: <strong>Itara Azkiya<br />
</strong><br />
<span>Fajar menyingsing sempurna. Keindahan itu tak sebanding dengan bahagianya hati ini mencintai Dema. Mungkin itulah, mengapa Tuhan menegurku. Setiap hati ini mengingat Dema begitu dekat, Tuhan selalu menegurku.</span><br />
<span>Entahlah…, aku tahu Tuhan itu pencemburu. Makanya, kerap aku jalan dengan Dema, Tuhan menyambutnya dengan hujan. Cemburukah Tuhan pada Dema? Mungkin lelaki itu terlalu besar memiliki ruang di hatiku. Sisanya baru Tuhan.</span><br />
<span>Agaknya, Tuhan tak mau kuberi ruang sisa. Ia selalu menegurku dengan hujan, saat hati ini sangat mencintai Dema. Aku tak habis pikir pada Tuhan, mengapa semarah itu melihat kedekatanku dengan Dema. Apa salahku dan Dema?</span><br />
<span>Suatu pagi, Dema membuatkan aku susu. Sementara badanku masih lelah bekas begadang semalam.<br />
“Selamat pagi, Sayang…!” sambut Dema sambil mengecup keningku.</span><br />
<span>Aku tersipu melihatnya telah siap berangkat kerja. Padahal aku belum sempat menyeterika baju kerjanya, belum sempat menyiapkan sarapan untuknya, bahkan aku sendiri belum siap apa-apa. Masih terbaring di tempat tidur dengan rona sangat malas.</span><br />
<span>“Sayang, maaf…”</span><br />
<span>“Ssst…kamu tidur saja. Nih, aku buatkan susu biar kamu ada tenaga. Baik-baik di rumah ya, Sayang, suamimu ini pergi sejenak mencari emas buat makan,” kata Dema sembari mengecup keningku lagi. Senyumnya bak telaga yang menghangatkan jiwa. Tangannya yang kasar berbanding terbalik dengan sentuhan yang kurasakan. Begitu lembut.</span><br />
<span>Dema tak pernah banyak menuntut. Ia suami yang sangat bertanggung jawab. Itulah sebab mengapa aku amat mencintainya, mungkin dengan porsi yang sangat berlebihan sehingga ruang di hati ini tak begitu banyak menyimpan Tuhan.</span><br />
<span>Pun cinta yang kutanam bersama Dema, berbunga di hati kami berdua. Tapi, tidak bagi orang lain, termasuk di mata orang tuaku. Mungkin bunga itu kering dan berguguran di mata mereka.</span><br />
<span>Ya, Dema memang hanya seorang pekerja kasar. Sementara aku hanya bisa mengandalkan hidup dari hasil menjual tulisanku. Itu pun tak tentu.</span><br />
<span>Kehidupanku dan Dema bagai dua sisi mata uang yang terkadang berubah-ubah. Sedih dan senang. Sedih kusebut hujan, dan senang kunamai fajar sempurna.</span><br />
<span>Secara ekonomi, aku lebih sering bertemu hujan dibanding fajar sempurna. Namun fajar sempurna sering aku jumpai dalam gairah hidup. Aku senang jika bersama Dema, walau dalam kondisi apapun. Dema memiliki gairah hidup yang tinggi.</span><br />
<span>Meski dari awal, orang tuaku tak pernah setuju jika aku menikah dengan Dema, tapi itu tak membuat cintaku pudar dan keputusanku surut untuk berlayar menuju bahtera bahagia bersama kapal yang kami buat bersama.</span><br />
<span>Dan kapal itu kunamai perahu emas. Dema nahkoda dan aku adalah perahunya. Perahu akan turut kemana nahkoda membawanya pergi bukan? Terkadang badai di tengah perjalanan sering hinggap, tapi Dema pantang menyerah, ia selalu berusaha membawaku sampai pada tepi. Tepi yang kuinginkan untuk bersandar. Dan aku begitu nyaman.</span><br />
<span>Dari hujan, aku belajar mencintainya. Mencintai suamiku dalam kondisi apapun. Dari tangannya yang kasar, dari nafasnya yang lelah, dari pemberiannya yang emas. Dari hujan aku belajar bagaimana untuk tersenyum, menjadi tegar, berkorban dan berbagi bersama Dema.</span><br />
<span>“Bagaimana kau bisa bahagia, Nak, jika kau hidup di rumah kontrakan yang sempit ini? Keluarlah, kembalilah bersama kami. Hidupmu akan terjamin dengan fasilitas mewah yang biasa kau dapatkan,” tutur ayahku di awal pernikahanku bersama Dema.</span><br />
<span>Benarkah Tuhan mengutuk anak yang memutuskan untuk menikah dengan pilihannya sendiri? Benarkah pula, kemapanan yang dapat membeli kebahagiaan di dunia ini? Benarkah…</span><br />
<span>Oh Tuhan…, dengan hujan Kau menegurku, tapi dalam hujan aku semakin mencintai suamiku. Tak bermaksud aku durhaka pada orang tua, jika alasan mereka menolak Dema bukan karena Dema belum mapan, mungkin bisa kuterima. Tapi ini lain…!</span><br />
<span>Cintaku pada Dema kurajut dalam mimpi. Mimpiku dan Dema adalah mempersembahkan perahu emas pada orang tua kami. Perahu itu dibalut oleh empat komponen yaitu doa, ikhtiar, optimis dan tawakal. Perahu itu dirancang mewah untuk menghadap Tuhan di tempat yang terbaik. Perahu itu akan membawa kami bertemu di taman firdaus yang sering kami adukan pada Tuhan. Kami rela, dalam perjalanan untuk mendapatkan itu kami sering kehujanan.</span><br />
<span>Dan Tuhan tak pernah tidur. Jika perahu emas kami diguyur Tuhan dengan hujan, Dema mengajariku untuk sabar dan syukur. Itulah yang membuatku bahagia bersama Dema. Sebesar apapun badai itu, kuyakin dapat kulalui dengan perahu emasku.</span><br />
<span>“Ayah tak butuh perahu emas. Tapi ayah butuh Dema bisa membahagiakanmu dengan rumah yang layak beserta isinya. Apa itu salah?” Ayah kembali mengucilkan Dema di depanku.</span><br />
<span>“Apalagi, sekarang kamu sedang mengandung. Apa mau nanti anakmu terlahir di rumah kontrakan ini? Dan melihat betapa hidup ini nestapa? Betapa dunia ini menyedihkan?”</span><br />
<span>Ayah…Aayah…, tiada anak yang mau menyengsarakan anaknya. Begitupun aku. Batinku bertutur lirih, tanpa membuat bibir ini mengeluarkan kalimat itu di depan Ayah.</span><br />
<span>“Pulanglah, Nak. Melahirkan di rumah sakit saja dengan dokter keluarga yang profesional.” Kali ini Ayah merajukku, serius.<br />
“Maaf, Ayah, ini adalah tanggung jawab suamiku. Biarkan ia yang mengurus itu semua. Ayah tak usah khawatir…”</span><br />
<span>“Kamu memang keras kepala! Mau diajak hidup enak kok susah…” tukas Ayah ketus sambil melengos pergi. Dan mungkin tak akan mengengokkan wajahnya lagi ke belakang.</span><br />
<span>Ayah… Ayah…, kau tak tahu bahwa saat ini anakmu amat bahagia. Tak peduli rumah kontrakan, bagiku yang penting adalah rasa.</span><br />
<span>Tak lama setelah Ayah pergi tanpa salam, awan yang sedari tadi mendung kini membuncah dingin. Hujan datang dengan deras disertai kilat yang menyala-nyala. Seperti biasa, jika hujan datang, rumah kontrakanku selalu kebocoran. Bahkan kebanjiran.</span><br />
<span>Rembesan air bak sungai yang tampak nyata mengalir di sudut-sudut dinding. Aku sibuk sendiri menyiapkan ember agar rembesan itu tidak membanjiri lantai. Namun, tiba-tiba perutku amat mulas dan sakit sekali, seperti akan ada yang mendorong bayiku keluar. Bahkan bayiku pun ikut berontak di dalam perut, hingga rasanya sangat kacau.</span><br />
<span>Aku berteriak sekencang-kencangnya menahan nyeri yang teramat, ketubanku pecah dan terlihat darah di sela-sela betis. Dalam panik, aku melirik jam. Dema baru akan pulang satu jam lagi. Oh Tuhan…</span><br />
<span>Gelap.</span><br />
<span>Itulah yang aku rasa saat beberapa waktu yang lalu. Tersadar, aku sedang berada dalam becak dalam pelukan yang hangat. Kuraba tangan kasar itu, tak salah lagi, itu adalah Dema.</span><br />
<span>“Sayang…, kamu baik-baik saja kan? Tadi aku melihatmu terbaring di lantai bersimpuh darah.”</span><br />
<span>Aku tersenyum menyadari aku masih hidup. Dan melihat Dema di sampingku.</span><br />
<span>“Ssst, cukup, jangan banyak bicara dulu. Kita akan ke rumah sakit,” katanya sambil menciumi kepalaku.</span><br />
<span>Rasanya ingin sekali mengatakan bahwa aku amat tenang di sampingnya. Tapi mulas ini seakan mengunci rapat bibirku. Aku hanya bisa mengerang kesakitan.</span><br />
<span>“Arrrrrghhhh…”</span><br />
<span>“Sayang…, sabar yah! Sebentar lagi kita sampai.” Dema terus menggenggam erat tanganku.</span><br />
<span>Sayang, aku mencintaimu. Meski dingin terus menerjang, awan berubah hitam, dan mataku sembab. Aku tetap mencintaimu. Sangat mencintaimu. Batinku berbisik dalam sakit.</span><br />
<span>Tuhan…, kini aku sadar bahwa hujan-Mu bukanlah teguran. Dalam hujan, rumah kontrakanku banjir, tapi Dema selalu tersenyum menghadapi itu. Itulah yang membuatku kuat. Kini dalam hujan, ia membawaku berjuang menghadapi hidup dan mati mempertahankan bayi ini. Itulah yang membuatku yakin bertahan.</span><br />
<span>Dan hujan, kerap meninggalkan jejak basah di hatiku, serupa gerimis yang mengalir pelan di pipiku saat itu.</span><br />
<span>sumber : majalah annida</span><br />
<span><br />
</span><br />
</div><div class="item_class_panel"> <div> <div class="links_left"> <span class="panel_comm"><a href="http://edahkaben.blogdetik.com/2010/04/14/dalam-hujan-aku-mencintaimu/#respond">Post a Comment</a></span> </div><div class="links_right"> <a href="http://edahkaben.blogdetik.com/2010/04/14/dalam-hujan-aku-mencintaimu/#comments" title="Komentar pada Dalam Hujan Aku Mencintaimu">(10) Comments</a> <a class="panel_read" href="http://edahkaben.blogdetik.com/2010/04/14/dalam-hujan-aku-mencintaimu/">Read More</a> </div></div></div></div><div class="item_class" id="post-359"> <div class="item_class_title"> <div class="item_class_title_text"> <div class="date"> <div class="date_month">Mar</div><div class="date_day">13</div></div><div class="titles"> <div class="top_title"><a href="http://edahkaben.blogdetik.com/2010/03/13/sebelum-2012-part-3/" rel="bookmark" title="Permanent Link to Sebelum 2012 (part 3)">Sebelum 2012 (part 3)</a></div><div class="end_title">Filed Under (<a href="http://edahkaben.blogdetik.com/category/cerpis-cerita-pendek-islami/" rel="category tag" title="Lihat seluruh tulisan dalam CERPIS (CERITA PENDEK ISLAMI)">CERPIS (CERITA PENDEK ISLAMI)</a>) by PenYejuk haTi UntukmU on 13-03-2010</div></div></div></div><div class="item_class_text"> Penulis: Zuni Indana Zulfa<br />
<img alt="cerpen-interaktif-2012-12610311602" class="alignleft size-full wp-image-360" height="250" src="http://edahkaben.blogdetik.com/files/2010/03/cerpen-interaktif-2012-12610311602.jpg" width="350" />Millah kaget kejatuhan benda keras dan dingin itu. Millah pun berlari, terus berlari mencari tempat perlindungan. Tapi tak tahu harus kemana. Karena rumah dan pohon dan apa saja di kampungnya hancur tak berbekas. Sangat mengerikan. Dalam pikirannya, hanya ada ibu, bowo dan asri. Kemana gerangan mereka?<br />
Kaki-kaki Millah berlari tanpa tujuan. Otaknya pun tak mau diajak berfikir. Sedangkan hujan es masih saja berjatuhan dari langit seperti kemarin. Sakit yang dia rasakan di kepala dia tahan sekuatnya. Dia terus berlari seperti menghindari serbuan para musuh dalam perang. Lidahnya selalu komat-kamit membaca semua do’a yang ia hafal. ”Selamatkan keluargaku ya Allah….ijinkan aku bertemu mereka…..”<br />
Allah seolah-olah mendengar permohonan gadis ini, seketika hujan es yang mneyakitkan itu pun berhenti. Kakinya lemas karena berlari, kepalanya pening, perutnya juga sangat sakit sekali. Tapi ia tetap berdiri untuk mencari ibu dan kedua adiknya.<br />
***<br />
Tak terasa, ternyata dia sudah ada di jalanan kota. padahal jarak tempuh nya cukup jauh. Kalau pakai motor saja perlu waktu satu jam, entah berapa lama tadi dia berlari. Dia melihat sekeliling. Gedung-gedung yang beberapa hari lalu kokoh dan megah menampakkan kesombongan, kini jatuh ambruk tak berharga. Banyak sekali orang-orang yang menangis mencari sanak saudaranya. Beberapa ada juga yang menangisi jasad yang telah ditutup koran seadanya.<br />
Hati Millah makin miris dan sakit. Ia tak mau menagis sepeti itu. Ia tak mau ditinggalkan ibu dan adik-adik yang ia sayangi. Menyesal sekali rasanya. Kenapa tadi pagi dia harus ke kampus? Padahal keadaan demikian parah? Harusnya dia di rumah saja, bersama dengan keluarganya…<br />
Dari jauh, tampak sekelompok petugas penyelamat dengan seragam kuning sibuk menyeret-nyeret mayat dari reruntuhan gedung. Millah tak mau melewatkan kesempatan ini untuk bertanya keberadaan keluarganya.<br />
”Maaf, saya mau bertanya….” ucap Millah kepada seorang petugas separuh baya yang sibuk menjajarkan mayat-mayat di pinggiran jalan.<br />
”Ada apa, Dek?”<br />
”Adakah pemukiman untuk para warga? Keluarga saya tidak ada di rumah, sedangkan rumah saya sekarang hancur. Saya tidak menemukan mereka. Barangkali mereka pergi ke tempat yang aman.”<br />
”Oh….iya! Ada, tapi tempatnya agak jauh. Kalau kamu, kamu tunggu kami saja menyelesaikan tugas-tugas ini dulu.”<br />
Millah melihat sekeliling, pasti sangat lama mencari korban-korban dalam runtuhan gedung itu. ”Tidak usah, Pak! Terima kasih. Saya jalan kaki saja. Dimana tempatnya?”<br />
”Kalau jalan kaki, sekitar tiga jam. Kamu lurus saja terus. Nanti kamu akan melihat lapangan luas. Nah, di situ kamu carilah keluarga mu.”<br />
”Baik, terima kasih pak…”<br />
***<br />
Siang yang panas, kini berubah menjadi mendung. Awan sangat gelap. Millah mempercepat langkahnya. Jam tangan kecil di lengannya menunjukkan pukul empat sore. Ternyata sudah satu jam dia berjalan kaki. Masih lama sekali lapangan itu. Perutnya mulai keroncongan, karena tadi pagi dia tidak sarapan. Kerongkongannya belum kemasukan apa-apa sedari tadi.<br />
Gludug…..gludug…..<br />
Suara gemuruh langit disertai kilat yang menakutkan menghiasi langit sore itu. Hujan mulai turun. Setidaknya ini adalah hujan air, tidak hujan batu es seperti tadi. Pikir Millah. Dia mangap dan menadahkan air hujan ke mulutnya. Segarnya…<br />
Tubuhnya basah kuyub, dibiarkan begitu saja. Semakin lama, hujan semakin deras. Sekali lagi, ia menatap jam tangan mungil di lengannya. Jam lima kurang seperempat. Tapi, dia masih belum juga melihat lapangan luas yang ditunjukkan petugas tadi.<br />
Hujan masih tetap mengguyur bumi. Sekarang tubuhnya menggigil kedinginan. Matanya mulai buram karena kemasukan banyak air hujan. Entah sadar atau tidak, dia melihat banyak tenda di depan. Hatinya berdegub kencang. Berharap itu tempat ibu dan adik-adiknya berada.<br />
Kakinya yang lemas tetap dipaksa untuk berjalan ke sana. Kepalanya mulai pening, tubuhnya sempoyongan. Sayup-sayup ia mendengar teriakan beberapa orang dari kejauhan. Ada suara perempuan, laki-laki, anak-anak, bahkan suara tangisan bayi.<br />
”Ibu…..” ucap Millah dalam keadaan tidak sadar. Seorang wanita paruh baya memopong tubuhnya yang telah lemas tak berdaya masuk ke dalam tenda. Matanya berkunang-kunang, kepalanya pening. Dan semuanya gelap.<br />
”Ibu….alhamdulillah kita bisa berkumpul lagi…..” ucap Asri. Ia menatap wajah kakaknya yang tertidur pulas di dalam tenda. Tamat.<br />
</div><div class="item_class_panel"> <div> <div class="links_left"> <span class="panel_comm"><a href="http://edahkaben.blogdetik.com/2010/03/13/sebelum-2012-part-3/#respond">Post a Comment</a></span> </div><div class="links_right"> <a href="http://edahkaben.blogdetik.com/2010/03/13/sebelum-2012-part-3/#comments" title="Komentar pada Sebelum 2012 (part 3)">(1) Comment</a> <a class="panel_read" href="http://edahkaben.blogdetik.com/2010/03/13/sebelum-2012-part-3/">Read More</a> </div></div></div></div><div class="item_class" id="post-357"> <div class="item_class_title"> <div class="item_class_title_text"> <div class="date"> <div class="date_month">Mar</div><div class="date_day">13</div></div><div class="titles"> <div class="top_title"><a href="http://edahkaben.blogdetik.com/2010/03/13/sebelum-2012-part-2/" rel="bookmark" title="Permanent Link to Sebelum 2012 (Part 2)">Sebelum 2012 (Part 2)</a></div><div class="end_title">Filed Under (<a href="http://edahkaben.blogdetik.com/category/cerpis-cerita-pendek-islami/" rel="category tag" title="Lihat seluruh tulisan dalam CERPIS (CERITA PENDEK ISLAMI)">CERPIS (CERITA PENDEK ISLAMI)</a>) by PenYejuk haTi UntukmU on 13-03-2010</div></div></div></div><div class="item_class_text"> Penulis: Adeliany Azfar<br />
<img alt="cerpen-interaktif-2012-12610311601" class="alignleft size-full wp-image-358" height="250" src="http://edahkaben.blogdetik.com/files/2010/03/cerpen-interaktif-2012-12610311601.jpg" width="350" />Millah mengusap peluhnya yang mulai mengaliri pelipis . Ia tau betul kalau jarak dari rumah ke kampus sangatlah jauh. Tapi ia lebih tau tentang keyakinan hatinya dan percaya bahwa ia akan sampai di kampus tepat waktu. Pagi-pagi sekali Millah berangkat. Kebetulan, ia melarang Asri dan Bowo, kedua adiknya untuk masuk sekolah hari ini. Karena biasanya, memang Millah yang mengantarkan kedua anak itu. Tapi semua tau, betapa dashyatnya bencana kemarin sore, hingga motor kesayangan Millah tercatat sebagai korban. Bukan hanya itu, tapi banyak jiwa yang terguncang karena peristiwa alam tersebut, dan juga jalanan yang sekarang tengah ia lewati tak kalah berantakannya. Pohon-pohon tumbang, atap rumah roboh dan masih banyak lagi.<br />
Tepat pukul sembilan, Millah memasuki gerbang kampus. Ia mengucap syukur berulang kali. Allah memang Adil. Buktinya sekarang Millah bisa dengan mudah sampai di kampus yang berjarak 14 km dari rumah. Namun, kampus tak seperti biasanya hari ini. Semua mahasiswa duduk bergerombol di pepohonan yang ditanam di halaman kampus. Mereka tampak takut dan gelisah. Entah apa yang tengah mereka perbincangkan, hingga Millah bisa melihat dengan jelas salah satu dari mereka bahkan lebih, tengah berurai air mata. Cepat, gadis berjilbab itu menghampiri teman-temannya yang asyik bercerita.<br />
“Assalamualaikum….!” sapanya lembut. Semua menoleh kaget dan kemudian tersenyum.<br />
“Waalaikumsalam, Mil…!” balas mereka cepat.<br />
“Eh, lu tau nggak, Mil, kiamat udah dekat!” ucap Ayu, salah seorang teman seraya menarik lengan Millah untuk duduk mendekat. Ditarik begitu, Millah jadi hilang keseimbangannya.<br />
“Aduh…lu gimana sih, Yu, baju ku jadi kotor nih!” protes Millah sebal.<br />
“Maaf deh, Mil! Tapi ini beneran loh!” ucapnya lagi. Millah hanya angguk-angguk mendengar berita yang baru saja ia dengar. Melihat ekspresi Millah yang datar-datar aja, Ayu semakin terpancing untuk bercerita lebih jauh.<br />
“Menurut ramalan Suku Mayat, besok alam semesta akan kimat! Dan yang lebih mengejutkan adalah perkiraan cuaca dari badan Iklimanataulagi. Menurut mereka, suhu di muka bumi saat ini tak bisa ditebak. Paginya cerah, siangnya mendung dan sorenya turun hujan. Parahnya, malam ini diramalkan akan terjadi hujan es yang lebih besar dari kemarin”. Terangnya berapi-api. Namun Millah masih tetap tenang tanpa sedikit pun terpengaruh pada apa yang disampaikan Ayu.<br />
“Hmmm…emang kiamatnya jam berapa, Yu?” tanyanya santai. Ayu tersentak mendengar pertanyaan itu.<br />
“Jam 20.12, Mil!” jawab Ayu semangat.<br />
“Oh…berarti kita masih punya waktu kurang lebih 35 jam untuk memperbaiki akhlak!” Ayu tak lagi bisa menyampaikan rasa keterkejutannya atas apa yang disampaikan Millah. Karena sedetik setelah itu, tempat yang tengah mereka duduki seketika bergetar hebat.<br />
“Gempa…..!” teriak mereka secara bersamaan dan tetap diam dalam posisi masing-masing. Beruntung, saat ini mereka sedang tidak di dalam gedung. Guncangan yang mungkin sekitar 8 SR itu, telah menghancurkan sebagian gedung kampus dan itu disaksikan oleh semua mahasiswa yang berdiri di halaman.<br />
Cewek-cewek tersedu-sedan menyaksikan amukan alam yang memang luar biasa menakutkan. Begitu juga dengan Ayu yang sedari tadi memeluk lengan Millah dengan erat, sedangkan Millah lebih memilih untuk beristigfar. Dua menit kemudian, getaran yang tadinya begitu hebat sekarang mulai mereda.<br />
“Alhamdulillah,” Millah berucap pelan. Namun, semua tak berakhir begitu saja. Seketika langit mendung, dan angin puting beliung mulai menyapu seluruh benda yang ada. Semua panik dan berlari mencari perlindungan. Tiga buah tenda yang dipasang di depan gerbang kampus terbang berantakan. Begitu juga dengan benda-benda lainnya. Beberapa mahasiswa ada yang terseret sejauh lima meter karena tak kuat mempertahankan diri dari angin yang mungkin bisa sebut badai kecil itu.<br />
Millah mengangkat tangan kanan, dan memperhatikan arlojinya. jam menunjukkan pukul sepuluh tepat, perasaannya kacau balau.<br />
“Ya Allah…bagaimana keadaan ibu dan kedua adikku?” ia mulai menitikkan air mata, nyaris putus asa. Di depannya, bencana begitu jelas terlihat. Tak ada lagi persembunyian. Gedung-gedung telah hancur. Bahkan sekarang, ia hanya berdiri kaku seraya menggenggam batang pohon pinus tempat yang tadi tengah ia dan teman-temannya tempati. Millah hanya sendirian di tempat itu. Kawan-kawannya sudah berhamburan entah ke mana.<br />
Millah melepaskan pegangan dari pohon pinus dan berlari ke depan. Pemandangan yang sama sekali tak ingin ia lihat. Mobil-mobil di jalanan saling hantam, pengendara motor banyak yang jatuh dan juga toko-toko di sepanjang jalan hancur lebur nyaris sama dengan tanah.<br />
Millah mempercepat langkahnya. Dalam keadaan begini, jarak dari kampus ke rumah terasa semakin jauh. Baru dua jam kemudian, ia sampai di rumah. Peluh dan keringat yang bercucuran tak dihiraukannya sama sekali. Sampai di depan rumah, air matanya kembali menetes. Bahkan kini, Millah tersedu-sedu dan hampir meraung. Rumahnya tak layak huni. Semua hancur. Motor yang tadinya hanya lecet sekarang tak lagi bisa diduduki karena memang sudah tak berbentuk. Segera Millah menerobos reruntuhan rumah namun ia tak juga menemukan Ibu, Asri dan Bowo.<br />
“Ya Allah…ke mana mereka?” teriaknya panik. Tapi memang tak berguna menelusuri tempat itu, karena tak mungkin ada tempat bagi manusia untuk berlindung. Milla berlari ke luar namun ia tak menemukan seoranng pun di tempat itu. Rumahnya kosong begitu juga dengan rumah-rumah tetangga. Millah sendirian di kampungnya. Sesaat setelah itu, butiran-butiran es jatuh dan keras menghantam ubun-ubunnya.<br />
</div><div class="item_class_panel"> <div> <div class="links_left"> <span class="panel_comm"><a href="http://edahkaben.blogdetik.com/2010/03/13/sebelum-2012-part-2/#respond">Post a Comment</a></span> </div><div class="links_right"> <a href="http://edahkaben.blogdetik.com/2010/03/13/sebelum-2012-part-2/#respond" title="Komentar pada Sebelum 2012 (Part 2)">(0) Comments</a> <a class="panel_read" href="http://edahkaben.blogdetik.com/2010/03/13/sebelum-2012-part-2/">Read More</a> </div></div></div></div><div class="item_class" id="post-355"> <div class="item_class_title"> <div class="item_class_title_text"> <div class="date"> <div class="date_month">Mar</div><div class="date_day">13</div></div><div class="titles"> <div class="top_title"><a href="http://edahkaben.blogdetik.com/2010/03/13/sebelum-2012-part-1/" rel="bookmark" title="Permanent Link to Sebelum 2012 (Part 1)">Sebelum 2012 (Part 1)</a></div><div class="end_title">Filed Under (<a href="http://edahkaben.blogdetik.com/category/cerpis-cerita-pendek-islami/" rel="category tag" title="Lihat seluruh tulisan dalam CERPIS (CERITA PENDEK ISLAMI)">CERPIS (CERITA PENDEK ISLAMI)</a>) by PenYejuk haTi UntukmU on 13-03-2010</div></div></div></div><div class="item_class_text"> Penulis: Ummu Zainab<br />
<img alt="cerpen-interaktif-2012-1261031160" class="alignleft size-full wp-image-356" height="250" src="http://edahkaben.blogdetik.com/files/2010/03/cerpen-interaktif-2012-1261031160.jpg" width="350" />25 Desember 2009<br />
Sore ini–mungkin–merupakan kiamat bagi keluarga Milah.<br />
Hujan lebat mengguyur, ditingkahi cahaya kilat yang menerangi langit hitam pekat. Pohon-pohon di depan rumah Milah tampak tidak kuat menahan terpaan angin, seluruh daunnya, rantingnya, bergoyang keras.<br />
”Buu, atap rumah terbaaang!” Asri, adik Milah yang tengah duduk di bangku SMA, berteriak panik sambil menunjuk ke arah langit-langit dapur mereka yang telah lenyap sebagian.<br />
“Astaghfirullah,” Milah dan ibunya hanya bisa diam mematung sambil tak putus-putusnya bibir mereka beristighfar, butir hujan yang besar-besar segera berjatuhan, berserak membasahi lantai semen dapur itu, tanpa penghalang lagi. Sementara angin di luar sana tidak jua berhenti berputar, menghajar semua benda yang ditabraknya, suara hembusannya mencekam suasana, lama-lama terdengar semakin menderu, berputar cepat layaknya gasing.<br />
“Kraak…”<br />
Satu, dua, tiga buah pohon tumbang seketika, tak mampu terus bertahan menghadapi putaran angin yang menggila.<br />
“Allaaahuakbar!” Milah histeris, langsung berlari menuju ruang tamu, ke depan jendela, kemudian dengan serta-merta menyibak tirainya. Ia saksikan motornya yang diparkir di depan rumah tertimpa pohon besar, untung masih tertahan oleh pagar, hanya ranting dan daun-daunannya yang menutupi sebagian besar badan motor itu.<br />
“Kak, motornya!”, semua hanya bisa melihat dari balik tirai jendela itu, sedih, tak berdaya, dan dicekam ketakutan.<br />
“Tiang listrik! Tiang listrik!,” tiba-tiba Milah menunjuk-nunjuk kaca jendela. Tampak tiang listrik di samping kanan rumah mereka memercikkan api, kabelnya turun, mengendor. Semua menahan nafas, takut akan terjadi kebakaran.<br />
“Ya Allah, selamatkan kami! Selamatkan kami!” Asri mulai terisak, menangis deras, ketakutan teramat sangat seolah mencekik lehernya hingga ia setengah mati menahan sesenggukannya.<br />
“Matikan listrik semua! Padamkan! Kita harus mengungsi ke tempat yang tidak ada pohon ataupun tiang listrik, ke daerah rumah-rumah di belakang,” suara Milah melengking, menyulut kepanikan, ia memberi intruksi pada Asri dan Bowo, adiknya yang masih 6 SD. Semua mengangguk patuh. Sambil melaksanakan perintah Milah, kerutan di kening mereka tidak juga beranjak.<br />
“Loh! Ibu? Ibu sedang apa?” Milah melihat ibunya memasukkan baju-baju ke ember besar, buku-buku pelajaran Asri, Bowo dan Milah pun dimasukkannya.<br />
“Ibu, gak usah pedulikan itu! Kita harus keluar, ini bahaya Bu! Kita harus segera menjauh dari rumah, sebelum pohon-pohon semua tumbang dan menimpa kabel tiang listrik di depan.”<br />
“Tapi kalau terjadi kebakaran bagaimana? Ibu mau selamatkan ini, barang-barang kalian, kalau tidak… Ibu tidak mampu lagi membelikan yang baru,” air mata bercucuran dari mata wanita itu.<br />
Milah menggeleng geram, kemudian bergegas menghampiri ibunya dan melempar jauh ember itu sekuat tenaga.<br />
“Sudah Bu! Yang penting kita semua selamat! Ayo Bu!”<br />
“Ibu tidak akan pergi tanpa bawa barang-barang ini,” suara sang Ibu terdengar menyentak, bersitegang.<br />
“Loh, nyawa ibu lebih penting daripada buku pelajaran kami, pokoknya ibu harus ikut keluar sekarang juga!”<br />
“Tidaak!”<br />
Milah bersikeras menarik ibunya untuk ikut keluar, tapi sang ibu malah ngotot membereskan barang-barang lainnya yang belum dimasukkannya ke dalam ember. Lima menit mereka berada dalam pertikaian. Sampai akhirnya…<br />
“Kaaaak, aneh Kaaak! Hujan es! Hujan eeess!,” Bowo berteriak panik, berdiri di depan pintu menyaksikan butir-butir es sebesar kelereng jatuh dari langit. Suara gaduh terdengar di atas atap rumah mereka, seperti suara kerikil yang sengaja dilemparkan ke atap secara terus-menerus tak terputus.<br />
“Subhanallah.”<br />
Angin sudah tidak lagi berputar, kini giliran butiran es yang meluncur jatuh dari langit membuat mereka terpana. Tak-tok-trok-toktoktok.<br />
* * *<br />
Badai telah berlalu. Hanya dalam hitungan menit, namun berhasil memporak-porandakan satu kota: Pepohonan banyak yang tumbang, entah itu pohon pisang, pohon besar, maupun pohon-pohon kecil yang dijual dalam pot di pinggir jalan, berserak-serakan diterjang angin, bahkan tiang listrik pun ada yang tumbang juga, papan-papan iklan di jalan terkoyak-koyak, atap-atap rumah banyak yang berterbangan, termasuklah atap rumah Milah.<br />
Milah menatap motornya. Beberapa menit lalu para warga membantu ia dan ibunya untuk mengangkat pohon yang roboh menimpa pagar rumah plus motornya itu, juga membersihkan daun-daun dan ranting yang berhamburan menutupi jalan. Motor Milah agak penyok, mesinnya dingin, susah sekali dihidupkan meski sudah berkali-kali distarter.<br />
Kini yang tersisa hanya kebingungan, bagaimana cara ia pergi ke kampus besok. Sementara untuk ongkos, ia harus keluar mahal, jalan kaki tidak mungkin. Milah menggigit bibirnya, pandangan matanya masih kosong menatap motor di hadapannya.<br />
</div><div class="item_class_panel"> <div> <div class="links_left"> <span class="panel_comm"><a href="http://edahkaben.blogdetik.com/2010/03/13/sebelum-2012-part-1/#respond">Post a Comment</a></span> </div><div class="links_right"> <a href="http://edahkaben.blogdetik.com/2010/03/13/sebelum-2012-part-1/#comments" title="Komentar pada Sebelum 2012 (Part 1)">(2) Comments</a> <a class="panel_read" href="http://edahkaben.blogdetik.com/2010/03/13/sebelum-2012-part-1/">Read More</a> </div></div></div></div><div class="item_class" id="post-350"> <div class="item_class_title"> <div class="item_class_title_text"> <div class="date"> <div class="date_month">Mar</div><div class="date_day">13</div></div><div class="titles"> <div class="top_title"><a href="http://edahkaben.blogdetik.com/2010/03/13/sang-penari/" rel="bookmark" title="Permanent Link to Sang Penari">Sang Penari</a></div><div class="end_title">Filed Under (<a href="http://edahkaben.blogdetik.com/category/cerpis-cerita-pendek-islami/" rel="category tag" title="Lihat seluruh tulisan dalam CERPIS (CERITA PENDEK ISLAMI)">CERPIS (CERITA PENDEK ISLAMI)</a>) by PenYejuk haTi UntukmU on 13-03-2010</div></div></div></div><div class="item_class_text"> <span style="color: blue;"><em>Penulis: Wurini</em></span><br />
<img alt="sang-penari-oke" class="alignleft size-full wp-image-351" height="250" src="http://edahkaben.blogdetik.com/files/2010/03/sang-penari-oke.jpg" width="350" />Aku sedang membeli kertas minyak untuk membungkus jajanan nasi bungkusku di warung Pak Kaji, ketika kudengar beberapa pemuda yang nongkrong di bawah pohon randu sambil bermain judi, melontarkan beberapa kalimatnya.<br />
“Goyangannya memang tidak seaduhai goyangan emaknya dulu. Tapi pakaiannya itu, Gus. Seksi tenan…”<br />
Kata “seksi” itu langsung disambut gelak tawa oleh beberapa pemuda lainnya.<br />
“Sekali aku melihatnya waktu kutengok pamanku di Jakarta kemarin. Awalnya aku ragu, tapi setelah kuajak ngobrol, gadis itu benar-benar Cantika. Coba bisa lebih lama aku di Jakarta, bisa kuajak t**ur dia. Hahaha…”<br />
Kali ini tawa itu lebih keras dan membahana. Kemudian sambil masih mengisap rokoknya, pemuda yang sedari tadi berbicara itu melanjutkan,<br />
“Nasibnya memang mujur seperti emaknya. Tapi mungkin saja ujung-ujungnya juga seperti si muka parut itu. Ha…”<br />
Aku mempercepat aktivitas belanjaku sore itu untuk segera menutup telinga. Hatiku panas, tentu saja. Aku sudah lama sekali meninggalkan dunia seniku sebagai seorang penari tayub sejak terjadinya peristiwa itu. Tidak. Tak akan pernah kuulangi lagi. Aku mati-matian menahan luka yang kudapat dari cemoohan tetangga-tetanggaku yang tidak henti-hentinya memandangku sebagai sampah hingga menurut mereka, peristiwa itu pantas jika terjadi padaku. Aku disamakannya seperti pelacur. Padahal pekerjaanku bukanlah menjajakan tubuh seperti yang kulihat di dekat kontrakan Cantika sewaktu aku diajaknya pindah ke Jakarta . Dan aku tak betah melihat beberapa malam Cantika keluar rumah dengan alasan bekerja dan baru pulang keesokan harinya. Biasanya menjelang siang. Mataku juga sakit melihat perempuan-perempuan yang memoles wajahnya sedemikian rupa demi menarik pelanggannya. Mereka berdiri berjejer di sepanjang jalan dan melakukan satu negosiasi atas tubuhnya sendiri. Aku bukan hanya sakit karena melihat bayangan masa lalu hitamku, tapi lebih-lebih aku merasa pedih karena ketakutanku melihat kenyataan-kenyataan yang mungkin saja terjadi pada mereka seperti yang dulu menimpaku.<br />
Dan sore itu, aku kesal bukan alang ketika ku tahu bahwa Cantika juga menjual tubuhnya, walaupun itu hanya kulit yang paling luar. Hasil dari pekerjaannya itulah yang ia pakai untuk untuk membiayaiku makan, membayar uang sekolah Lentika, adik satu-satuya. Aku marah semarah-marahnya. Tak dapat kutahan. Aku tidak rela gadisku dijamahi banyak orang walaupun itu atas nama profesioal. Dan yang paling membuatku tidak ikhlas adalah karena Cantika menikmati profesinya sebagai penari latar itu. Mirisnya lagi, tempat Cantika bekerja adalah sebuah diskotek.<br />
“Kan mereka cuma memegang tubuh saja, Bu. Cantika nggak pernah mengizinkan lebih dari itu kok”, begitu kilahnya itu saat kucoba membujuknya untuk meninggalkan pekerjaan itu. Tapi Cantikaku tak bergeming, pun saat kemarahanku hampir mencapai puncak. Yang membuatku kalah justru kenyataan bahwa anakku itu mengetahui masa lalu ibunya sebagai seorang penari tayub dan itu dijadikannya argumen untuk memaksaku menyetujui profesinya. Dengan tegas ia mengatakan bahwa ia akan tetap pada pendiriannya.<br />
“Bukan hanya karena duit, Bu. Tapi Cantik sudah terlalu cinta dengan menari.”<br />
Aku tak bisa berbuat apa-apa lagi. Cantika berwatak keras, sama seperti ibunya saat meladeni omongan kakek dan neneknya dulu.<br />
Aku masih saja menggerutu ketika sudah sampai di tempat yang menjadi tujuan Bapak dan Ibu. Tempat mereka mengais rezeki tiap harinya. Tempat sampah. Pasokan sampah yang terus bertambah tiap hari di bantaran kali itu seperti halnya tumpukan emas bagi kedua orang tuaku. Tapi aku jijik. Walau berulang kali Bapak dan Ibu memarahiku karena tidak mau membantu mereka sedikitpun, aku tetap tak peduli. Walaupun tidak muntah, aku sudah cukup puas dengan mual yang kurasakan terus membelit perut sedari tadi. Aku muak melihat kenyataan bahwa ternyata, aku si Prameswari, gadis manis tiga belas tahun, dipaksa hidup bergelimangan sampah dan kemiskinan.<br />
“Coba dulu kaucari-cari di sini, Nak. Siapa tahu banyak sampah yang masih bisa kita jual. Kau ini sudah besar, harus membantu ibu dan bapakmu.”<br />
Tapi teriakan ibuku kuanggap angin lalu saja, tak kugubris sama sekali. Aku malah berlari meninggalkan karung sampahku.<br />
Dari dulu aku memang merasa tidak sanggup hidup dibelit kemiskinan. Walaupun sehari-hari keluarga kami ditopang oleh adanya sampah dan makanan kami pun selalu alakadarnya, tapi kenyataan itu sama sekali tidak berpengaruh bagiku, paling tidak menyadarkanku bahwa aku harus prihatin dengan hidup. Yang kulakukan dari dulu hanyalah bermain, tak pernah mau membantu orang tuaku berbaur dengan sampah. Bahkan sikap yang masih kupelihara sampai sekarang adalah rasa iri kepada teman-teman kelas satu SD-ku yang walaupun miskin, tapi tidak semiskin keluargaku. Kemiskinan itu jugalah yang membuat aku DO dari sekolah karena biaya.<br />
Aku tak sanggup. Aku tak sanggup dibayangi derita yang kudapatkan dari ejekan teman-temanku. Aku tak tahan hidup miskin telalu lama, hingga selalu kukuatkan keinginanku untuk mengubah hidup dari nasib yang begitu melarat.<br />
Dan pertemuanku dengan Yu Narmi itulah yang menjadi awal berubahnya masa suram hidupku. Yu Narmi mengenalkanku pada tayub. Waktu itu. Yu Narmi mengatakan bahwa wajahku benar-benar asli Indonesia. Asli Jawa sehingga terlihat lebih eksotik. Kalau dipoles sedikit saja, walapun itu hanya dengan pupur murahan, aku pasti akan terlihat begitu cantik. Lagi pula, badanku juga begitu menarik hingga nanti, ketika sudah ada di panggung, pasti akan menyedot perhatian kaum Adam yang bermata jelalatan dan berkantong tebal untuk menyisipkan lembaran puluhannya ke dadaku.<br />
Aku panas oleh kemiskinanku. Aku tergiur oleh mimpi yang dikenalkan oleh Yu Narmi.<br />
Mulailah aku belajar menari, dengan diam-diam tentunya, karena bagaimanapun Bapak dan Ibu tidak akan pernah mengizinkanku menari tayub dan disawer oleh banyak laki-laki. Mereka tidak akan mau melihat anaknya melenggak-lenggokkan pinggulnya untuk membuat para laki-laki terpikat.<br />
Tapi tekadku sudah kuat. Tanpa sepengetahuan bapak dan ibu, aku berlatih menari tiap harinya dibimbing oleh Yu Narmi, diajari memoles wajah, sampai bagaimana harus menampakkan mimik muka untuk menggoda para pelangganku nanti. Ketika sudah mahir dengan tarian-tarianku dan dianggap sudah siap pentas, Yu Narmi mengajakku ke pagelayan tayub. Sungguh menakjubkan, aku hanya harus menggoyangkan pinggulku, memasang senyum manis yang tak boleh habis dan menggerakkan badan supaya sesuai dengan tembang yang dibawakan. Dari situlah para pelangganku berdatangan. Mereka yang sudah terlihat tertarik ataupun yang masih ragu-ragu kulemparkan sampur, selendang warna kuningku, dan ku ajak menari bersamaku. Dari satu dua goyangan itulah aku mendapatkan rupiah, meninggalkan amanat orang tuaku untuk menjaga tubuh supaya tidak terjamah oleh laki-laki, walaupun hanya oleh matanya saja.<br />
Awalnya aku bisa menyembunyikan bangkai dari Bapak dan Ibu, tapi ketika aku sudah mulai menjadi primadona di antara penari tayub lainnya, dan paguyuban juga sudah lebih ramai dari biasanya, Bapak dan Ibu marah besar. Mereka mengetahui info itu dari tetanggaku, seorang bujang yang banyak duit, terkenal badung dan tanpa tata krama yang menyawerku secara langsung. Aku tergagap tak bisa menjelaskan apa-apa lagi untuk membela diriku sendiri. Tapi aku telanjur cinta tayub. Bukan. Bukan itu sebenarnya. Aku terlalu cinta rupiah yang hanya bisa kudapatkan dengan mudah dari menayub saja. Dan aku tak mau meninggalkan pekerjaan itu, walau Bapak dan Ibu akan terus memusuhiku. Hingga suatu malam, ketika kemarahan beliau sudah memuncak, aku diusirnya. Tepat setelah aku pulang membawa banyak uang hasil saweran. Dengan kasar Bapak mengatakan bahwa beliau lebih rela makan uang dari hasil sampah daripada hasil menjual tubuh. Aku tak terima. Aku meradang dikatakan seperti itu, karena bagaimanapun, aku bukan pelacur. Aku hanya menjual kulitku, goyanganku, pinggulku, dan tidak pernah lebih dari itu.<br />
Malam itu, kuputuskan hubungan darah dengan orang tuaku.<br />
Aku semakin tergila-gila dengan tayub, karena dari situlah bisa kukumpulkan uang untuk membeli keperluanku yang tak bisa dipenuhi oleh Bapak ataupun Ibu. Aku cukup kaya untuk ukuran seorang gadis. Setelah diusir oleh Bapak dan Ibu dulu, aku datang kepada Yu Narmi dan mengadukan nasibku. Tentu dengan suka cita dipungutnya diriku. Dirawatnya aku sebagaimana merawat berlian yang paling mahal. Baginya, aku ini adalah aset yang sangat berharga. Dengan masih adanya diriku di paguyuban itu, tentulah semakin banyak uang yang akan didapatkan oleh Yu Narmi.<br />
Lain halnya dengan rasa sumringah Yu Narmi atas kedatanganku, para wanita sesama penari tayub memandangku sinis. Kemakmuranku sering disambut dengan sindiran dan ucapan pedas. Walaupun berkali-kali Yu Narmi mencoba melerai pertengkaran sengit kami, tetap saja api kebencian sudah terlanjur membara di hati kami masing-masing.<br />
“Coba saja berani menggeser kedudukanku di sini. Kau akan menyesal, Prameswari! Kau tak akan pernah bisa lagi menari di sini!” ucap Nunuk, salah satu penari.<br />
Dan aku tak tahu rencana apa yang dibuat oleh mereka hingga terjadilah peristiwa mengerikan itu.<br />
Malam itu aku terpaksa membeli obat nyamuk sendirian. Yu Narmi sudah tidur dan tak mungkin aku membangunkannya. Ia juga kelelahan. Sama sepertiku yang seharian tadi nayub. Badanku terasa pegal semua hingga aku butuh istirahat yang cukup dan nyaman. Tapi nyamuk-nyamuk di kamarku begitu banyak hingga membuatku tak bisa memejamkan mata. Menyebalkan. Apalagi ternyata obat nyamuk bakarku habis. Dan aku terpaksa membelinya di luar.<br />
Waktu arlojiku sudah menunjukkan pukul sepuluh malam saat aku keluar rumah. Tapi terlanjur, lagi pula, warungnya juga tidak terlalu jauh dan keinginan untuk tidur nyenyak malam ini supaya bisa nayub lagi esok membuatku memaksakan diri pergi ke luar seorang diri. Takut sebenarnya. Tapi mau bagaimana lagi.<br />
Dan terjadilah peristiwa mengerikan itu. Andai saja aku bisa membaca mata benci saingan tayubku, mungkin aku akan berhati-hati tiap malamnya hingga tak nekat keluar seperti ini dan memilih tak bisa tidur dari pada bertemu serigala-serigala busuk di depanku. Aku tak bisa melawan ataupun berontak. Yang kutahu, malam itu aku digelandang ke semak-semak oleh beberapa pemuda di desaku. Aku kenal mereka, yang kerjaannya hanya bermain judi dan menggoda gadis-gadis yang melewati area judinya.<br />
Malam itu aku merintih. Dipermalukannya diriku habis-habisan. Dibuatnya hidupku menderita seumur hidup dengan menanggung malu. Tak cukup melakukan itu, dengan sayatan pisau yang tajam, bajingan–bajingan itu merobek-robek wajahku.<br />
Aku mengurung diri setelah mendengar obrolan para pemuda di depan warung Pak Kaji tadi. Sudah cukup panas telingaku mendengarkan omongan tetangga. Tapi walaupun pedih yang kurasakan tiap saatnya, aku tak bisa lagi memaksa Cantika pulang dan meningalkan pekerjaannya.<br />
Sejatinya, aku ingin membuat Cantika bahagia, dengan uang. Karena alasan itu jugalah yang membawa Cantika minggat ke Jakarta.<br />
Satu-satunya yang bisa kulakukan sekarang adalah berharap agar Cantika tak mengalami nasib sepertiku. Entahlah, walau hal itu bisa terjadi pada siapa saja, tapi peristiwa bejat malam itu membuatku trauma. Aku seperti ketakutan kalau ada saudara atau keluargaku memilih profesi sebagai penari. Profesi yang dulu sempat kupilih dan mengantarkanku pada bisu. Bisunya dunia saat gerombolan laki-laki itu memaksa tubuhku meladeni mereka semua hingga yang kurasakan bukan hanya ragaku yang terasa sakit, tapi juga batinku ngilu. Yang lebih menghancurkanku, namaku tercemar sejak saat itu, karena setelah kejadian malam itu tak ada yang percaya kepadaku bahwa aku telah diperkosa dan ingin menuntut keadilan. Apalah artinya keadilan bagi gadis sepertiku yang datang dari kubangan sampah. Warga lebih percaya pada Nunuk, sesama penari tayub yang menganggapku sebagai saingan. Mereka lebih terhasut dengan kalimatnya yang mengatakan bahwa akulah yang menjual diri, bukannya diperkosa. Dan hidupku luntang lantung setelah itu. Aku tidak mungkin menayub lagi karena wajahku lebih mengerikan dari pada orang yang berparas jelek sekalipun akibat sayatan-sayatan pisau para bajingan itu.<br />
Aku juga tak sanggup lagi datang untuk yang kedua kalinya ke rumah orang tuaku karena Ibu berkali-kali mengusirku. Alasan yang dikatakannya begitu mengejutkanku. Setelah mendengar bahwa aku menjadi pelacur dan menjual diriku pada beberapa gerombolan pemuda desa, Bapak tiba-tiba langsung tak sadarkan diri, dan tak bisa tertolong karena shock yang amat sangat. Tak tahu lagi bagaimana jalan hidupku jika sore itu aku tidak menerobos hujan dan berniat mengakhiri hidupku di jembatan. Tepat saat beberapa senti lagi tubuhku akan terjun bebas, tiba-tiba aku diperkenalkan oleh alam pada seorang laki-laki yang tidak tampan, tapi berhati emas. Laki-laki itulah yang menyelamatkanku sebelum aku benar-benar mati. Sebulan setelah itu ia mengawiniku, walau tahu bahwa mukaku sudah tak secantik dulu. Bahkan setelah peristiwa mengerikan itu, warga desa sering menghinaku dengan sebutan si muka parut. Tapi suamiku itu sama sekali tak peduli. Dia mencintaiku, memberiku dua anak, Cantika dan Lentika. Saat keduanya belum sampai melihat dunia sampai berumur lima tahun, Mas Sugeng, laki-laki itu meninggalkanku, tewas dilindas kereta api.<br />
Ada alasan yang memungkinkan seseorang tetap mau menjalani hidup meski nasib selalu menggiringnya pada kekerasan. Motivasi. Beberapa sanak saudara, impian, anak, keluarga, dan hal-hal lain yang menjadi motivasi mengapa seseorang itu tetap bertahan hidup di antara kekejaman-kekejaman yang selalu menimpanya. Dan demi impian-impian untuk terus hidup bersama mereka itulah, seseorang yang paling menderita pun akan melawan arus kuatnya dunia.<br />
Tapi bagaimana denganku? Aku sudah tak punya siapa-siapa. Saat hidupku kini menunggu detik detik berkurangnya usia, aku juga tak kunjung merasakan bahagia. Aku bukanlah anak yang sanggup berbakti kepada orang tua hingga mereka tak sudi menerimaku lagi sebagai anak. Aku juga tak memiliki keluarga dari Mas Sugeng karena yang diceritakannya padaku saat hendak menikahi adalah kenyataannya sebagai pedagang asongan dan tak memiliki siapa-siapa lagi. Lalu Cantika sudah tak mau menggubrisku, walaupun sesekali ia masih menyapa ibunya ini dengan manis. Kemudian Lentik, menyusul kakaknya ketimbang menemani ibunya di kampung.<br />
Aku sudah tak kuat. Walaupun masih kumiliki dua gadis manis darah dagingku, aku masih tetap merasa sepi. Ketakutan yang kini menimpaku adalah bayangan-bayangan yang selalu saja menghantui tidurku tentang perihal yang menimpa dua putriku di dekat kontrakannya yang tidak aman itu. Aku benar-benar takut membayangkan apa yang akan terjadi dengan nasib keduanya. Aku tak mau melihatnya berduka. Aku trauma. Aku phobia. Dan aku tak ingin kedua terlindas nista oleh kejamnya manusia.<br />
Saat pikiranku sudah tak tahu ada di mana, aku tersenyum saja sambil mengambil sebuah bungkusan yang sering kupergunakan untuk membunuh tikus-tikus di gubuk reot ini. Bahkan aku masih bisa tertawa saat menyadari betapa tercekiknya leherku setelah lima menit meminumnya.<br />
Warga desa Klamengan geger. Pasalnya, mantan penari tayub yang sudah bertahun-tahun menjadi pemulung itu ditemukan mati bunuh diri di rumahnya. Sedikit sekali yang melayatnya. Di samping tak banyak yang suka terhadap wanita itu, tak ada juga keuntungan yang akan didapatkan dengan mendatangi rumah duka itu. Parahnya lagi, tak ada yang tahu alamat kedua anaknya di Jakarta hingga warga menguburkan secara alakadarnya seteleh sebelumnya sempat ditangani polisi.<br />
Suasana panas di kereta api itu tidak menyurutkan senyum yang terpancar dari dua kakak beradik itu. Terlihat sekali bahwa mereka begitu bahagia. Tak ada yang terpancar dari wajah keduanya selain sinar puas dan rasa rindu yang amat sangat pada seseorang. Gadis itu ingin sekali cepat sampai di kampungnya untuk menyampaikan bahwa dirinya sudah keluar dari tempat kerjanya yang lama dan diterima di suatu biro pelayanan travel. Ia ingin menyampaikan berita gembira itu pada ibunya sekaligus menjemputnya ke Jakarta . Diyakininya bahwa kali ini, ibunya tidak akan menolak lagi karena uang yang didapatkannya lebih halal dari pada sebelumnya.<br />
Gadis itu tersenyum sambil mengusap keringat adiknya. Sebentar lagi, kereta api akan sampai di tempat tujuan, membawa dua gadis itu, Cantika dan Lentika pada berita yang akan mengejutkannya.<br />
(sumber : Annida)<br />
</div><div class="item_class_panel"> <div> <div class="links_left"> <span class="panel_comm"><a href="http://edahkaben.blogdetik.com/2010/03/13/sang-penari/#respond">Post a Comment</a></span> </div><div class="links_right"> <a href="http://edahkaben.blogdetik.com/2010/03/13/sang-penari/#respond" title="Komentar pada Sang Penari">(0) Comments</a> <a class="panel_read" href="http://edahkaben.blogdetik.com/2010/03/13/sang-penari/">Read More</a> </div></div></div></div><div class="item_class_title"> <div class="item_class_title_text"> <div class="date"> <div class="date_month">Mar</div><div class="date_day">13</div></div><div class="titles"> <div class="top_title"><a href="http://edahkaben.blogdetik.com/2010/03/13/angkasa-maret/" rel="bookmark" title="Permanent Link to Angkasa Maret">Angkasa Maret</a></div><div class="end_title">Filed Under (<a href="http://edahkaben.blogdetik.com/category/cerpis-cerita-pendek-islami/" rel="category tag" title="Lihat seluruh tulisan dalam CERPIS (CERITA PENDEK ISLAMI)">CERPIS (CERITA PENDEK ISLAMI)</a>) by PenYejuk haTi UntukmU on 13-03-2010</div></div></div></div><div class="item_class_text"> <strong>Penulis: Azzura Dayana</strong><br />
<img alt="angkasa" class="alignleft size-full wp-image-348" height="250" src="http://edahkaben.blogdetik.com/files/2010/03/angkasa.jpg" width="350" />“Maret, kok berani banget kamu? Beneran baru kenal?” suaranya agak meninggi di telepon. Aku tahu dia bukan marah, tapi lebih kepada kaget.<br />
“Iwyhaa…,” jawabku membenarkan, sambil mulutku terus mengunyah roti.<br />
“Baru kenal di Facebook?” cecarnya lagi.<br />
“Iwyhaa….” sahutku, kali ini langsung menelan kunyahan roti terakhirku.<br />
“Hei, berhenti makan roti!” perintahnya.<br />
Aku menjauhkan ponsel dari kupingku. Santai, dong!<br />
“Ini juga udah selesai…,” aku mencibir.<br />
“Nggak sopan, ngobrol sama orangtua kayak gitu…”<br />
“Udah tua nih yee?” aku malah jahil.<br />
Tak ada suara. Aku yakin dia jadi sedikit dongkol.<br />
“Eh, sorry, Kang. Lanjut deh… lanjuuut,” kataku. Ya ya ya… bagaimana pun, laki-laki yang sedang berbicara di telepon ini adalah kakakku. Tadi siang, aku menulis status di Facebook seperti ini: ‘Kesampean juga mo naik Semeru lusa. Abis berselancar di Facebook, ketemu teman-teman yang punya rencana sama, akhirnya aku join deh… Asyiiik….’ Rupanya Kang Juni membaca statusku itu, dan sore ini ia melancarkan interogasi kepadaku.<br />
“Apa kamu nggak khawatir? Kamu bakal naik gunung, Maret! Lebih dari sehari semalam bersama. Dan kamu bilang, kalian bertujuh, perempuannya cuma dua orang termasuk kamu?”<br />
“Maksudnya, Kang Juni khawatir orang seperti apa lima cowok itu?”<br />
“Bahkan aku mengkhawatirkan satu cewek itu juga. Gimana kalau ternyata mereka itu satu persekongkolan?”<br />
Ciri-ciri orang yang over-protektif memang begini ini.<br />
“Persekongkolan apa sih, Kang?”<br />
“Persekongkolan apa saja. Yang pasti tujuannya tidak baik.”<br />
“Maret yakin mereka cowok-cowok yang baik, Kang,” belaku.<br />
“Tahu dari mana?”<br />
“Dari tulisannya di Facebook, foto-fotonya…”<br />
“Orang mana bisa dinilai baik buruknya cuma dari tulisan dan fotonya saja,” sambarnya, persis kayak petir.<br />
Aku bersungut-sungut. Kang Juni memang pengganti orangtuaku yang telah tiada. Dia kakak pertamaku, bekerja di Jakarta dan sudah berkeluarga. Aku, si bungsu, tinggal bersama kakak perempuanku yang juga sudah berkeluarga di Bekasi. Tapi, Teh Mei tidak secerewet Kang Juni. Dia sih boleh-boleh saja aku naik gunung. Dulu aku menaklukkan puncak Gunung Gede saja bareng Teh Mei. Juga Gunung Papandayan di Garut yang sangat tinggi itu. Kalau Kang Juni sih, seumur hidup dia lebih suka bekerja indoor daripada melihat-lihat dunia.<br />
“Kalau Kang Juni khawatir, ya Kang Juni ikut aja naik gunung nemenin Maret. Sekali-sekali ini…”<br />
“Pekerjaanku banyak!” sahutnya cepat.<br />
“Pekerjaan Maret juga banyak. Makanya mau refreshing bentar dengan naik gunung….”<br />
“Refreshing kok caranya naik gunung?! Di mana-mana, yang namanya naik gunung itu, risikonya tinggi, rawan kecelakaan, pulangnya pegal-pegal, badan sakit semua, mesti ke tukang urut atau dokter, akhirnya bisanya tiduran melulu, besoknya izin nggak masuk kerja. Pekerjaan pun akhirnya numpuk, nggak selesai-selesai…”<br />
Ciri-ciri orang yang nggak pernah naik gunung.<br />
Mungkin naik gunung memang berisiko, tapi nggak seheboh itu deh kayaknya…<br />
“Terus Maret harus gimana? Maret nggak mau ngebatalin naik Semeru…,” rengekku.<br />
“Kamu harus bawa teman yang sudah kamu kenal baik. Minimal satu orang.”<br />
“Yaah… siapa dong?”<br />
“Siapa saja. Freza kek, siapa kek? Kalau perlu, kamu bayarin biar dia mau.”<br />
What? Freza? Freza temanku yang ceking itu? Yang alergi minum susu dan pernah sekali nggak naik kelas waktu SD? Tapi… tidak masalah deh. Yang penting surat izin Kang Juni turun. Lagipula, sepertinya Freza cukup bisa diandalkan. Dulu kan dia pernah bilang rajin ikut karate.<br />
Kalau Kang Juni tahu aku berangkat ke Jawa Timur naik kereta api ekonomi, dia pasti ngamuk-ngamuk lagi. Akhirnya, aku pun membujuk Teh Mei untuk merahasiakan hal itu dari Kang Juni. Jika Kang Juni bertanya, kami akan mengatakan bahwa aku dan teman-temanku naik kereta api eksekutif menuju Malang. Teh Mei cukup berjiwa backpacker, jadi ia tidak mempermasalahkan urusan perkeretaan itu. Ia malah berkata, andai ia belum punya bayi, ia mungkin sudah ikut aku ke Semeru.<br />
“Seandainya edelweiss boleh dipetik, aku ingin titip petikkan satu. Tapi karena tidak boleh, aku titip foto bunga-bunga edelweiss saja, ya,” kata Teh Mei. Dia pernah sekali naik Semeru bersama teman-temannya. Dan ia sangat terkesan pada bunga edelweiss.<br />
“Bereees!” kataku sambil mengelap lensa DSLR.<br />
Jam satu siang, aku tiba di stasiun Senen bersama Freza. Freza ini adalah teman baikku sejak SD. Pada saat SMP dan SMA, sekolah kami berbeda. Tapi kami dipertemukan kembali ketika kuliah di sebuah universitas di Bekasi, meskipun berbeda fakultas.<br />
Kami celingak-celinguk mencari rombongan enam orang Facebooker yang akan menjadi teman seperjalanan kami itu. Sebuah sms masuk, mengabarkan bahwa Hadi, si ketua rombongan telah menunggu kami di lobi. Tiket buat kami berdua juga sudah dibelikan. Aku penasaran bertemu mereka secara langsung. Kami baru sebatas saling melihat foto-foto di Facebook saja. Aku yakin begitu saja untuk bergabung dengan mereka, karena dari catatan, status, dan foto-foto mereka, dapat kusimpulkan bahwa sebagian dari mereka aktif di lembaga dakwah di kampus mereka di Jakarta. Sebagian lainnya aktif di Mapala, dan ada juga yang sudah bekerja di kantor, termasuk si perempuan satu-satunya bernama Rei. Ia mengenakan jilbab sebatas dada. Wajahnya manis dan ramah. Aku yakin, mereka orang baik-baik.<br />
“Assalamualaikum, Maret, Freza, salam kenal…” sebuah suara mampir. Aku dan Freza menoleh. Satu sosok tinggi menjulang seolah sedang menghadang kami. Rambutnya gondrong, kulitnya coklat. Ia memperkenalkan diri sebagai Hadi.<br />
“Keretanya sudah datang. Teman-teman sudah ada yang menunggu di kereta. Ayo!” ajaknya.<br />
Aku menelan ludah. Beuuh… Bucek Depp berkulit cokelat!<br />
Kami masuk. Ternyata rombongan itu sudah lengkap, tapi masih terpisah-pisah karena sebagian sudah duduk di kereta, sebagian lagi sedang shalat jamak di mushala stasiun. Hadi mengantar kami sampai ke tempat duduk kami di kereta. Rupanya kami menempati gerbong paling ujung dari kereta Matarmaja. Di sanalah aku berkenalan dengan empat orang yaitu Rei, Wildan, Bayu, dan Aros. Mereka rame dan kocak sekali. Setelah menaruh carrier dan ngobrol sebentar, muncul dua makhluk terakhir yang baru kembali dari mushala.<br />
Salah satu dari mereka, Ben, pemuda bertubuh serupa Freza, tersenyum dan menyapa kami dengan gaya kemayunya. Teman-temannya tertawa-tawa meledek. Sedangkan pemuda yang satunya, langsung duduk di kursinya tanpa ekspresi. Hadi yang menegurnya, “Hei, Ang, nggak mau kenalan lu?”<br />
Yang dipanggil cuek saja.<br />
Aku duduk di dekat Rei yang rupanya adalah seorang cewek tomboy. Dari ceritanya aku tahu bahwa ia seorang karateka, kawan berlatih Hadi yang mantan ketua Mapala di kampusnya. Aros dan Bayu adalah aktivis dakwah kampus. Sedangkan Ben, sama seperti Hadi, adalah seorang pekerja kantor, dan Freza segera akrab dengan “kembarannya” yang satu itu. Rei masih aktif di Mapala, sedangkan Ang dulu juga aktif ketika masih kuliah.<br />
Sosok Ang ini, mengingatkanku pada Kang Juni. Dingin!<br />
Ya, sepanjang perjalanan, hanya dia yang tidak banyak terlibat dalam obrolan. Kesibukannya hanya dua hal: memencet-mencet Blackberrynya, atau membaca sebuah buku humor yang cukup tebal, tapi tidak cukup untuk membuatnya tertawa sedikit pun.<br />
Ciri-ciri orang aneh.<br />
Tapi aku cukup terhibur dengan ulah Hadi dan teman-teman yang selalu heboh dan mengesankan. Ben rupanya pandai menyanyi, jadi ketika Hadi kesulitan tidur di malam hari, ia dengan sukarela menyanyikan nina bobo. Suasana kereta yang ramai karena banyak penjual makanan mondar-mandir memang tidak kondusif untuk tidur.<br />
Jam enam pagi, hari mulai terang, terlihat dari kaca jendela. Rei baru bisa tidur setelah semalam katanya hanya tertidur dua jam. Formasi lengkap, kecuali… Ya, hanya Ang yang tidak ada.<br />
“Za, kita ke ujung kereta yuk. Teh Mei bilang, asyik ngeliat rel di belakang kereta yang lagi jalan,” kataku pada Freza. Anak itu setuju. Aku mengalungkan kameraku ke leher. Kami pun beranjak meninggalkan teman-teman kami yang masih tidur ayam-ayam.<br />
Tak kusangka, di ujung kereta itu, Ang sedang berdiri sambil bersandar di pintu. Ia melihat kami, dan aku tersenyum kikuk ke arahnya.<br />
“Oh, rupanya Mas Ang di sini…,” kata Freza. Ang cuma mengangguk kecil.<br />
Rencanaku yang tadi ingin bergaya norak bin narsis dengan latar rel kereta jadi kuurungkan. Malu pada Ang yang cool itu. Akhirnya, aku harus berpuas diri memotret rel saja.<br />
Aku dan Freza duduk di pintu sambil memandangi rel. Tapi lama-kelamaan, pusing juga melihat rel yang seolah bergerak cepat itu. Aku berdiri. Ang masih sibuk memencet BB-nya. Apa saja sih yang dipencetnya sepanjang hari, kok nggak beres-beres?<br />
“Sudah pernah naik gunung?”<br />
Hah? Si es kutub ini menyapaku? Omong-omong, ‘Es Kutub’ itu adalah sebutan Rei untuk Ang, ketika kutanyakan padanya mengapa cowok yang satu itu sangat pendiam.<br />
“Oh, pernah. Sudah tiga kali.”<br />
Dia mengangguk, tetap tidak menatapku. Lalu dia kembali menjadi es kutub.<br />
Gila nih orang, cakep-cakep, nggak pinter ngomong. Kuamati dia sejenak. Baju kaos biru tuanya sangat keren. Ia memakai celana selutut dan sandal gunung. Rambutnya cepak, bertolak belakang dengan Hadi yang gondrong. Dan wajahnya…, mengapa aku seperti familiar?<br />
“Mas Ang sudah pernah ke Semeru sebelumnya?” aku memberanikan diri. Ya, kapan lagi ngobrol dengan es kutub?<br />
“Ini sudah yang ketiga kali,” jawabnya.<br />
Wuiihh….<br />
“Ooh… memang sudah sering naik gunung, ya?” tanyaku lagi.<br />
“Lumayan.”<br />
“Ooh… ke Rinjani sudah?” aku menyebutkan gunung tertinggi di Indonesia setelah Puncak Jayawijaya di Papua.<br />
“Sudah.”<br />
Mantap!<br />
Aku menyebutkan nama gunung-gunung lainnya. Dan ternyata, hampir semua gunung yang sudah ada di Indonesia ini sudah pernah ia daki! Wah, Teh Mei akan bilang apa kalau kubilang aku bertemu climber keren yang sudah mendaki puluhan gunung di Indonesia? Dan bawa Blackberry pula ke gunung!<br />
“Hebat sekali…” aku tidak bisa menyembunyikan ketakjuban.<br />
“Bukannya kau sudah tahu itu?” tanyanya.<br />
“Apa?”<br />
“Bukannya kau sudah pernah menulis di wallku dan memujiku seperti tadi? Kau juga sering mengomentari catatan perjalanan yang kutulis dan foto-foto yang kuposting?”<br />
Aku tentu saja kaget. “Masa sih? Memang nama Facebook Mas Ang apa?”<br />
“Angkasa Maret. Itu nama lengkapku. Aku lahir di bulan Maret. Dan kalau tidak salah dengar, sepertinya namamu juga Maret…”<br />
Aku terhenyak. Kaget lapis kuadrat plus malu. Aku kini ingat dengan Facebook itu, dan mengapa wajahnya kurasakan familiar. Aku—bisa dibilang fans dari catatan perjalanan dan foto-fotonya, meskipun kebanyakan foto yang ia posting adalah foto panorama, tentu. Aku memang kurang hafal dengan teman-teman Facebookku, karena sebagian juga adalah teman-teman yang asal kenal saja. Dan untuk akun Angkasa Maret, aku merasa istimewa, karena namaku ada di situ.<br />
“Kau ingat?” tanyanya.<br />
“Y-yya…,” aku berusaha menutupi kikuk. “D-dan kurasa… karena itulah aku yakin mau bergabung dengan rombongan kalian. Dari catatan perjalanan… dan foto-foto itu… aku yakin kalian teman-teman yang baik.”<br />
“Orang tidak bisa dinilai baik buruknya cuma dari tulisan dan fotonya saja,” potongnya cepat.<br />
Aku tertegun. Kok mirip banget sama perkataan Kang Juni?<br />
Ciri-ciri orang mencurigakan, nih.<br />
Ang berjalan masuk ke gerbong, sementara aku masih tertegun dan hanya bisa menatap punggungnya.<br />
Hei hei… Maret, mengapa hanya diam? Bukankah kau baru saja bertemu dengan ksatria berkuda putih? Aku merutuki diri sendiri, tapi tetap belum berhasil menguasai kesadaranku.<br />
Tiba-tiba Ang berhenti sebentar dan menoleh sedikit ke belakang, ke arahku, “Salam untuk Mei Anandia.”<br />
Aku terbelalak. Dari mana dia tahu nama Teh Mei?<br />
“Memang orang tak bisa dinilai baik buruknya hanya dari notes dan fotonya, seperti keyakinan Kang Juni,” lanjutnya. “Tapi aku tetap menyesal dengan perjodohan Mei. Oh, tidak. Katakan aku tidak menyesal, hanya… sedikit sedih.”<br />
Tanganku memegang erat pintu gerbong. Aku teringat, Teh Mei pernah cerita tentang taaruf-nya yang gagal dengan seorang ikhwan, gara-gara Kang Juni tidak setuju. Kemudian Kang Juni menjodohkan Teh Mei dengan teman kerjanya. Dan aku yakin, dulu Teh Mei mendaki Semeru bersama rombongan teman-temannya, termasuk Angkasa ini.<br />
“Seandainya edelweiss boleh dipetik, aku ingin menitipkan satu untuknya. Tapi karena tidak boleh, kutitipkan satu foto bunga-bunga edelweiss saja,” katanya lagi, lalu meninggalkan aku, dan Freza yang tertidur di dekat pintu gerbong.<br />
(sumber : annida)<br />
</div>EL_QITYhttp://www.blogger.com/profile/15268951839387191531noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8204687478351962180.post-20858751006194646562011-12-18T17:51:00.000-08:002011-12-18T17:51:03.089-08:00belum haji sudah mabrurIni kisah tentang Yu Timah. Siapakah dia? Yu Timah adalah tetangga kami. Usia Yu Timah sekitar lima puluhan, berbadan kurus dan tidak menikah. Barangkali, karena kondisi tubuhnya yang kurus, sangat miskin, ditambah yatim sejak kecil, maka Yu Timah tidak menarik lelaki manapun. <br />
<br />
Jadilah, Yu Timah perawan tua hingga kini. Dia sebatang kara. Dulu setelah remaja Yu Timah bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Jakarta. Namun, seiring usianya yang terus meningkat, dia kembali ke kampung kami. Para tetangga bergotong royong membuatkan gubuk buat Yu Timah bersama emaknya yang sudah sangat renta. <br />
<br />
Meski hidupnya sangat miskin, Yu Timah ingin mandiri. Maka, ia berjualan nasi bungkus. Pembeli tetapnya adalah para santri yang sedang mondok di pesantren kampung kami. Tentu hasilnya tak seberapa. Tapi Yu Timah bertahan. Dan nyatanya dia bisa hidup bertahun-tahun bersama emaknya. Setelah emaknya meninggal, Yu Timah mengasuh seorang kemenakan. Dia biayai anak itu hingga tamat SD. Tapi ini zaman apa. Anak itu harus cari makan. Maka dia tersedot arus perdagangan pembantu rumah tangga dan lagi-lagi terdampar di Jakarta. Yu Timah kembali hidup sebatang kara dan mencukupi kebutuhan hidupnya dengan berjualan nasi bungkus. <br />
<br />
Yu Timah pernah datang ke rumah saya. Saya sudah mengira pasti dia mau bicara soal tabungan. Inilah hebatnya. Semiskin itu, Yu Timah masih bisa menabung di BPR syariah di mana saya ikut jadi pengurus. Tapi, Yu Timah tidak pernah mau datang ke kantor. Katanya, malu sebab dia orang miskin dan buta huruf. Dia menabung Rp 5.000 atau Rp 10 ribu setiap bulan. Namun, setelah menjadi penerima SLT Yu Timah bisa setor tabungan hingga Rp 250 ribu. Dan sejak itu, saya melihat Yu Timah memakai cincin emas. Yah, emas. Untuk orang seperti Yu Timah, setitik emas di jari adalah persoalan mengangkat harga diri. Saldo terakhir Yu Timah adalah Rp 650 ribu. <br />
<br />
Yu Timah biasa duduk menjauh bila berhadapan dengan saya. Malah maunya bersimpuh di lantai, namun selalu saya cegah. <br />
<br />
‘’Pak, saya mau mengambil tabungan,'’ kata Yu Timah dengan suaranya yang kecil. <br />
<br />
‘’O, tentu bisa. Tapi, ini hari sabtu dan sudah sore. Bank kita sudah tutup. Bagaimana bila senin?'’ <br />
<br />
‘’Senin juga tidak apa-apa. Saya tidak tergesa.'’ <br />
<br />
‘’Mau ambil berapa?'’ tanya saya. <br />
<br />
‘’Enam ratus ribu, Pak.'’ <br />
<br />
‘’Kok banyak sekali. Untuk apa, Yu?'’ <br />
<br />
Yu Timah tidak segera menjawab. Menunduk, sambil tersenyum malu-malu. <br />
<br />
‘’Saya mau beli kambing kurban, Pak. Kalau enam ratus ribu saya tambahi dengan uang saya yang di tangan, cukup untuk beli satu kambing.'’ <br />
<br />
Saya tahu Yu Timah amat menunggu tanggapan saya. Bahkan, dia mengulangi kata-katanya karena saya masih diam. Karena lama tidak memberikan tanggapan, mungkin Yu Timah mengira saya tidak akan memberikan uang tabungannya. Padahal, saya lama terdiam karena sangat terkesan oleh keinginan Yu Timah membeli kambing kurban. <br />
<br />
‘’Iya, Yu. Senin besok uang Yu Timah akan diberikan sebesar enam ratus ribu. Tapi Yu, sebenarnya kamu tidak wajib berkurban. Yu Timah bahkan wajib menerima kurban dari saudara-saudara kita yang lebih berada. Jadi, apakah niat Yu Timah benar-benar sudah bulat hendak membeli kambing kurban?'’ <br />
<br />
‘’Iya Pak. Saya sudah bulat. Saya benar-benar ingin berkurban. Selama ini memang saya hanya jadi penerima. Namun, sekarang saya ingin jadi pemberi daging kurban.'’ <br />
<br />
‘’Baik, Yu. Besok uang kamu akan saya ambilkan di bank kita.'’ <br />
<br />
Wajah Yu Timah benderang. Senyumnya ceria. Matanya berbinar. Lalu minta diri, dan dengan langkah-langkah panjang Yu Timah pulang. <br />
<br />
Setelah Yu Timah pergi, saya termangu sendiri. Kapankah Yu Timah mendengar, mengerti, menghayati, lalu menginternalisasi ajaran kurban yang ditinggalkan oleh Kanjeng Nabi Ibrahim? Mengapa orang yang sangat awam itu bisa punya keikhlasan demikian tinggi sehingga rela mengurbankan hampir seluruh hartanya? Pertanyaan ini muncul, karena umumnya ibadah haji yang biayanya mahal itu tidak mengubah watak orangnya. Mungkin, saya juga begitu. Ah, Yu Timah, saya jadi malu. Kamu yang belum naik haji, atau tidak akan pernah naik haji, namun kamu sudah jadi orang yang suka berkurban. Kamu sangat miskin, tapi uangmu tidak kaubelikan makanan, televisi atau pakaian yang bagus. Uangmu malah kamu belikan kambing kurban. Ya, Yu Timah. Meski saya dilarang dokter makan daging kambing, tapi kali ini akan saya langgar. Saya ingin menikmati daging kambingmu yang sepertinya sudah berbau surga. Mudah-mudahan kamu mabrur sebelum kamu naik haji. <br />
<br />
Penulis adalah budayawan dan sastrawan.<br />
Tulisan ini juga dimuat di Majalah MataAir edisi ke-7 "Awas, Culik Berkedok Agama"EL_QITYhttp://www.blogger.com/profile/15268951839387191531noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8204687478351962180.post-34840081015276396322011-12-18T17:44:00.001-08:002011-12-18T17:44:29.433-08:00cerita seekor katakDi suatu kampung katak di pelosok daerah manusia, kabarnya terdapat sebuah Box ajaib yang diyakini dapat mengabulkan semua permintaan pembukanya. Box tersebut berada di puncak gunung yang mempunyai ketinggian 1000 kaki. Suatu ketika saat gosip tersebut mulai meluas, maka katak pun berkumpul di kaki gunung untuk bersiap-siap melompat ke puncak itu. Terdapat sekitar 500an katak di sana.<br />
<br />
Dan tiba-tiba melompatlah seekor katak ke gunung tersebut dengan susah payah, akhirnya setelah beberapa saat katak itu jatuh dan terguling-guling turun. Lalu katak itu pun berkata kepada katak yang lain kalau ini mustahil untuk didaki katak. Katak-katak yang mencoba pun sudah banyak sekali yang gagal.<br />
<br />
Tidak lama setelah itu muncul lagi seekor katak dari belakang dan langsung melompat ke gunung dengan penuh semangat, terus terus dan terus. Tapi setelah beberapa saat maka katak-katak yang gagal tersebut mulai meneriaki katak itu "oooiii... kmu ga mungkin bisa lah, kita ini cuma katak mana mungkin bisa mendaki gunung 1000 kaki!!!". Katak yang sedang melompat pun spontan menoleh ke belakang dan akhirnya.. buumm, ia terpeleset dan jatuh lagi ke bawah. Ia pun merasa gagal!!<br />
<br />
Sudah hampir separuh katak yang mencoba dan gagal, tapi di satu sisi ada seekor katak yang sudah melompat setinggi 500 kaki lebih dengan sangat cepat. Sepertinya katak itu akan berhasil... tapi tiba-tiba semua katak yang di bawah berseru lagi "oooiii... jangan buang waktu lah kita nih cuma katak, mana mungkin bisa!! Belum tentu juga Box itu adalah Box ajaib!!!"<br />
<br />
Si katak yang saat itu sudah mencapai 700 kaki pun, berhenti sambil berpikir. "Benar juga yah, belum tentu Box ini bisa mengabulkan permintaan saya. Lagian saya kan cuma katak". Tiba-tiba si katak pun turun ke bawah dengan sendirinya sambil banyak berpikir. <br />
<br />
Setelah beberapa saat tidak ada katak yang mencoba mendaki gunung, dari kejauhan terlihat katak yang sedang melompat dengan sangat kuat sekali. Tiba-tiba wwuusshh si katak itu mulai melompat ke gunung dan terus melompat tanpa berhenti. Dengan sangat cepat ia sudah mendaki 200, 300, dan 500 kaki. Katak-katak yang di bawah pun mulai meneriaki dia!!<br />
<br />
"oooiii... kmu ga akan bisa, kita ini cuma katak!! Belum tentu juga itu ada Box ajaibnya!!" Tapi si katak itu terus melompat tanpa menoleh ke belakang . Tinggal 200 kaki, 100, dan sampai lah katak itu di puncak. Dengan perasaan deg-degan katak itu membuka Box tersebut sambil meminta untuk menjadi manusia!! Dan tiba-tiba jadilah ia seorang pria yang tampan...<br />
<br />
Wartawan dari berbagai kantor berita pun mulai menemui katak dan mewawancarainya "Hai katak kenapa kamu bisa sampai di atas sini??" Jawab katak "saya sampai di puncak!!!". Lalu wartawan pun bingung dengan jawaban katak dan mencoba bertanya lagi "Kenapa kamu bisa tapi teman-teman kamu ga bisa??" "saya jadi manusia sekarang..."jawab si katak. Karena jawabannya selalu tidak sesuai akhirnya ia pun dibawa wartawan ke RS dan akhirnya diketahui kalau katak yang menjadi orang tersebut ternyata adalah Seekor Katak Yang Tuli.<br />
<br />
Moral cerita ini adalah :<br />
<br />
Pembaca, disadari atau tidak seringkali pada saat kita ingin mencapai sesuatu banyak sekali halangan yang harus dihadapi. Mulai dari orang yang tidak dikenal, teman, bahkan sampai keluarga. Ada yang bilang kita ga bisa lah, ada yang bilang ga mungkin lah, dll. Banyak sekali orang-orang yang gagal ingin kita mengikuti kegagalannya!! Tapi iya, ini adalah goal kita sendiri jadi kalau kita benar-benar yakin dengan apa yang kita ingini, tutup mata kita, tutup telinga kita, dan jalani sesuai keyakinan kita!!! Success is My Right <br />
Oleh : Phang Arie SusantoEL_QITYhttp://www.blogger.com/profile/15268951839387191531noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8204687478351962180.post-14418710657447817342011-12-17T19:12:00.001-08:002011-12-17T19:12:58.923-08:00SEBUAH CERPENWaktu terasa begitu cepat jalannya. Sebentar lagi dia akan berusia 35 tahun. Dan teman-teman lainya sudah asik menimang-nimang anak. Di dalam hati ada kesepian yang sangat. sebenarnya akupun membutuhkan perhatian dan cinta. Namun aku takut memulai. Tak banyak wanita yang ku kenal di sekeliling hidupku. mungkin aku telah patah arang.<br />
<br />
<br />
<br />
Benar kata orang, bila wanita putus cinta, mereka akan bertambah cantik dan bertambah gaya. Bila pria putus cinta makin kusam, hidup ngak teratur dan tampang makin jelek sejeleknya. Itulah yang terjadi pada ku. dalam Masa 3 tahun bersama Vina hilang begitu saja, saat Vina mengabarkan dia menerima tunangan dari mamanya. Baginya itu adalah alasan yang dibuat-buat.<br />
<br />
<br />
<br />
Wahai jiwa yang berada di dalam rasa dan diriku, <br />
<br />
Apakah aku terlalu banyak berdialog dengan diriku sehingga aku kurang mampu berkomunikasi dengan lingkunganku? <br />
<br />
Apakah aku adalah orang yang selalu berpikir picik dalam kehidupan ini?<br />
<br />
Apakah aku terlalu egois terhadap diriku sendiri?<br />
<br />
Pertanyaan ini yang selalu menyeruak dan bermain dalam lamunan hati sehingga bertambah hancur.<br />
<br />
<br />
<br />
Dan ini adalah cinta kedua yang kandas. Satu tahun lalu aku menjadi kacau balau dan galau sampai-sampai aku pernah hampir di PHK dari pekerjaan. Sebab jarang masuk kerja dan kalaupun masuk enggak ada kerjaan yang beres pada waktunya dan aku bingung mau ngerjain apa. Untunglah atasanku sangat baik padaku dan sering memberi kata motivasi dalam semangat hidup.<br />
<br />
<br />
<br />
Sering gelap dalam pikiranku tak seperti terangnya sinar matahari. Kulihat cahayanya menyilaukan mata, panasnya membuat dahi mengeluarkan keringat. Aku hanya bisa mengusap keringat itu dengan lenganku sebagai tanda bahwa aku kelelahan. Mana sempat aku bawa sapu tangan dari rumah dengan kondisiku saat itu. "Tuhan, sepertinya aku tak sanggup lagi menahan semua ini." <br />
<br />
<br />
<br />
*****<br />
<br />
Pukul tujuh malam telah tiba, aku pun buru-buru pulang untuk menepati janjiku harus bertemu dengan Vina di sebuah resto favoritku. Dan Kamipun duduk berdua sambil makan malam.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Bercampur dengan cahaya lampu yang membuat wajah Vina menjadi bidadari cantik yang menggetarkan hati ini. Begitulah kiranya hasil proyektor otak ku saat itu. Kulitnya yang putih tak mungkin terbakar oleh sinar itu, saat-saat seperti ini hatiku membutuhkanmu untuk memadamkan asmara yang kian memuncak ketika aku merindukan Vina setelah 3 tahun berlalu. Isi hatiku pun tak mampu keluar dari mulutku. Ah, yang bisa dilakukannya hanya diam, bicara hanya mampu melalui mimpi atau saat ia lagi sendiri.<br />
<br />
<br />
<br />
Kini Vina ternyata telah berubah, makin gemuk dan wajahnya tak secantik dulu. Ada raut penderitaan di bola matanya. Setelah selesai makan kamipun bicara ke inti persoalan. Tak terasa ada air mata di wajah Vina. aku pun mendadak terharu. Cerita yang dia lontarkan cukup mengagetkan ku. Aku berpikir Vina pasti bahagia hidupnya.<br />
<br />
<br />
<br />
Ternyata tak seperti perkiraanku. Suaminya ternyata seorang don juan. Punya banyak simpanan wanita. Jarang pulang dan kalau pulang pun hanya pertengkaran yang ada. Sejak anak pertamanya lahir suaminya berubah. Suka kasar dan suka memukul.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Aku hanya terdiam dan tak sanggup berkata. Aku adalah orang lain sekarang bagi Vina. Dan semuanya tak akan bisa kembali seperti dulu. aku sadar, tak baik bagiku menjadi orang ketiga di keluarga Vina. Itu akan menambah persoalan baru.<br />
<br />
<br />
<br />
Lamunanku kembali buyar Vina menyadarkan aku, mungkin karena hatiku menghibur diriku yang selalu kesepian ini, membuatku dapat tersenyum cerah tanpa beban dihadapannya.<br />
<br />
<br />
<br />
"Den..maafkan Vina ya. Vina telah menghancurkan hati kamu, dalam hati kecil Vina, Vina masih mencintai kamu. Dan tak akan hilang sampai kapan pun, terimakasih kamu telah mau menemani malam ini." <br />
<br />
<br />
<br />
Tanpa terasa hari sudah kian malam selama dalam perjalanan pulang, aku tak henti-hentinya bersyukur. Waktu yang sempit sekali pun harus kusyukur. Rembulan malam tepat berada di tengah-tengah ketika nada-nada itu tiba-tiba lenyap digantikan keheningan yang luar biasa. Keheningan yang membawaku menyadari ternyata aku benar-benar sendiri, dan aku yang telah terbiasa sendiri ini menjadi ketakutan, bukan takut karena aku seorang diri disini, tapi takut dengan kesendirianku yang selalu menyendiri, seperti sekarang ini. Aku tetap terdiam merenungi kesendirianku, kenapa aku selalu ingin sendiri ? dan berulang kali aku mencoba untuk bisa hidup dengan orang lain ternyata tetap tidak nyaman tidak seperti ketika aku sendiri. Mungkin aku selalu merindukan kesendirianku.<br />
<br />
<br />
<br />
Aku termenung…aku tak tahu mesti berkata apa. aku pada posisi yang salah. Bagaimanapun rasa suka masih ada. Tapi cinta nya telah hilang buat Vina.Saat aku pulang samar-samar di radio di mobilku terdengar lagu dari "Selamat jalan kekasih... Manis yang berujung perih...Kisah ini terlalu indah tuk jalani ini semua". Tanpa sadar air mataku menetes di pipi. "Tuhan…kuatkan iman hamba" aku berdoa. Dan aku sadari aku pun tidak bisa memiliki Vina ku lagi.. pergilah biarkan ku nikmati indah dirimu hanya dalam bayang-bayang sepi.<br />
<br />
<br />
<br />
Aku terus berdoa, "Tuhan sesungguhnya aku ini lemah, maka kuatkanlah aku dan aku ini hina maka muliakanlah aku dan aku fakir maka kayakanlah aku wahai Dzat yang Maha Pengasih. Biarkan aku ikhlas dalam melepas Vina. Takdirmu adalah nyata segalanya bagiku. Pergilah cinta dengan rasa yang selalu kujaga. Raihlah hidupmu. Bukankah cinta tidak harus selalu memiliki?" Hanya pikiran itu yang ada di benakku kini.<br />
<br />
*****<br />
<br />
<br />
<br />
Bahagia itu tak slalu memiliki hal yang terbaik, hanya berusaha menjadikannya terbaik dari hal-hal kecil di dalam hidupnya<br />
<br />
Jangan pernah memikirkan kenapa aku memilih kamu tuk dicintai, sadarilah bahwa cinta ini yang memilih aku untuk mencintai kamu<br />
<br />
Inilah cinta bila terpancarkan didalam hati dengan jujur juga setia, kamu akan merasakan begitu indahnya mencintai dan dicintai<br />
<br />
<br />
<span> **************************</span><br />
<div class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoSnowboxCaption" tabindex="0"><wbr></wbr><span class="word_break"></span>*************<br />
<br />
<br />
sebaliknya kebahagiaan letaknya di diri kita sendiri bagaimana menyikapi rasa syukur pada saat ada kebahagiaan at ada cobaan"<br />
<br />
<br />
<br />
merelakan sebuah kenangan pahit memang gak mudah.. sangat gak mudah.. dan hanya orang-orang tangguhlah yang mampu bertahan.. dengan keyakinan bahwa Tuhan memilihnya karena ia mampu melewatinya<br />
<br />
<br />
<br />
<span> **************************</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span>**<br />
<br />
<span> hidup adalah pilihan........setiap orang berhak memilih siapa yang layak jadi pendampingnya........janga</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span>n salahkan takdir ketika orang yg kita cintai tidak memilih kita, karena mungkin itu yg terbaik untuk kita.<br />
<br />
<br />
mencintai tak obah nya menghirup udara dalam kehidupan, tak perlu kita cari,, cinta akan datang dengan sendirinya. memberikan kehidupan, memberikan kesejukan. tp jika kita tidak bsa menjaga hati untuk cinta, maka itu tak obah nya udara yang terepolusi limbah pabrik, panas, suram, dan membawaka malapetaka. so,,, hdup lah dengan cinta yang tulus dan iklas karna allah, karna hanya itu yg terjamin kemurnian nya.<br />
<br />
<br />
bahagia adalah saat kita melihat orang yg kita sayangi jg bahagia....cinta memang ta selamanya harus memiliki tp dg cinta dpt menumbuhkan motivasi tersendiri...<br />
<br />
<br />
<br />
</div>EL_QITYhttp://www.blogger.com/profile/15268951839387191531noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8204687478351962180.post-17657451742742721552011-12-17T19:11:00.000-08:002011-12-17T19:11:30.450-08:00Oh my darlingTujuh bulan sudah aku mengandung anakmu, aku sangat bahagia, karena Allah memberikan amanah bagi kita .meski malam demi malam dalam kontraksi panjang dan sakit pinggang. <br />
<br />
<br />
Genggaman tanganmulah yang meyakinkanku bahwa kita mampu menjadi orangtua hebat untuk seorang bayi yang kuat. Saat aku tak mampu menahan laju air mataku, engkaulah yang dengan cinta menghapusnya perlahan.<br />
<br />
<br />
Suamiku, aku sadar betapa lemahnya aku tanpamu. Disaat aku tak memiliki kekuatan untuk bertahan, aku selalu memohon pada-Nya untuk menghadirkan kekuatan baru melaluimu. <br />
<br />
<br />
Dan…setelah hampir setahun mengarungi samudera hidup bersamamu, aku semakin yakin akan tanda-tanda kekuasaan-Nya. Terimakasih untuk semua cinta yang kau hadirkan dalam hidupku. Sungguh aku tak pernah mencintai seseorang seperti aku mencintaimu sebelumnya.<br />
<br />
<br />
Terimakasih untuk setiap kesabaran dan ketegaran yang kau hadirkan dalam rumah tangga kita. Meski aku tahu, kau pun laki-laki biasa yang kadang dapat lelah mengemudikan bahtera kita. <br />
<br />
<br />
Jangan pernah takut untuk berhenti sejenak dan mengumpulkan kekuatan baru, sayang. Karena aku akan selalu menemanimu, percayalah!<br />
<br />
<br />
Terimakasih, karena kau telah menjadikan aku wanita yang seutuhnya.dan sebentar lagi kau menjadikan aku, ibu dari putra kita yang menggemaskan. Aku berjanji akan mendidik mereka untuk selalu taat pada Rabb kita. Kekuatan Tertinggi Cinta kita.<br />
<br />
<br />
Jika aku harus memilih memiliki tubuh langsing seperti sebelum menikah atau berperut buncit karena mengandung anak kita. Maka aku akan memilih untuk mengandung, karena disaat itulah aku rasakan kekuatan untuk melindungi dan mencintai..<br />
<br />
<br />
<br />
Jika aku harus memilih memiliki payudara indah seperti para model atau payudara yang membengkak karena air susu. Maka aku akan memilih payudara membengkak yang mampu memberi kehidupan. Karena disanalah aku belajar untuk berkorban dan memberi kehidupan.<br />
<br />
<br />
<br />
Jika aku harus memilih untuk melahirkan sesar atau berjuang untuk melahirkan. Maka aku akan memilih untuk berjuang sekuat tenaga melahirkan anak kita. Karena menunggu kelahiran anak kita dari menit ke menit, yang begitu menyakitkan adalah seperti menunggu antrian menuju Jannah-Nya. <br />
<br />
<br />
Sehingga ketika bayi kecil kita terlahir dengan Asma Allah, para malaikat pun tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit.Jika aku harus memilih hidup tanpa beban dan bebas seperti saat aku belum menikah atau hidup dengan segala keterbatasan bersamamu dan buah cinta kita. Maka aku akan memilih untuk selalu bersamamu.<br />
<br />
<br />
<br />
Percayalah, aku tak pernah menyesali keputusan untuk menikah denganmu diusia dini, bahkan sebelum aku berhasil merampungkan pendidikanku (pesantren). <br />
<br />
<br />
<br />
Aku tak pernah menyesal memilih seorang laki-laki sederhana untuk menjadi Qowwam dalam rumahtangga. <br />
<br />
<br />
Karena laki- laki sederhana itu menghadirkan banyak cinta untukku.Tetaplah bersamaku mengarungi bahtera ini, karena akan begitu banyak ombak yang akan menghadang lajunya. <br />
<br />
<br />
Tetaplah menggenggam tanganku dalam keyakinan berpasrah atas setiap ketentuan-Nya. Tetaplah mencintaiku dengan cinta yang tiada pernah ingkar…<br />
<br />
<br />
<br />
Aku begitu bahagia menjadi istrimu…EL_QITYhttp://www.blogger.com/profile/15268951839387191531noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8204687478351962180.post-8685556289345281182011-12-17T19:09:00.001-08:002011-12-17T19:09:19.626-08:00sisi keseharian sang suami yang luar biasa!!!!Usianya sudah tidak terbilang muda lagi, 60 tahun. Orang bilang sudah senja bahkan sudah mendekati malam, <br />
<br />
tapi sang suami masih bersemangat merawat istrinya yang sedang sakit. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. <br />
<br />
Dikaruniai 4 orang anak.<br />
<br />
Dari isinilah awal cobaan itu menerpa, saat istrinya melahirkan anak yang keempat. tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan.<br />
<br />
Hal itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang, lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.<br />
<br />
Setiap hari sebelum berangkat kerja sang suami sendirian memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi dan mengangkat istrinya ke tempat tidur.<br />
<br />
<br />
Dia letakkan istrinya di depan TV agar istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya sudah tidak dapat bicara tapi selalu terlihat senyum. <br />
<br />
Untunglah tempat berkantor sang suami tidak terlalu jauh dari kediamannya, sehingga siang hari dapat pulang untuk menyuapi istrinya makan siang.<br />
<br />
<br />
Sorenya adalah jadwal memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa saja yg dia alami seharian. <br />
<br />
<br />
Walaupun istrinya hanya bisa menanggapi lewat tatapan matanya, namun begitu bagi sang suami sudah cukup menyenangkan. Bahkan terkadang diselingi dengan menggoda istrinya setiap berangkat tidur. <br />
<br />
<br />
Rutinitas ini dilakukan sang suami lebih kurang 25 tahun. Dengan penuh kesabaran dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4 buah hati mereka. Sekarang anak- anak mereka sudah dewasa, tinggal si bungsu yg masih kuliah.<br />
<br />
<br />
<br />
Pada suatu hari…saat seluruh anaknya berkumpul di rumah menjenguk ibunya karena setelah anak-anak mereka menikah dan tinggal bersama keluarga masing-masing<br />
<br />
<br />
sang suami memutuskan dirinyalah yang merawat ibu mereka karena yang dia inginkan hanya satu ‘agar semua anaknya dapat berhasil’.<br />
<br />
<br />
<br />
Dengan kalimat yang cukup hati-hati, anak yang sulung berkata:<br />
<br />
“Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak……bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu.” Sambil air mata si sulung berlinang.<br />
<br />
<br />
<br />
“Sudah keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak, dengan berkorban seperti ini, kami sudah tidak tega melihat bapak, kami janji akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian”. Si Sulung melanjutkan permohonannya.<br />
<br />
<br />
<br />
”Anak-anakku…Jikalau perkawinan dan hidup di dunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah lagi, tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian di sampingku itu sudah lebih dari cukup,dia telah melahirkan kalian….<br />
<br />
*sejenak kerongkongannya tersekat*… kalian yang selalu kurindukan hadir di dunia ini dengan penuh cinta yang tidak satupun dapat dihargai dengan apapun. Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti ini ?? <br />
<br />
<br />
Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya seperti sekarang, kalian menginginkan bapak yang masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain,<br />
<br />
<br />
bagaimana dengan ibumu yang masih sakit.” Sang bapak menjawab hal yang sama sekali tidak diduga anak-anaknya<br />
<br />
<br />
Sejenak meledaklah tangis anak-anaknya, merekapun melihat butiran-butiran kecil jatuh di pelupuk mata Ibu..dengan pilu ditatapnya mata suami yang sangat dicintainya itu……<br />
<br />
<br />
<br />
Akhirnya pertanyaan kepada sang bapak terjawab sudah,,, “’kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa-apa….<br />
Dijawab Sang ayah : “Jika manusia di dunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi waktu, tenaga,pikiran, perhatian itu adalah kesia-siaan. <br />
<br />
<br />
Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 anak yang lucu-lucu..<br />
<br />
<br />
<br />
Sekarang saat dia sakit karena berkorban untuk cinta kami bersama… dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi diasakit…” Sambil menangis<br />
<br />
<br />
”Setiap malam saya bersujud dan menangis dan saya hanya dapat bercerita kepada Allah di atas sajadah..dan saya yakin hanya kepada Allah saya percaya untuk menyimpan dan mendengar rahasia saya…<br />
<br />
<br />
”BAHWA CINTA SAYA KEPADA ISTRI, SAYA SERAHKAN SEPENUHNYA KEPADA ALLAH”.EL_QITYhttp://www.blogger.com/profile/15268951839387191531noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8204687478351962180.post-55306693591474141342011-12-17T19:08:00.000-08:002011-12-17T19:08:01.709-08:00Dari Dapur, Wanita Menuju Surga ^-Salah satu pesan orang tua kepada para anak perempuannya adalah " Cinta suami berawal dari perut". Ketelatenan seorang wanita dalam memberikan hidangan yang memanjakan lidah bagi suaminya, <br />
<br />
<br />
ternyata memang tidak hanya berhasil memikat kasih sayang dan perhatiannya, namun juga terbukti berhasil menghidangkan kebahagiaan bagi rumah tangga mereka. Betapa tidak, suami mana yang tidak akan damai melihat sang istri begitu serius merawat dan melayaninya, <br />
<br />
<br />
serta perduli pada hal terinci termasuk pada jam makannya. Bagi suami yang sangat pintar menghargai, hal ini membuat kekurangan wanita yang menjadi istrinya seolah termaklumi oleh perbuatannya merawat dan menjaga cita rasa lidah sang suami.Dan tentunya bagi si istri, kebahagiaan sudah pasti dituainya karena kesenangan dan ridho suami memanglah menjadi tujuan akhir dari perjuangan wanita muslimah.<br />
<br />
Maka, betapa disayangkan jika masih ada beberapa orang yang berpikir bahwa dapur bukanlah tempat wanita modern dalam `berkarir`.<br />
<br />
<br />
Bahkan sebagian dari mereka dengan ikhlasnya berbagi pahala dengan para pembantu bahkan menyerahkan semuanya kepada pembantu. Beribu alasan kesibukan dan ketidakmampuan diberikannya, termasuk alasan bahwa jaman sekarang pekerjaan rumah hanya menghambat perkembangan kreatifitas wanita.<br />
<br />
Hanya orang- orang yang belum mengerti kedamaian sebuah melayani, yang akan berpikiran bahwa pekerjaan dapur hanya merendahkan wanita. Begitulah pendapat kebanyakan mereka, biasanya didapur, masa depan wanita...tamat.<br />
<br />
Namun hal ini berbeda dengan pikiran para wanita yang menjunjung tinggi sebuah keikhlasan. Melayani bukan berarti memasrahkan diri menjadi pelayan. Melayani berarti meninggkatkan derajat diri, dari yang semula hanya berpikir tentang diri sendiri, dengan usaha yang keras dia tanggalkan ego untuk membahagiakan orang lain. <br />
<br />
<br />
<br />
MasyaAllah, ini bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, tapi juga tidak mustahil dijalankan. <br />
<br />
<br />
Wanita ajaib seperti apa yang dapat berbuat seperti ini, kecuali akan menjadi berkah bagi pasangannya. Betapapun pekerjaan rumah begitu beratnya, betapapun banyak kesibukan diluar yang menyita waktu mereka,<br />
<br />
<br />
namun seorang wanita sholehah akan tetap memfokuskan bahwa keluarga adalah nomor satu,<br />
<br />
<br />
dan karena memang itulah tanggung jawab sesungguhnya,baginya, dari Allah sang maha penguasa. Pikirannya akan dengan sadar menggiringnya untuk selalu menyempatkan waktu menyiapkan apa yang dia bisa hidangkan untuk suami tercinta.<br />
<br />
Selanjutnya, pahala baginyapun akan mengalir dengan deras dan tiket untuk masuk ke dalam surga Allah insyaallah akan digenggaman.<br />
<br />
Memang masih banyak cara untuk membahagiakan suami kita selain dengan memasakkan makanan kesenangan beliaunya.<br />
<br />
Namun, adakah cara yang lebih indah untuk memenuhi selera makan mereka selain dengan memenuhinya dengan tangan kita sendiri. Pastilah sebuah kebanggaan bagi kita dapat merawat suami sebagai bagian dari amanah kita yang kita lakukan dengan tangan kita sendiri, dan menjadikan kita pribadi yang dapat dipercaya dalam menjaga amanah.<br />
<br />
Maka jangan pernah menyepelekan titipan Allah, dan jangan menunggu sampai titipan itu diambil Allah barulah kita menyadari kekeliruan kita. <br />
<br />
<br />
Maka sebaiknya mulai menumbuhkan rasa malu, saat mengetahui bahwa sang suami cenderung menyukai penganan di luar dan atau buatan orang lain.<br />
<br />
<br />
<br />
Manfaatkan waktu sebaik mungkin belajar, karena sungguh Allah menyediakan surga bagi hambanya yang bersungguh- sungguh dalam belajar. <br />
<br />
Siapapun anda, apapun kedudukan dan pekerjaan serta kesibukan saat ini, jangan pernah menganggap remeh hasil karya yang terolah dengan tangan kasih sayang anda dari sebuah ruangan kecil yang bernama dapur<br />
<br />
<br />
. kebahagiaan suami, perhatian dan kasih sayangnya dapat anda ikat dari sana. so, mengapa tidak buru- buru memulainya sekarang?. <br />
<br />
Selamat berburu pahala...EL_QITYhttp://www.blogger.com/profile/15268951839387191531noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8204687478351962180.post-82401223122477258162011-12-17T19:05:00.001-08:002011-12-17T19:05:51.081-08:00SEBUAH CERITABelum sampai 30 tahun usiaku ketika istriku melahirkan anak pertamaku. <br />
<br />
<br />
<br />
Masih aku ingat malam itu, dimana aku menghabiskan malam bersama dengan teman-temanku hingga akhir malam, dimana waktu semalaman aku isi dengan ghibah dan komentar-komentar yang haram. Akulah yang paling banyak membuat mereka tertawa, membicarakan aib manusia, dan mereka pun tertawa.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Aku ingat malam itu, dimana aku membuat mereka banyak tertawa. Aku punya bakat luar biasa untuk membuat mereka tertawa. Aku bisa mengubah nada suara hingga menyeruapi orang yang aku tertawakan. Aku menertawakan ini dan itu, hingga tidak ada seorangpun yang selamat dari tertawaanku walaupun ia adalah para sahabatku. Hingga akhirnya sebagian dari mereka menjauhiku agar selamat dari lisanku.<br />
<br />
<br />
<br />
Aku ingat pada malam itu aku mengejek seorang yang buta, yang aku melihatnya sedang mengemis di pasar. Lebih buruk lagi, aku meletakkan kakiku di depannya untuk mendorongnya hingga ia goyah dan jatuh, hingga dia berpaling dengan kepalanya dan tidak mengetahui apa yang ia katakan. Leluconku menyebabkan orang-orang yang ada di pasar tertawa.<br />
<br />
<br />
<br />
Aku kembali ke rumah dalam keadaan terlambat seperti biasa. Aku mendapati istriku yang sedang menungguku tengah bersedih. Dia bertanya padaku, darimana saja aku? Aku menjawabnya dengan sinis, “Aku lelah.” Kelelahan tampak jelas diwajahnya. Ia berkata dengan menangis tersedu, “Aku lelah sekali, tampaknya waktu persalinanku sudah dekat.”<br />
<br />
<br />
<br />
Dalam diamnya, air matanya menetes di pipinya. Aku merasa bahwa aku telah mengabaikan istriku dalam hal ini. Seharusnya aku memperhatikannya dan mengurangi begadangku, lebih khusus di bulan kesembilan dari kehamilannya ini. Akhirnya, aku membawanya ke rumah sakit dengan segera dan aku masuk ke ruang bersalin. Aku seakan merasakan sakit yang sangat beberapa saat. Aku menunggu persalinan istriku dengan sabar, tapi ternyata sulit sekali proses persalinannya.<br />
<br />
<br />
Aku menunggu lama sekali hingga aku kelelahan. Maka aku pulang ke rumah dengan meninggalkan nomor HP ku di rumah sakit dengan harapan mereka mengabariku.<br />
<br />
<br />
<br />
Setelah beberapa saat, mereka menghubungiku dengan kelahiran Salim. Maka aku bergegas ke rumah sakit. Pertama kali mereka melihatku, aku bertanya tentang kamarnya. Tetapi mereka memintaku untuk menemui dokter yang bertanggung jawab dalam proses persalinan istriku. Aku berteriak kepada mereka: “Dokter apa? Aku hanya perlu melihat anakku.” Akan tetapi mereka mengatakan: “Anda harus menemui dokter terlebih dahulu.”<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Akhirnya aku menemui dokter tersebut. Lantas dia berbicara kepadaku tentang musibah dan ridha terhadap takdir. Kemudian ia berkata: “Mata kedua anak anda buruk, dan sepertinya dia akan kehilangan penglihatannya!”<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Aku menundukkan kepala dan berusaha mengendalikan ucapanku. Aku jadi teringat dengan pengemis buta yang aku dorong di pasar dan menertawakannya di hadapan manusia.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Maha Suci Allah, sebagaimana engkau mengutuk, maka engkau akan dikutuk. Aku sangat sedih dan tidak mengetahui apa yang aku katakan. Kemudian aku ingat istri dan anakku. Aku berterima kasih kepada dokter atas kelemah lembutannya, lantas aku berlalu dan tidak melihat istriku. Adapun istriku maka dia tidak bersedih, dia ridha dan beriman terhadap takdir Allah. Seringkali ia menasehatiku untuk menjaga diri dari menertawakan orang lain, dan ia juga senantiasa mengulang-ulanginya agar aku tidak ghibah.<br />
<br />
<br />
<br />
Kami keluar dari rumah sakit bersama Salim. Sungguh, aku tidak banyak memperhatikannya. Aku menganggapnya tidak ada di rumah. Ketika tangisannya sangat keras, aku lari ke lorong untuk tidur di sana. Sedangkan istriku sangat memperhatikan dan mencintainya. Sebenarnya aku tidak membencinya, tetapi masih belum bisa mencintainya.<br />
<br />
<br />
<br />
Salim pun semakin besar. Mulailah dia merangkak, akan tetapi cara merangkaknya aneh. Umurnya hampir setahun, dan mulailah dia berjalan. Maka semakin jelas jika dia pincang. Maka beban yang berada di pundakku semakin besar. Setelah itu istriku melahirkan anak yang normal setelahnya, Umar dan Khalid. Berlalulah beberapa tahun dan Salim semakin besar, dan tumbuh besar pula saudara-saudaranya. Aku sendiri tidak seberapa suka duduk-duduk di rumah, seringkali aku menghabiskan waktu bersama dengan teman-temanku.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Istriku tidak pernah putus asa untuk senantiasa menasehatiku. Dia senantiasa mendoakanku agar mendapat hidayah. Dia tidak pernah marah terhadap perbuatanku yang gegabah. Akan tetapi, ia sangat bersedih jika melihatku banyak memperhatikan saudara-saudara Salim, <br />
<br />
<br />
sementara kepada Salim aku meremehkannya. Salim semakin besar dan harapanku kepadanya juga semakin besar. Aku tidak melarang ketika istriku memintaku agar mendaftarkan Salim di salah satu sekolah khusus penyandang cacat. Tidak terasa aku telah melalui beberapa tahun hanya aku gunakan untuk bekerja, tidur, makan dan begadang dengan teman-temanku.<br />
<br />
<br />
<br />
Pada hari Jumat, aku bangun pada pukul 11.00 waktu zhuhur. Dan ini masih terlalu pagi bagiku, dimana ketika itu aku diundang untuk menghadiri suatu perjamuan. Aku berpakaian, mengenakan wewangian dan hendak keluar. Aku berjalan melalui lorong rumah, namun wajah Salim menghentikan langkahku. Dia menangis dengan meluap-luap!<br />
<br />
Ini adalah kali pertama aku memperhatikan Salim semenjak dia masih kecil. Telah berlalu 10 tahun, tetapi aku tidak pernah memperhatikannya. Aku mencoba untuk pura-pura tidak tahu, tetapi tidak bisa. Aku mendengarkan suaranya yang sedang memanggil ibunya, sementara aku sendiri berada di dalam kamar. Aku melihatnya dan berusaha mendekat kepadanya.<br />
<br />
<br />
<br />
Aku berkata: “Salim, mengapa engkau menangis?” Ketika mendengar suaraku, ia berhenti menangis. Maka ketika ia merasa aku telah berada di dekatnya, dia mulai merasakan apa yang ada di sekitarnya dengan kedua tangannya yang kecil. Dengan apakah dia melihat? Aku merasa bahwa dia berusaha untuk menjauh dariku!! <br />
<br />
<br />
<br />
Seolah-olah ia berkata: “Sekarang engkau telah merasakan keberadaanku. Dimana saja engkau selama 10 tahun yang lalu?!” Aku mengikutinya, ia masuk ke dalam kamarnya. Ia menolak memberitahukan kepadaku sebab dari tangisannya. Maka aku mencoba untuk berlemah lembut kepadanya. Mulailah Salim menjelaskan sebab tangisannya. Aku mendengar ucapannya, dan aku mulai bangkit.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Apakah kalian tahu apa yang menjadi sebabnya!! Saudaranya, Umar, terlambat, terlambat mengantarkannya pergi ke masjid, sebab ketika itu adalah shalat jumat, dia khawatir tidak mendapatkan shaf pertama. Ia memanggil Umar, ia memanggil ibunya, akan tetapi tidak ada yang menjawabnya, akhirnya ia menangis. Aku melihat airmata yang mengalir dari kedua matanya yang tertutup. Aku belum bisa memahami kata-katanya yang lain. Aku meletakkan tanganku kepadanya dan berkata: “Apakah untuk itu engkau menangis, wahai Salim…?!”<br />
<br />
Dia berkata, “Ya…”<br />
<br />
<br />
<br />
Aku telah lupa dengan teman-temanku, aku telah lupa dengan undangan perjamuan.<br />
<br />
<br />
<br />
Aku berkata: “Salim, jangan bersedih! Tahukah engkau siapakah yang akan berangkat denganmu pada hari ini ke Masjid?”<br />
<br />
<br />
<br />
Ia berkata: “Dengan Umar tentunya, tetapi ia selalu terlambat.”<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Aku berkata: “Bukan, tetapi aku yang akan pergi bersamamu.”<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Salim terkejut, ia seakan tidak percaya. Dia mengira aku mengolok-oloknya. Dia meneteskan airmata kemudian menangis. Aku mengusap airmatnya dengan tanganku dan aku pegang tangannya. Aku ingin mengantarkannya dengan mobil, tetapi ia menolak seraya mengatakan: “Masjidnya dekat, aku hanya ingin berjalan menuju masjid!”<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Aku tidak ingat kapan kali terakhir aku masuk ke dalam masjid. Akan tetapi ini adalah kali pertama aku merasakan adanya takut dan penyesalan atas apa yang telah aku lalaikan selama beberapa tahun belakangan. Masjid itu dipenuhi dengan orang-orang yang shalat, kecuali aku mendapati Salim duduk di shaf pertama. Kami mendengarkan khutbah jumat bersama, dan dia shalat di sampingku. Bahkan, sebenarnya akulah yang shalat di sampingnya.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Setelah shalat, Salim meminta kepadaku sebuah mushaf. Aku merasa aneh, bagaimana dia akan membacanya padahal ia buta? Aku hampir saja mengabaikan permintaannya dan berpura-pura tidak mengetahui permintaannya. Akan tetapi aku takut jika aku melukai perasaannya. Akhirnya aku mengambilkan sebuah mushaf. Aku membuka mushaf dan memulainya dari surat al Kahfi. Terkadang aku membalik-balik lembaran, terkadang pula aku melihat daftar isinya. Maka ia mengambil mushaf itu dari tanganku kemudian meletakkannya. Aku berkata: “Ya Allah, bagaimana aku mendapatkan surat al kahfi, aku mencari-carinya hingga mendapatkannya di hadapannya!!”<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Mulailah ia membaca surat itu dalam keadaan kedua matanya tertutup. Ya Allah…!! Ia telah hafal surat al Kahfi secara keseluruhan…!<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Aku malu pada diriku sendiri. Aku memegang mushaf, namun aku rasakan seluruh anggota badanku menggigil. Aku baca dan aku baca. Aku berdoa kepada Allah agar mengampuniku dan memberi petunjuk kepadaku. Aku tidak kuasa, maka mulailah aku menangis seperti anak kecil. Manusia masih berada di masjid untuk mendirikan shalat sunnah. Aku malu pada mereka, maka mulailah aku menyembunyikan tangisanku. Maka berubahlah tangisan itu menjadi isakan.<br />
<br />
<br />
<br />
Aku tidak merasakan apa-apa ketika itu kecuali melalui tangan kecil yang meraba wajahku dan mengusap kedua airmataku. Dialah Salim!! Aku dekap dia ke dadaku dan aku melihatnya. Aku berkata kepada diriku sendiri, “Engkau tidaklah buta wahai anakku, akan tetapi akulah yang buta, ketika aku bersyair di belakang orang fasiq yang menyeretku ke dalam api neraka.”<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Kami kembali ke rumah. Istriku sangat gelisah terhadap Salim. Namun seketika itu juga kegelisahannya berubah menjadi airmata kebahagiaan ketika ia mengetahui bahwa aku telah shalat jumat bersama Salim.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Sejak saat itu, aku tidak pernah ketinggalan untuk mendirikan shalat jamaah di masjid. Aku telah meninggalkan teman-teman yang buruk. Sekarang aku telah mendapatkan banyak teman yang aku kenal di masjid. Aku merasakan nikmatnya iman bersama mereka. Aku mengetahui dari mereka banyak hal yang dilalaikan oleh dunia. Aku tidak pernah ketinggalan mendatangi kelompok-kelompok pengajian atau shalat witir. <br />
<br />
<br />
<br />
Aku telah mengkhatamkan al Quran beberapa kali dalam sebulan. Lisanku telah basah dengan dzikir agar Allah mengampuni dosa-dosaku berupa ghibah dan menertawakan manusia. Aku merasa lebih dekat dengan keluargaku. Hilang sudah ketakutan dan belas kasihan yang selama ini ada di mata istriku. Senyuman tidak pernah pergi menjauhi wajah anakku, Salim. Siapa yang melihatnya akan mengira bahwa dia adalah seorang malaikat dunia beserta isinya. Aku banyak memuji Allah atas segala nikmat-Nya.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Suatu hari, teman-temanku yang shalih menetapkan diri melakukan safar untuk berdakwah. Aku ragu-ragu untuk pergi. Aku melakukan istikharah dan bermusyawarah dengan istri. Aku merasa dia akan menolak keinginanku. Akan tetapi ternyata sebaliknya, ia menyetujui keinginanku! Aku sangat bahagia, bahkan ia memotivasiku. Dia telah melihat masa laluku, dimana aku melakukan safar tanpa musyawarah dengannya sebagai bentuk kefasiqan dan perbuatan jahat.<br />
<br />
<br />
<br />
Aku menghadap ke arah Salim. Aku mengabarinya jika aku hendak melakukan safar. Maka dia memegangku dengan kedua tangannya yang masih kecil sebagai ungkapan selamat jalan.<br />
<br />
<br />
<br />
Aku telah meninggalkan rumahku lebih dari satu bulan. Selama itu, aku masih senantiasa menghubungi istriku dan juga berbicara kepada anak-anakku selama ada kesempatan. Aku sangat rindu kepada mereka. Ah, betapa rindunya aku kepada Salim. Aku sangat ingin mendengarkan suaranya. Dialah satu-satunya yang belum berbicara denganku semenjak aku melakukan safar. Bisa jadi karena dia berada di sekolah, bisa juga dia berada di masjid ketika aku menghubungi mereka.<br />
<br />
<br />
<br />
Setiap kali aku berbicara dengan istriku perihal kerinduanku padanya (Salim), maka ia tertawa suka cita dan bahagia. Kecuali kali terakhir aku meneleponnya, aku tidak mendengar tawanya seperti biasa, suaranya berubah.<br />
<br />
<br />
<br />
Aku berkata kepadanya: “Sampaikan salamku kepada Salim.” Istriku menjawab: “Insya Allah…!” Kemudian ia terdiam.<br />
<br />
<br />
<br />
Terakhir, aku pun kembali ke rumah. Aku ketuk pintu. Aku berangan-angan jika Salim yang akan membukakan pintu itu. Akan tetapi, aku mendapati anakku Khalid yang usianya belum sampai 4 tahun membukakan pintu. Aku gendong dia, dan dia berteriak-teriak: “Baba…baba…”<br />
<br />
<br />
<br />
Aku tidak tahu kenapa dadaku berdebar ketika memasuki rumah.<br />
<br />
<br />
<br />
Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.<br />
<br />
Istriku menyambutku. Wajahnya mulai berubah, seolah-olah kebahagiaannya dibuat-buat.<br />
<br />
Aku perhatikan ia baik-baik kemudian aku bertanya: “Ada apa denganmu?”<br />
<br />
Ia berkata: “Tidak apa-apa.”<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Tiba-tiba aku teringat Salim, maka aku berkata: “Dimana Salim.”<br />
<br />
Istriku menundukkan wajahnya dan tidak menjawab. Airmata yang masih hangat menetes di pipinya.<br />
<br />
Aku berteriak, “Salim…! Di mana Salim?”<br />
<br />
Aku mendengar suara anakku Khalid yang hanya bisa mengatakan: “Baba…”<br />
<br />
“Salim telah melihat surga,” kata istriku.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Istriku tidak kuasa dengan situasi ketika itu. Ia hendak menangis, hampir saja ia pingsan. Maka kemudian aku keluar dari kamar.<br />
<br />
Aku tahu setelah itu, bahwa Salim terserang panas yang sangat tinggi beberapa hari sebelum kedatanganku. Istriku telah membawanya ke rumah sakit, ketika tiba disana maka ia menghembuskan nafas terakhir. Ruhnya telah meninggalkan jasadnya.<br />
<br />
<br />
semoga cerita ini bermanfaat,,,EL_QITYhttp://www.blogger.com/profile/15268951839387191531noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8204687478351962180.post-8538827486912214342011-12-17T19:04:00.001-08:002011-12-17T19:04:38.166-08:00sebuah kisahSelama tiga tahun, <br />
fatimah memperdalam ilmu agama dan belajar mengaji pada seorang ulama besar.Setelah ia keluar dari pondok pesantren,fatimah tumbuh sebagai gadis cantik yg sholihah yg cantik.ia pun kembali memasuki kehidupan diluar.Orang orang memandangnya tak ubahnya seperti bunga MAWAR putih yang tumbuh,diantara rumput ilalang.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Semua lelaki memujanya.percampuran ...darah indonesia dan tionghoa, yg... ada didalam tubuhnya,membuat ia seperti sebuah lukisan klasik yang nyata dan hidup. Ia seperti bidadari.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Ulama ulama dari seberang pulau, seringkali datang melamar fatimah. Bahkan tak jarang sahabat ayahnya mencoba melamar fatiah untuk anaknya.Tetapi ayah fatimah yg memiliki hati yang teduh itu,menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada anaknya.Tetapi fatimah sebagai anak yg sholihah,fatimah justru menyerahkan hal itu pada ayahnya,menurutnya ayahnya tahu yg terbaik baginya.<br />
<br />
Fatimah sangat mengagumi ayahnya karena dia adalah lelaki pertama yg dikenal dalam hidupnya. Seorang lelaki yg bertanggung jawab,selalu tersenyum meski dalam keadaan marahnya pun,ia adalah lelaki yg selalu mengutamkan ibadah kepada Allah. Bahkan fatimah seringkali berucap” Jika Allah mendatangkan seseorang yang menemani hidup ku, biarlah ia seperti ayahku...”<br />
<br />
<br />
<br />
<span> Tanpa sepengatahua fatimah,ternyata sang ayah diam diam telah menjodohkannya dengan anak seorang ulama terkenal yg merupakan sahabat baiknyaFatimah tak percaya saat ayahnya menyampaikan maksud perjodohan itu karena ia tahu betul bagaimana akhlaknya pemuda itu,sang pemuda terkenal gemar sekali melakukan kemaksiatan,seperti : JUDI,MABUK2an,begadang,bah</span><br />
<div class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoSnowboxCaption" tabindex="0"><wbr></wbr><span class="word_break"></span>kan sholatpun tak pernah ia lakukan...bahkan dikampungnya sang pemuda mendapat julukan THE GOD OF GAMBLER...naudzubillah.<br />
<br />
<br />
<br />
Hari hari ia lalui dengan bersujud pada ALLAH,ia memohon petunjuk pada Allah agar diberikan yg terbaik,ia yakin bahwa ALLAH akan membantunya,karena ia tak berani menolak tawaran dar i ayahnya,meskipun pada saat saat itu seringkali di hantui mimpi2 buruk,dan itu yg membuatnya resah dan gelisah yg mebuat ia semakin bingung,karena ia punya prinsip “Tujuan hidup ku adalah membahagiakan ayahku apapun keputusannya jd bagaiman aku menolaknya???”<br />
<br />
<br />
<br />
Akhirnya,ia memutuskan untuk menerimanya,dan hari yg dikhawatirkannya itu tiba juga.Dan ia sempat pinsan saat hari pernikahan itu,ia gak percaya bahwa akad itu telah terjadi.Namun keresahan itu juga terjadi pada ikhsan(nama sang pemuda tersebut) saat akad nikah, dadanya bergetar hebat. Ia tak kuasa memandang pesona yang dimilki fatimah “ Benarkah aku layak menjadi suaminya??Fatimah terlalu baik untuk ku!!Sedangkan aku??tak ada satupun yg bisa aku banggakan dariku!!aku peminum!!aku penjudi!!apakah ini NYATA????<br />
<br />
Ditengah malam,tanpa sepengathuan fatimah dia melakukan sesuatu yang tak pernah ial lakukan,yaitu SHALAT!!<br />
<br />
<br />
<br />
dalam shalatnya ia bersujud panjang dan bersyukur tak habisnya atas karunia yg telah diberikan Allah meski maksiat kerap kali dilakukannya,dalam sujud panjangnya dia selalu berdoa<br />
<br />
<br />
“Ya Allah,kasihanilah aku,ampunilah aku,bantulah aku...Ya allah apakah betul Zamrud bitu na indah itu untukku??”<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Waktu berlalu dengan DO’A dan KESUNGGUHAnnya,sehingga hari hari berganti dengan sebuah perubahan yg dahsyat,kini ikhsan telah berubah ia telah meninggalkan kebiasaan buruknya itu.Gadis nan indah itu telah merubah pandangannya tentang hidup hingga ia mampu meninggalkannya.Hingga pada suatu malam fatimah menyaksika peristiwa yang menggetarkan jiwanya..<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Saat itu fatimah bangun malam hendak melaksankan shalat tahajud, namun saat ia memakai mukena ia mendengar suara orang yg mengendap2 di ruangan tamu,saat ia intip dr kamarnya tenyata sang suaminya hendak meninggalkan rumah,fatimah tak berani mencegahnya ia hanya mampu mengintip,<br />
<br />
<br />
<br />
namun pikirannya mulai berpikir yg tak baik ttg suaminya ia khawatir suaminya kembali ke kebiasaannya yg buruk dulu hingga ia berani keluar malam lagi.Ketika suaminya sudah mulai menjauh akhirnya ia mengikutinya dr belakang,ternyata sang suami masuk kesebuah masjid.<br />
<br />
<br />
<br />
Fatimah tak percaya atas apa yg di saksikannya<br />
<br />
<br />
,ia melihat suaminya berdoa dengan meratap dan menangis kepada ALLAH <br />
<br />
<br />
<br />
Ya allah aku bersyukur pada MU telah engkau karunikan,seorang perempuan yg cantik,baik dan shalihah.setiap hari ia berbakti kepada ku,menyiapkan segalanya untuku,mencucikan bajuku,memasak untuku,menimba ar untukku,membacakan kalam Mu untuk menyadarkanku dari khilaf ku pada MU. Tetapi hamba belum menyentuhnya<br />
<br />
<br />
ya ALLAH,hamba tak pantas melakukan itu semua. Dan aku tau itu membuatnya terluka.Hidupku terlalu pekat oleh dosa dosa padaMU dimasa lalu ku.Tetapi engkau memberikan hadiah yg sangat besar untuk hiup ku. Kehadiran fatimah disamping ku adalah karunia terbesar dari MU untukku. Maka dari itu ya ALLAH,<br />
<br />
<br />
fatimah tetap bersemi INDAH,bercahaya setiap waktu, damai dalam munajatnya kepadaMU setiap waktu.Aku mohon ya Allah,siapkan seorang suami yg setara dengannya. Dan engkau pasti tak mau melukai hambaMU fatimah dengan membuatnya tersiksa bersuamikan hamba. Kabulkanlah ya ALLAH..<br />
<br />
<br />
<br />
Mendengar itu,fatimah bergetar hebat ia menangis dan bersujud didepan pintu masjid ‘Akulah yg berdosa,akulah yang berdosa, aku telah menyipan pikiran buruk bagi hambaMU yang mulia,yang telah KAU tunjuk menjadi suamiku. Ampunilah hamba ya ALLAh,Bisikan kedalam hati lelaki itu, bahwa aku mohon maaf ,dan betapa aku mengagumi dan mencintainya. Ya allah izinkanlah ia menjadi suami ku selama2nya.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Isak tangis yg ditahannya sejak tadi kini meledaknya.Memecah keheningan, sambil menangis ia mrangkak menghampiri suaminya. Ikhsan terperangah “apakah fatimah mendengar doaku??” pikirnya.dan kini ia semakin tak dapat menggerakan seluruh sendinya, karena fatimah telah berada dihadapannya,dan memluk erat tubuhnya. Ia tak percaya,sungguh tak percaya!!<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Tangannya bergetar,saat pertama kalinya membelai kepala istrinya,hati dan matanyapun kini semakin basah.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
“Kakak,jangan tinggalkan fatimah!mengapa kaka berniat seperti itu??Aku adalah istrimu kak,selamanya tetap menjadi istrimu!jangan berpikir seperti itu,tersendat suaranya menahan isakan tangis.<br />
<br />
<br />
“kumohon jadilah suami!Kumohon maafkanlah aku selama ini, telah berfikir buruk padamu. Aku mencintaimu kak”<br />
<br />
<br />
Perlahan lahan ikhsan memeluk dengan lembut istrinya dengan segenap cinta,dan dengan lirih ia berucap,”Ya allah,engkau datangkan lagi karunia yg BESAR untuk hambamu ini,alhamdulillah”<br />
<br />
<br />
SUNGGUH BESAR KARUNIA MU YA ALLAH,,,<br />
<br />
<br />
Andai kau ijinkan<br />
Walau sekejap memandang<br />
Kubuktikan kepadamu<br />
Aku meiliki rasa<br />
<br />
Cinta yang kupendam<br />
Tak sempat aku nyatakan<br />
Karena kau telah memilih<br />
Menutup pintu hatimu<br />
<br />
Ijinkan aku membuktikan<br />
Inilah kesungguhan rasa<br />
Ijinkan aku menyayangimu<br />
<br />
Sayangku oh<br />
Dengarkanlah isi hatiku<br />
Cintaku oh<br />
Dengarkanlah isi hatiku<br />
<br />
Bila cinta tak menyatukan kita<br />
Bila kita tak mungkin bersama<br />
Izinkan Aku tetap menyayangimu<br />
<br />
Aku sayang padamu<br />
Izinkan aku membuktikan <br />
<br />
<br />
<br />
</div>EL_QITYhttp://www.blogger.com/profile/15268951839387191531noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8204687478351962180.post-845238057275295772011-12-17T19:02:00.001-08:002011-12-17T19:02:51.526-08:00Jangan biarkan ‘salah pengertian’ Renggut Bahagia…DIKISAHKAN di suatu hari<br />
<br />
Tatkala nilai akhir sebuah kehidupan sudah terbuka, tetapi segalanya sudah terlambat. Membawa nenek utk tinggal bersama menghabiskan masa tuanya bersama kami, malah telah mengkhianati ikrar cinta yg telah kami buat selama ini,setelah 2 tahun menikah,<br />
<br />
<br />
saya dan suami setuju menjemput nenek di kampung utk tinggal bersama.<br />
Sejak kecil suami saya telah kehilangan ayahnya, dia adalah satu-satunya harapan nenek, nenek pula yg membesarkannya dan menyekolahkan dia hingga tamat kuliah.<br />
<br />
<br />
<br />
Saya terus mengangguk tanda setuju, kami segera menyiapkan sebuah kamar yg menghadap taman untuk nenek, agar dia dapat berjemur, menanam bunga dan sebagainya. Suami berdiri didepan kamar yg sangat kaya dgn sinar matahari, tidak sepatah katapun yg terucap tiba-tiba saja dia mengangkat saya dan memutar-mutar saya seperti adegan dalam film India dan berkata: “Mari,kita jemput nenek di kampung”.<br />
<br />
<br />
<br />
Suami berbadan tinggi besar, aku suka sekali menyandarkan kepalaku ke dadanya yg bidang, ada suatu perasaan nyaman dan aman disana. Aku seperti sebuah boneka kecil yg kapan saja bisa diangkat dan dimasukan kedalam kantongnya. <br />
<br />
<br />
Kalau terjadi selisih paham diantara kami, dia suka tiba-tiba mengangkatku tinggi-tinggi diatas kepalanya dan diputar-putar sampai aku berteriak ketakutan baru diturunkan. Aku sungguh menikmati saat-saat seperti itu.<br />
<br />
<br />
<br />
Kebiasaan nenek di kampung tidak berubah. Aku suka sekali menghias rumah dengan bunga segar, <br />
<br />
<br />
<br />
sampai akhirnya nenek tidak tahan lagi dan berkata kepada suami:”Istri kamu hidup foya-foya, buat apa beli bunga? Kan bunga tidak bisa dimakan?” Aku menjelaskannya kepada nenek: “Ibu, rumah dengan bunga segar membuat rumah terasa lebih nyaman dan suasana hati lebih gembira”. Nenek berlalu sambil mendumel, <br />
<br />
<br />
suamiku berkata sambil tertawa: “Ibu, ini kebiasaan orang kota, lambat laun ibu akan terbiasa juga.”<br />
<br />
<br />
<br />
Nenek tidak protes lagi, tetapi setiap kali melihatku pulang sambil membawa bunga, dia tidak bisa menahan diri untuk bertanya berapa harga bunga itu, setiap mendengar jawabanku dia selalu mencibir sambil menggeleng-gelengka n kepala. <br />
<br />
<br />
Setiap membawa pulang barang belanjaan,dia selalu tanya itu berapa harganya, ini berapa. Setiap aku jawab, dia selalu berdecak dengan suara keras. <br />
<br />
Suamiku memencet hidungku sambil berkata: “Putriku, kan kamu bisa berbohong. Jangan katakan harga yang sebenarnya.” Lambat laun, keharmonisan dalam rumah tanggaku mulai terusik.<br />
<br />
<br />
<br />
Nenek sangat tidak bisa menerima melihat suamiku bangun pagi menyiapkan sarapan pagi untuk dia sendiri, di mata nenek seorang anak laki-laki masuk ke dapur adalah hal yang sangat memalukan. Di meja makan, wajah nenek selalu cemberut dan aku sengaja seperti tidak mengetahuinya. Nenek selalu membuat bunyi-bunyian dengan alat makan seperti sumpit dan sendok, itulah cara dia protes.<br />
<br />
<br />
<br />
Aku adalah instrukstur tari, seharian terus menari membuat badanku sangat letih, aku tidak ingin membuang waktu istirahatku dengan bangun pagi apalagi disaat musim dingin. Nenek kadang juga suka membantuku di dapur, tetapi makin dibantu aku menjadi semakin repot, <br />
<br />
<br />
misalnya: dia suka menyimpan semua kantong-kantong bekas belanjaan, dikumpulkan bisa untuk dijual katanya. Jadilah rumahku seperti tempat pemulungan kantong plastik, dimana-mana terlihat kantong plastik besar tempat semua kumpulan kantong plastik.<br />
<br />
<br />
<br />
Kebiasaan nenek mencuci piring bekas makan tidak menggunakan cairan pencuci, agar supaya dia tidak tersinggung, aku selalu mencucinya sekali lagi pada saat dia sudah tidur. Suatu hari, nenek mendapati aku sedang mencuci piring malam harinya,<br />
<br />
<br />
dia segera masuk ke kamar sambil membanting pintu dan menangis. Suamiku jadi serba salah, malam itu kami tidur seperti orang bisu, aku coba bermanja-manja dengan dia, tetapi dia tidak perduli. Aku menjadi kecewa dan marah.”Apa salahku?” Dia melotot sambil berkata: “Kenapa tidak kamu biarkan saja? Apakah memakan dengan piring itu bisa membuatmu mati?”<br />
<br />
<br />
Aku dan nenek tidak bertegur sapa untuk waktu yg culup lama, suasana menjadi kaku. Suamiku menjadi sangat kikuk, tidak tahu harus berpihak pada siapa? Nenek tidak lagi membiarkan suamiku masuk ke dapur, setiap pagi dia selalu bangun lebih pagi dan menyiapkan sarapan untuknya, suatu kebahagiaan terpancar di wajahnya jika melihat suamiku makan dengan lahap, dengan sinar mata yang seakan mencemohku sewaktu melihat padaku, seakan berkata dimana tanggung jawabmu sebagai seorang istri?<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Demi menjaga suasana pagi hari agar tidak terganggu, aku selalu membeli makanan diluar pada saat berangkat kerja. Saat tidur, suami berkata:”Luci, apakah kamu merasa masakan ibu tidak enak dan tidak bersih sehingga kamu tidak pernah makan di rumah?” <br />
<br />
<br />
sambil memunggungiku dia berkata tanpa menghiraukan air mata yg mengalir di kedua belah pipiku. Dan dia akhirnya berkata: “Anggaplah ini sebuah permintaanku, makanlah bersama kami setiap pagi”. Aku mengiyakannya dan kembali ke meja makan yg serba canggung itu.<br />
<br />
<br />
<br />
Pagi itu nenek memasak bubur, kami sedang makan dan tiba-tiba ada suatu perasaan yg sangat mual menimpaku, seakan-akan isi perut mau keluar semua. Aku menahannya sambil berlari ke kamar mandi, sampai disana aku segera mengeluarkan semua isi perut. Setelah agak reda, aku melihat suamiku berdiri didepan pintu kamar mandi dan memandangku dengan sinar mata yg tajam, diluar sana terdengar suara tangisan nenek dan berkata-kata dengan bahasa daerahnya. Aku terdiam dan terbengong tanpa bisa berkata-kata. Sungguh bukan sengaja aku berbuat demikian!<br />
<br />
<br />
<br />
Pertama kali dalam perkawinanku, aku bertengkar hebat dengan suamiku, nenek melihat kami dengan mata merah dan berjalan menjauh…… suamiku segera mengejarnya keluar rumah.<br />
Menyambut anggota baru tetapi dibayar dengan nyawa nenek.<br />
<br />
<br />
<br />
Selama 3 hari suamiku tidak pulang ke rumah dan tidak juga meneleponku. Aku sangat kecewa, semenjak kedatangan nenek di rumah ini, aku sudah banyak mengalah, mau bagaimana lagi?<br />
<br />
Entah kenapa aku selalu merasa mual dan kehilangan nafsu makan ditambah lagi dengan keadaan rumahku yang kacau, sungguh sangat menyebalkan. Akhirnya teman sekerjaku berkata:”Luci, sebaiknya kamu periksa ke dokter”. Hasil pemeriksaan menyatakan aku sedang hamil. Aku baru sadar mengapa aku mual-mual pagi itu. <br />
<br />
<br />
Sebuah berita gembira yg terselip juga kesedihan. Mengapa suami dan nenek sebagai orang yg berpengalaman tidak berpikir sampai sejauh itu?<br />
<br />
<br />
Di pintu masuk rumah sakit aku melihat suamiku, 3 hari tidak bertemu dia berubah drastis, muka kusut kurang tidur, aku ingin segera berlalu tetapi rasa iba membuatku tertegun dan memanggilnya. Dia melihat ke arahku tetapi seakan akan tidak mengenaliku lagi, pandangan matanya penuh dengan kebencian dan itu melukaiku. <br />
<br />
<br />
<br />
Aku berkata pada diriku sendiri, jangan lagi melihatnya dan segera memanggil taksi.<br />
Padahal aku ingin memberitahunya bahwa kami akan segera memiliki seorang anak. Dan berharap aku akan diangkatnya tinggi-tinggi dan diputar-putar sampai aku minta ampun tetapi….. mimpiku tidak menjadi kenyataan. Didalam taksi air mataku mengalir dengan deras. Mengapa kesalah pahaman ini berakibat sangat buruk?<br />
<br />
<br />
<br />
Sampai di rumah aku berbaring di ranjang memikirkan peristiwa tadi, memikirkan sinar matanya yg penuh dengan kebencian, aku menangis dengan sedihnya. Tengah malam,aku mendengar suara orang membuka laci, aku menyalakan lampu dan melihat dia dgn wajah berlinang air mata sedang mengambil uang dan buku tabungannya. Aku nenatapnya dengan dingin tanpa berkata-kata. Dia seperti tidak melihatku saja dan segera berlalu. <br />
<br />
<br />
<br />
Sepertinya dia sudah memutuskan utk meninggalkan aku. Sungguh lelaki yg sangat picik, dalam saat begini dia masih bisa membedakan antara cinta dengan uang. Aku tersenyum sambil menitikan air mata.<br />
<br />
<br />
Aku tidak masuk kerja keesokan harinya, aku ingin secepatnya membereskan masalah ini, aku akan membicarakan semua masalah ini dan pergi mencarinya di kantornya.Di kantornya aku bertemu dengan seketarisnya yg melihatku dengan wajah bingung.”Ibunya pak direktur baru saja mengalami kecelakaan lalu lintas dan sedang berada di rumah sakit. <br />
<br />
<br />
<br />
Mulutku terbuka lebar. Aku segera menuju rumah sakit dan saat menemukannya, nenek sudah meninggal. Suamiku tidak pernah menatapku, wajahnya kaku. Aku memandang jasad nenek yg terbujur kaku.. Sambil menangis aku menjerit dalam hati: “Tuhan, mengapa ini bisa terjadi?”<br />
<br />
<br />
Sampai selesai upacara pemakaman, suamiku tidak pernah bertegur sapa denganku, jika memandangku selalu dengan pandangan penuh dengan kebencian.<br />
Peristiwa kecelakaan itu aku juga tahu dari orang lain, pagi itu nenek berjalan ke arah terminal, rupanya dia mau kembali ke kampung. Suamiku mengejar sambil berlari, nenek juga berlari makin cepat sampai tidak melihat sebuah bus yg datang ke arahnya dengan kencang. <br />
<br />
<br />
<br />
Aku baru mengerti mengapa pandangan suamiku penuh dengan kebencian. Jika aku tidak muntah pagi itu, jika kami tidak bertengkar, jika…….. …. dimatanya, akulah penyebab kematian nenek.<br />
<br />
<br />
<br />
Suamiku pindah ke kamar nenek, setiap malam pulang kerja dengan badan penuh dengan bau asap rokok dan alkohol. Aku merasa bersalah tetapi juga merasa harga diriku terinjak-injak. Aku ingin menjelaskan bahwa semua ini bukan salahku dan juga memberitahunya bahwa kami akan segera mempunyai anak. Tetapi melihat sinar matanya, aku tidak pernah menjelaskan masalah ini. Aku rela dipukul atau dimaki-maki olehnya.<br />
<br />
<br />
<br />
walaupun ini bukan salahku. Waktu berlalu dengan sangat lambat. Kami hidup serumah tetapi seperti tidak mengenal satu sama lain. Dia pulang makin larut malam. Suasana tegang didalam rumah.<br />
<br />
<br />
Suatu hari, aku berjalan melewati sebuah café, melalui keremangan lampu dan kisi-kisi jendela, aku melihat suamiku dengan seorang wanita didalam. Dia sedang menyibak rambut sang gadis dengan mesra. Aku tertegun dan mengerti apa yg telah terjadi.<br />
<br />
<br />
Aku masuk kedalam dan berdiri di depan mereka sambil menatap tajam kearahnya. Aku tidak menangis juga tidak berkata apapun karena aku juga tidak tahu harus berkata apa. Sang gadis melihatku dan ke arah suamiku dan segera hendak berlalu. Tetapi dicegah oleh suamiku dan menatap kembali ke arahku dengan sinar mata yg tidak kalah tajam dariku. Suara detak jantungku terasa sangat keras, setiap detak suara seperti suara menuju kematian.<br />
<br />
<br />
<br />
Akhirnya aku mengalah dan berlalu dari hadapan mereka, jika tidak.. mungkin aku akan jatuh bersama bayiku dihadapan mereka. Malam itu dia tidak pulang ke rumah. Seakan menjelaskan padaku apa yang telah terjadi. Sepeninggal nenek, rajutan cinta kasih kami juga sepertinya telah berakhir. Dia tidak kembali lagi ke rumah, kadang sewaktu pulang ke rumah, aku mendapati lemari seperti bekas dibongkar.<br />
<br />
<br />
<br />
Aku tahu dia kembali mengambil barang-barang keperluannya. Aku tidak ingin menelepon dia walaupun kadang terbersit suatu keinginan untuk menjelaskan semua ini. Tetapi itu tidak terjadi….. ….,<br />
<br />
<br />
semua berlalu begitu saja.<br />
Aku mulai hidup seorang diri, pergi check kandungan seorang diri. Setiap kali melihat sepasang suami istri sedang check kandungan bersama, hati ini serasa hancur. Teman-teman menyarankan agar aku membuang saja bayi ini, tetapi aku seperti orang yg sedang histeris mempertahankan miliknya. <br />
<br />
<br />
Hitung-hitung sebagai pembuktian kepada nenek bahwa aku tidak bersalah.<br />
“Suatu hari pulang kerja, aku melihat dia duduk didepan ruang tamu. Ruangan penuh dengan asap rokok dan ada selembar kertas diatas meja, tidak perlu tanya aku juga tahu surat apa itu.<br />
<br />
<br />
2 bulan hidup sendiri, aku sudah bisa mengontrol emosi. Sambil membuka mantel dan topi aku berkata kepadanya: “Tunggu sebentar, aku akan segera menanda tanganinya”. Dia melihatku dengan pandangan awut-awutan demikian juga aku. Aku berkata pada diri sendiri, jangan menangis, jangan menangis. Mata ini terasa sakit sekali tetapi aku terus bertahan agar air mata ini tidak keluar.<br />
<br />
<br />
<br />
Selesai membuka mantel, aku berjalan ke arahnya dan ternyata dia memperhatikan perutku yg agak membuncit. Sambil duduk di kursi, aku menanda tangani surat itu dan menyodorkan kepadanya.”Luci, kamu hamil?” Semenjak nenek meninggal, itulah pertama kali dia berbicara kepadaku. Aku tidak bisa lagi membendung air mataku yg mengalir keluar dengan derasnya. Aku menjawab: “Iya, tetapi tidak apa-apa. Kamu sudah boleh pergi”. <br />
<br />
<br />
<br />
Dia tidak pergi, dalam keremangan ruangan kami saling berpandangan. Perlahan-lahan dia membungkukan badannya ke tanganku, air matanya terasa menembus lengan bajuku. Tetapi di lubuk hatiku, semua sudah berlalu, banyak hal yg sudah pergi dan tidak bisa diambil kembali.<br />
Entah sudah berapa kali aku mendengar dia mengucapkan kata: “Maafkan aku, maafkan aku”. Aku pernah berpikir untuk memaafkannya tetapi tidak bisa. Tatapan matanya di cafe itu tidak akan pernah aku lupakan. Cinta diantara kami telah ada sebuah luka yg menganga. Semua ini adalah sebuah akibat kesengajaan darinya.<br />
<br />
<br />
<br />
Berharap dinding es itu akan mencair, tetapi yang telah berlalu tidak akan pernah kembali. Hanya sewaktu memikirkan bayiku, aku bisa bertahan untuk terus hidup. Terhadapnya, hatiku dingin bagaikan es, tidak pernah menyentuh semua makanan pemberian dia, tidak menerima semua hadiah pemberiannya tidak juga berbicara lagi dengannya. Sejak menanda tangani surat itu, semua cintaku padanya sudah berlalu, harapanku telah lenyap tidak berbekas.<br />
<br />
<br />
<br />
Kadang dia mencoba masuk ke kamar untuk tidur bersamaku, aku segera berlalu ke ruang tamu, dia terpaksa kembali ke kamar nenek. Malam hari, terdengar suara orang mengerang dari kamar nenek tetapi aku tidak perduli. Itu adalah permainan dia dari dulu. Jika aku tidak perduli padanya, dia akan berpura-pura sakit sampai aku menghampirinya dan bertanya apa yang sakit. Dia lalu akan memelukku sambil tertawa terbahak-bahak. Dia lupa…….. , itu adalah dulu, saat cintaku masih membara, sekarang apa lagi yg aku miliki?<br />
<br />
<br />
<br />
Begitu seterusnya, setiap malam aku mendengar suara orang mengerang sampai anakku lahir. Hampir setiap hari dia selalu membeli barang-barang perlengkapan bayi, perlengkapan anak-anak dan buku-buku bacaan untuk anak-anak. Setumpuk demi setumpuk sampai kamarnya penuh sesak dengan barang-barang. <br />
<br />
<br />
Aku tahu dia mencoba menarik simpatiku tetapi aku tidak bergeming. Terpaksa dia mengurung diri dalam kamar,<br />
<br />
<br />
malam hari dari kamarnya selalu terdengar suara pencetan keyboard komputer. Mungkin dia lagi tergila-gila chatting dan berpacaran di dunia maya pikirku. Bagiku itu bukan lagi suatu masalah.<br />
<br />
<br />
Suatu malam <br />
, perutku tiba-tiba terasa sangat sakit dan aku berteriak dengan suara yg keras. Dia segera berlari masuk ke kamar, sepertinya dia tidak pernah tidur. Saat inilah yg ditunggu-tunggu olehnya. Aku digendongnya dan berlari mencari taksi ke rumah sakit. Sepanjang jalan, dia mengenggam dengan erat tanganku, menghapus keringat dingin yg mengalir di dahiku. Sampai di rumah sakit, aku segera digendongnya menuju ruang bersalin. Di punggungnya yg kurus kering, aku terbaring dengan hangat dalam dekapannya. Sepanjang hidupku, siapa lagi yg mencintaiku sedemikian rupa jika bukan dia?<br />
<br />
<br />
<br />
Sampai dipintu ruang bersalin, dia memandangku dengan tatapan penuh kasih sayang saat aku didorong menuju persalinan, sambil menahan sakit aku masih sempat tersenyum padanya. Keluar dari ruang bersalin, dia memandang aku dan anakku dengan wajah penuh dengan air mata sambil tersenyum bahagia. Aku memegang tangannya, dia membalas memandangku dengan bahagia, tersenyum dan menangis lalu terjerambab ke lantai. Aku berteriak histeris memanggil namanya.<br />
<br />
<br />
<br />
Setelah sadar, dia tersenyum tetapi tidak bisa membuka matanya…… aku pernah berpikir tidak akan lagi meneteskan sebutir air matapun untuknya, tetapi kenyataannya tidak demikian, aku tidak pernah merasakan sesakit seperti saat ini. Kata dokter, kanker hatinya sudah sampai pada stadium mematikan, bisa bertahan sampai hari ini sudah merupakan sebuah mukjizat. <br />
<br />
<br />
<br />
Aku tanya kapankah kanker itu terdeteksi? 5 bulan yg lalu kata dokter, bersiap-siaplah menghadapi kemungkinan terburuk. Aku tidak lagi peduli dengan nasehat perawat, aku segera pulang ke rumah dan ke kamar nenek lalu menyalakan komputer.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Ternyata selama ini suara orang mengerang adalah benar apa adanya, aku masih berpikir dia sedang bersandiwara…… Sebuah surat yg sangat panjang ada di dalam komputer yg ditujukan kepada anak kami<br />
<br />
<br />
“Anakku, demi dirimu aku terus bertahan, sampai aku bisa melihatmu. Itu adalah harapanku.. Aku tahu dalam hidup ini, kita akan menghadapi semua bentuk kebahagiaan dan kekecewaan, sungguh bahagia jika aku bisa melaluinya bersamamu tetapi ayah tidak mempunyai kesempatan untuk itu. <br />
<br />
<br />
Didalam komputer ini, ayah mencoba memberikan saran dan nasehat terhadap segala kemungkinan hidup yg akan kamu hadapi. Kamu boleh mempertimbangkan saran ayah. \<br />
<br />
<br />
“Anakku, selesai menulis surat ini, ayah merasa telah menemanimu hidup selama bertahun-tahun. Ayah sungguh bahagia. Cintailah ibumu, dia sungguh menderita, dia adalah orang yg paling mencintaimu dan adalah orang yg paling ayah cintai”.<br />
<br />
<br />
Mulai dari kejadian yg mungkin akan terjadi sejak TK , SD , SMP, SMA sampai kuliah, semua tertulis dengan lengkap didalamnya. <br />
<br />
<br />
Dia juga menulis sebuah surat untukku. <br />
<br />
<br />
“Kasihku, dapat menikahimu adalah hal yg paling bahagia aku rasakan dalam hidup ini. Maafkan salahku, maafkan aku tidak pernah memberitahumu tentang penyakitku. Aku tidak mau kesehatan bayi kita terganggu oleh karenanya. <br />
<br />
<br />
Kasihku, jika engkau menangis sewaktu membaca surat ini, berarti kau telah memaafkan aku. Terima kasih atas cintamu padaku selama ini. Hadiah-hadiah ini aku tidak punya kesempatan untuk memberikannya pada anak kita.. Pada bungkusan hadiah tertulis semua tahun pemberian padanya”.<br />
<br />
<br />
Kembali ke rumah sakit, suamiku masih terbaring lemah. <br />
<br />
Aku menggendong anak kami dan membaringkannya diatas dadanya sambil berkata: “Sayang, bukalah matamu sebentar saja, lihatlah anak kita. Aku mau dia merasakan kasih sayang dan hangatnya pelukan ayahnya”.<br />
<br />
Dengan susah payah dia membuka matanya, tersenyum… <br />
<br />
……. anak itu tetap dalam dekapannya, dengan tangannya yg mungil memegangi tangan ayahnya yg kurus dan lemah. Tidak tahu aku sudah menjepret berapa kali momen itu dengan kamera di tangan sambil berurai air mata…….. ………<br />
<br />
<br />
<br />
semoga sharing ceritabermaanfaat bagi kita semua,,,<br />
<br />
agar kita semua bisa menyimak pesan dari cerita ini. <br />
<br />
<br />
Ingatlah pesan dari cerita ini: “Jika ada sesuatu yg mengganjal di hati diantara kalian yg saling mengasihi, sebaiknya utarakanlah jangan simpan didalam hati walau itu berat atau membuat tidak nyaman”EL_QITYhttp://www.blogger.com/profile/15268951839387191531noreply@blogger.com0